Selasa, 27 September 2011

Look at Me ! Part 20

Annyeong readersdeul (?) hahaha~
Aku mau lanjutin FF ini, FF kesayangan aku :* *apasih*...
Makasih ya buat kalian yang udah selalu ngikutin cerita FF ini, yang aku akuin kagak ada konfliknya sama sekali ==a aigoo~ haahah
Di part sebelumnya, ada yang komen katanya part 19 itu bikin merinding *lirik chateukie --* hihihihi...
Maybe karena dua anak kecil yang tiba-tiba muncul terus nitipin kalung buat mereka. wakakak <3
Goawo ya readers *bow* *bow*~

Happy Reading ^^
Tampan, :D

Cantik :D


Author POV

"Apa itu eonni??" tanya Taeyeon menanyakan isi surat itu. "Molla" Park Inyoung mengangkat bahunya, "Aku kan tidak mungkin membuka surat itu kalau kau sendiri belum membacanya" jelas Inyoung. "Oh, ne ne" Taeyeon mengangguk-angguk, ia bersandar ke jok mobil dan memejamkan mata, "Aku lelah" gumamnya pelan. Park Inyoung tampaknya tidak mendengar, Leeteuk yang duduk disebalah kakanya langsung menoleh kebelakang tempat Taeyeon duduk. "Pulang nanti, kita istirahat pastinya" ujar leeteuk. "Mwo? Apa? Teuk-ah, kau bicara sendiri ya?" tanya Park Inyoung. "Aku bicara pada Taeyeon" jawab leeteuk datar. "Hah? Memang Taeyeon bilang apa? Aku tidak mendengar apa-apa" ucap Inyoung heran. "Haish, sudahlah" leeteuk menyandarkan kepalanya dan tertidur.

Sampaii di rumah, Leeteuk langsung bangun sedangkan Taeyeon masih tertidur. "Noona, bangunkan Taeyon" suruh leeteuk. "Ish, andwee. Kau saja" omel Innyoung. Leeteuk cemberut, ia langsung membuka pintu mobil dan berniat membangunkannya, tapi ia tidak tega, Taeyeon tampak lelah. Leeteuk pun perlahan mengangkat tubuh Taeyeon, "Noona, ambilkan koper ya" ujar leeteuk pada Park Inyoung yang sedang senyum-senyum memperhatikan leeteuk. "Ne ne ne, dengan senang hati~~" jawab Inyoung semangat. Leeteuk membuka pintu rumah dengan susah payah, dan untung saja berhasil. Park Inyoung mengikutinya dibelakang.
Leeteuk segera naik keatas menuju kamarnya, ia sedikit pegal menggendong Taeyeon *eeugh, tua sih xP haha*.
"Oppa" Taeyeon membuka matanya saat leeteuk akan membaringkannya di tempat tidur. "Kau bangun? Kenapa tidak dari tadi????" ujar leeteuk. Taeyeon tersenyum dan malah mengalungkan tangannya dileher leeteuk. Leeteuk heran melihat Taeyeon, "Kau kenapa sih?" tanyanya. "Aku hanya... Oppa, jangan pergi ya?" ucap Taeyeon polos. "Memang aku mau pergi kemana? Aku akan disini..." jawab Leeteuk santai, ia tersenyum dan menurunkan Taeyeon. Tangan Taeyeon yang tadinya di leher leeteuk sekarang pindah jadi memegang tangannya, "Taeng, aku hanya mau menemui noona dibawah.." ujar leeteuk. "Aku ikut ahh" Taeyeon berdiri, Leeteuk heran dengan kelakuan Taeyeon setelah bangun, padahal tadi dia baik-baik saja.
Mereka turun kebawah, Taeyeon masih memegang tangan Leeteuk. "Noona, terimakasih" ucap leeteuk, ia tersenyum. Park Inyoung tersenyum, "Ne, sama-sama... Hmm, Taeyeon surat dari kampusmu aku taruh didekat TV" jelas Inyoung, Taeyeon mengangguk "Baiklah, aku harus pulang.. Annyeong~" Inyoung melambaikan tangannya dan keluar. Tinggal mereka berdua saat ini, Taeyeon yang masih menggenggam tangan Leeteuk, menjadi bengong seketika. Leeteuk jadi khawatir. "Ayo duduk" ajaknya, ia membawa Taeyeon keruang keluarga "Oh ya, suratnya" Leeteuk mengambil surat di dekat TV diruangan itu. Leeteuk menyerahkan surat itu pada Taeyeon. Taeyeon segera membuka suratnya, awalnya biasa saja, tapi lama kelamaan senyum mengembang di wajah Taeyeon. Leeteuk yakin ini kabar baik.

Selesai membaca surat itu, Taeyeon mengambl nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan. "Ada apa?" tanya Leeteuk. "Oppa, aku ternyata lulus untuk pergi ke Perancis" ujar Taeyeon, nada suaranya tampak bisa saja. "Kenapa kau malah biasa saja?" tanya leeteuk heran. Taeyeon menggeleng, "wae?" tanya leeteuk. "Apa menurutmu aku harus pergi ke perancis? Waktunya 3 bulan lagi" jelas Taeyeon. "Nah, itu kan impianmu, pergilah" saran leeteuk. Taeyeon diam dan menatap suaminya, "Apa kau yakin?" tanya taeyeon polos. "Kau ini kenapa? Itu kan jalanmu" ujar leeteuk sabar. "Aku... Baiklah, oppa" Taeyeon tersenyum. Leeteuk benar-benar heran apa yang terjadi pada gadis mungil ini. Ia segera memeluk Taeyeon. "Aku pasti akan menunggumu selama 2 tahun itu. Kau tenang saja" ia menenangkan Taeyeon.

Taeyeon POV

"Aku pasti akan menunggumu selama 2 tahun itu. Kau tenang saja" ujarnya sambil memelukku, kata-katanya malah membuatku makin takut. Jangan seperti ini, semenjak mimpi singkat itu datang. Kenapa aku bisa setakut ini. Aku memeluknya mencoba untuk tidak menangis. Mimpi itu terlalu membuatku sakit~
Seorang anak laki-laki datang, ia anak laki-laki yang menghampiriku saat di Lombok. Wajahnya tampak sedih, aku segera menghampirinya. "Ada apa?" tanyaku. "Noona, apa kau masih bersama hyung yang itu?" katanya sedih. "Ne, tentu...", mendengar jawabanku anak itu tersenyum tipis, "Benarkah? Tapi kenapa aku melihatnya sedang pergi dengan wanita lain, aku pikir itu kau tapi saat kulihat ternyata bukan noona, dia sepertinya mantan kekasih hyung" anak itu kembali cemberut. Aku diam dan mengelus rambutnya, "Noona, kau harus tetap bersama hyung, kalau tidak aku pasti sedih..." dan mimpiku berhenti begitu saja, aku berpikir keras sebelum membuka mataku, apa maksudnya? T.T

"Taeyeon? Ada yang kau sembunyikan dariku??" tanya leeteuk oppa disela-sela pelukan kami, aku tidak mau menceritakan itu jadi aku hanya menggeleng. "Pasti ada, ceritakan padaku.." ujarnya. Aku kembali menggeleng. "Baiklah, aku akan menunggumu untuk bercerita" ujarnya, dia melepas pelukannya dan tersenyum. "Apa yang harus kita lakukan, untuk merayakan keberhasilanmu??" katanya ceria. Jujur aku sedang tidak mood melakukan apapun. "Aku tidak tahu, aku hanya ingin dirumah" jawabku. "Hmm, bagaimana kalau kita piknik ditaman kecil dibelakang? Pasti menyenangkan..." ia tersenyum ceria. Aku hanya mengangguk, perasaanku tidak enak.

Author POV

Leeteuk menyiapkan semuanya, "Ayooo, semua sudah siap" ia menarik tangan Taeyeon kebelakang, disana sudah tersedia makanan dan jus buah. Ditambah dengan tikar dan semacamnya untuk piknik, "Kau lihat, ini aku yang menyiapkan..." ia tersenyum bangga. Taeyeon juga ikut tersenyum. Taeyeon duduk melipat kakinya didadanya, sedangkan leeteuk dia berbaring menatap langit biru. "Taeyeon, saat kau di Paris nanti. Jangan coba-coba melirik namja lain, arraseo?" ujar leeteuk. Taeyeon diam, dia bengong lagi. "Taeyeon-aaahh???"  leeteuk jadi kesal Taeyeon tidak mendengarnya. "Ah, wae??" Taeyeon mengerjap-ngerjapkan matanya. "Aku bilang, saat nanti di Paris kau jangan melirik namja lain, arra??" ulang leeteuk. "Oh~" Taeyeon mengangguk. "Taeng, saat kau di Paris kau harus jaga kesehatanmu" ujar leeteuk lagi. Taeyeon kembali mengangguk. "Hmm, saat kau di Paris kau juga tidak boleh makan sembarangan Taeyeon-ah.. Dan jangan bergaul sembarangan, lalu jangan pulang terlalu malam" ujar leeteuk panjang lebar. "Oppa, aku bukan anak kecil lagi.. aku mengerti~" Taeyeon tersenyum dan ikut berbaring disebelah leeteuk. "Taeng, apa yang harus kulakukan selama 2 tahun nanti tanpa mengomelimu, menciummu, menggodamu, memarahimu, menjahilimu dan lain-lain?" ujar leeteuk dalam nada bercanda. "Hmmm, apapun bisa kau lakukan kecuali melirik yeoja lain" gumam Taeyeon. Leeteuk tersenyum penuh arti. "Kalau aku mau melirik yeoja lain bagaimana?" godanya. "Aku tidak akan sungkan-sungkan melirik namja lain". jawab Taeyeon sinis. Leeteuk tertawa, "Kau ini, kau pikir aku serius??" ujar leeteuk. Taeyeon tersenyum dan meraih tangan leeteuk. "Aku selalu serius kalau soal itu" ia tersenyum evil. "Apa kau sangat takut kehilanganku??" selidik leeteuk. "Bahkan lebih dari itu" gumamnya. "Jinjja? Wae??" Leeteuk kaget mendengarnya, eh tidak kaget dan senang mendengarnya. "Apa aku harus menjelaskannya?? Kau ini kan dikelilingi banyak wanita, dikantormu saja banyak sekali. Belum dilingkungan pergaulanmu, lalu ahh banyak~!!" jelas Taeyeon kesal. "Oww, jadi begituu.." leeteuk menahan tawa. Taeyeon masih cemberut dan memainkan tangan leeteuk, "Aku masih memikirkan anak kecil itu" ujar taeyeon tiba-tiba. Leeteuk diam, seperti mengerti taeyeon ingin bercerita sesuatu kepadanya. "Aku selalu merasa, aku mengenal anak itu" lanjut Taeyeon. "Lalu?" ... "Aku merasa anak itu selalu ada disini" ucap Taeyeon. Leeteuk mengangguk setuju, "Aku rasa, kalung ini yang selalu membuat kita ingat pda anak-anak itu" komentar leeteuk. "Bukan itu kurasa... Mungkinkah mereka itu masa depan kita?" ujar taeyeon sembarangan. Leeteuk mengerutkan dahinya, "Masa sih? Jangan aneh-aneh" omel leeteuk. Taeyeon nyengir, "Hehe~"

==================================================================
Malamnya Taeyeon dan leeteuk sudah disibukkan dengan pekerjaan masing-masing, mereka seperti biasa pergi keruang kerja dan ruang belajar mereka. Tapi Taeyeon tampak tak bersemangat, ia malah sibuk mencoret-coret kertas dan memainkan pulpen bulunya. Sedangkan leeteuk dia benar-benar konsen dengan pekerjaannya, sampai tidak menyadari apa yang dilakukan Taeyeon. Taeyeon memperhatikan suaminya yang sedang sibuk itu, kemudian mengambil beberapa foto secara diam-diam. Ia tertawa tertahan melihat hasil jepretannya, 'aku akan sangat merindukan namja ini' ujar Taeyeon dalam hati. Ia memasang wallpaper dengan foto leeteuk tadi, dan tersenyum tak jelas. "Taeyeon? Kau sudah selesai mengerjakan pekerjaanmu?" tanya leeteuk tanpa memandang Taeyeon. "Tidak ada yang harus kukerjakan" jawabnya berbohong, padahal ada tugas yang harus dia kerjakan. "Oh.." hanya itu yang keluar dari mulut leeteuk. "Oppa, pekerjaanmu banyak ya" ujar taeyeon basa-basi. "Iya" jawab leeteuk. "Sabar ya, oppa" ucap taeyeon lagi. "Ne" jawab leeteuk singkat. Taeyeon jadi kesal leeteuk hanya berkata begitu. Ia memlilih kembali melanjutkan kegiatannya mecoret-coret kertas sampai ketiduran.

Leeteuk POV

Aku baru selesai mengerjakan semua pekerjaanku, dan melihat kearah meja Taeyeon. Haish, dia lagi-lagi tidur. Kenapa dia selalu berniat membatku cepat sakit pinggang? T.T
perlahan aku mengangkat tubuhnya yang untung saja tidak begitu berat dan kembali kekamar. Yeoja ini kenapa sangat pucat ya sekarang? Saat kuperhatikan wajahnya, sejak tadi siang. Dia tampak pucat. Jangan-jangan dia sakit atau mau sakit. Jangan sampaiii~
Aku menciumnya sekilas, dan tidur...

Paginya, kami berdua sarapan. Taeyeon menyiapkan nasi goreng ala Taenggoo nya (?) dan masih terlihat pucat. Dia sudah siap-siap berangkat kekampus, dan seperti biasa aku harus mengantarnya. "Oppa, bisakah kau menjemputku nanti saat pulang sekolah?" tanya Taeyeon. "Hmm, baiklah.. eh, kau tidak memakan sarapanmu??" aku memperhatikannya. Ia menggeleng, "Aku tidak mau, perutku terasa kenyang" ia tersenyum dan kembali memperhatikanku makan.
"Bagaimana pun kau harus sarapan.."
"Anioo, aku tidak mau~"
"Taeyeon, kau mau sakit? Wajahmu pucat"
"Tidak apa-apa, aku hanya butuh minum air putih"
"Aku pikir kau juga butuh sarapan" omelku
"Aku pasti akan mual, kalau dipaksa makan"
"Kalau tidak makan, kau akan pingsan"
"Tidak kok" ujarnya keras kepala, aku tidak bisa membantah lagi kalau dia sudah seperti itu.

Diperjalanan menuju kampus, Taeyeon terus memegangi kepalanya. Aku jadi khawatir. "Kau yakin hari ini akan kuliah? Kau tampak tidak sehat". Dia tersenyum, "Mana mungkin aku tidak kuliah hari ini. Aku harus kuliah, karena ada hal yang harus kubicarakan dengan dosen" jelasnya. "Baiklah, kalau kau mau pulang hubungi aku saja, arraseo..", "Ne~"

====================================================================
Taeyeon berjalan menyusuri koridor kampus, dan bertemu Tiffany. "Taeng!!!" panggil fanny senang. "Fanny~!!" ia memeluk fanny. "Kau kemana saja? Dan jieee kau akan ke Paris" ujar Fanny ceria. Taeyeon tersenyum, "neee~" ujarnya. "jjamkaman, kenapa kau pucat? apa kau sakit??" tanya fanny setelah dia memperhatikan wajah sahabatnya. "ah, tidaaak" taeyeon tertawa dipaksakan. "TAEYEONNN, FANNY!!!!" sesorang berteriak memanggil mereka berdua, ternyata itu Jihoon. Dia tersenyum sambil membawa kartu undangan dan menghampiri mereka berdua. "Annyeooong.. Mau kah kalian datang ke pestaku? Aku mau merayakan.. emm anggap saja keberhasilan Taeyeon untuk ke Paris" ujarnya sambil tersenyum. Taeyeon mangap, "Hah?". "Kan sudah kubilang, anggap sajaa" jawab Jihoon ia memberikan undangan itu. "Datang yaaa" ia segera berlalu. Taeyeon dan Tiffany saling menatap bingung, ada apa dengan jihoon? ==a

TBC~
Kekekek,. mian mian mian kalo aneh T.T

4 komentar:

  1. ahhahahah iyaaa ituuu akuuuu yang merinding .. *tunjuk tangan*
    thor tau gak ? gak tau yah ? yaudah deh aku kasiih tauu , akuu suka bgt klo tae nya lagi manja" ma c teuk oppa , lebih romantiis bgt .. di banyakin yah .. xixix
    tae eonnie .... kajimaa !! jangan tinggalkan teuk oppa .. jebaaaal ..
    suka deh pas bagian tae nya gamau jauuh dari teuuk ..
    gpp kalii thor gak ada konflik aku malah sukaa .. XD
    tae eonnie cepet kasiih c oppa anak (?) .. ahhaha ..
    sukasuka ...

    BalasHapus
  2. Ih samaaaa~~~!!! Aku juga suka kalo mereka lagi manja manjaan gitu, wkwkwk taeteuk shipper mah sehati xP
    Wakakaka, ini orang masiiiih aja ngarepin taeng punya baby.. Sbar sabarrr~ ^^

    BalasHapus
  3. ahha iyaa taeteuk shipper selalu satu hatiii ..
    eeh jangan dluu punya anak deeh .. masiih seneng liat mereka manja"an niih .. hheuu
    di tunggu part selanjutnya yahh ..

    BalasHapus
  4. ah telat! Baca aja part 21 :P hahhahaha~
    Emang udah jalannya bgitu, tapi yah entahlah... wkwk

    BalasHapus