Senin, 21 November 2011

[FF] Andante chapter 3


Annyeeoooong *bow *bow ~
Lanjut ga nih FF nya? Lanjut aja deeh #PLAK
Hahahaha, mianhae ya kelamaan T>T Abis aku udah mulai Pemantapan Materi dan bejibun tugas buat kelas 9 ada dimana-mana baik yang keliatan maupun yang engga keliatan -.-
Aaaaa~ Gila nih bentar lagi gara-gara kegiatan kelas 9 :'(
Semoga cepet selesai deh yaaa ^^

Happy Reading Dork ~ kekekke


ヽ(●´∀`●)ノ

Author POV

"Mana yg harus ku tulis??" ujar Taeyeon dalam kekesalannya. Leeteuk segera menyerahkan buku yg sudah berisi not not balok yg masih berantakan serta beberapa catatan kecil dari dosen. "Ya ampun sunbaenim, kau ini..." Taeyeon berenti berkata saat melihat catatan leeteuk yang super berantakan. "Apa? Iri melihat catatanku?" ujar Leeteuk sinis. Taeyeon menggeleng dan segera menulis, Leeteuk hanya diam dan memperhatikan Taeyeon lekat-lekat untuk meyakini dugaannya tadi siang.

Leeteuk POV

Aku sengaja menyuruhnya menulis, walaupun aku malu sekali karena catatanku yang abstrak itu. Kenapa setiap jengkal tubuhnya serasa kukenal? Lekuk wajah, bibir, jenis rambut serasa pernah kukenal. Tapi matanya, mata milik Taeyeon itu yang semakin meyakinkanku. Mata yang cerah, ramah dan pure.. Aku meyakini sesuatu saat ini, aku yakin kalau Taeyeon datang HANYA UNTUK AKU?!! Dan tak perlu membutuhkan waktu berbulan-bulan aku meyakini kalau aku menyayanginya, karena rasa itu memang terasa pernah ada, hanya saja rasa yang sempat hilang dan terpaksa terpisah itu aku peruntukkan untuk ibuku yang sekarang sudah ada di surga :') Wajah Taeyeon mengingatkanku pada wajah ibuku, sifatnya juga, warna kesukaannya juga, aku tak tau lagi kedepannya hal apa lagi yg akan Taeyeon beri tahu untukku dan itu sama seperti ibuku.. Aku sudah berjanji, kalau aku akan mencintai wanita yg bisa seperti ibuku. Apa mungkin Taeyeon orangnya??

Author POV

"Kau sangat suka musik ya?" tanya Taeyeon sambil serius menulis. Leeteuk tersenyum melihat Taeyeon dengan tampang polosnya. "Menurutmu?" tanya Leeteuk balik. "Keureom.. Untuk apa kau masuk jurusan musik kalau kau tak suka.." ujar Taeyeon tanpa memandang Leeteuk. "Berarti kau sangat suka dengan dunia kedokteran??" selidik Leeteuk. Taeyeon berhenti menulis sebentar dan menerawang. Leeteuk ingin tertawa melihat Taeyeon yang seperti itu. "Anio.." jawab Taeyeon sedih. Leeteuk senang. Hari ini saja dia sudah melihat berbagai macam ekspresi milik Taeyeon yang persis seperti ibunya itu. "waeyo?" tanya Leeteuk. Taeyeon tersenyum, "Sebenarnya, aku sangat menyukai musik. Sejak SD aku sangat tertarik dengan musik.." jelas Taeyeon. "Lalu? Kenapa masuk kedokteran??" leeteuk heran sendiri. "Kau ini banyak tanya ya..." omel Taeyeon. Ia kembali fokus menulis.  Leeteuk menahan tawa dapat omelan dari Taeyeon. "Hmm, apa aku dapat discount masa orientasi untuk ongkos menulis??" tanya Taeyeon melas. "Enaaak saja~ Tidak lah!!!" bantah leeteuk langsung. "Ah, aku sudah tau apa jawabanmu -,-" Taeyeon kembali menulis bar terakhir.

"Selesai..." ujar Taeyeon ceria. Leeteuk yang sedang bengong melihat Taeyeon langsung sadar. "Ngapain liat liat??" selidik Taeyeon. Dia memperhatikan dirinya sendiri. "Ada yang salah denganku??" tanya Taeyeon lagi. Leeteuk menggeleng, "Ani.. Sudah ya? Yasudah pulang sana.. Besok kau harus datang tepat waktu." perintah Leeteuk sambil merebut kertas yang ada ditangan Taeyeon tanpa mengucapkan terimakasih sama sekali. Mendengar itu Taeyeon melotot. "Mwo????? Kau ini keterlaluan yaa..." omel Taeyeon. "Apa lagi sekaraang??" leeteuk bertanya polos. "Ah sudahlah, lupakan.." Taeyeon segera mengambil tasnya, "Aku pergi.." dengan wajah cemberut, Taeyeon membungkuk dan pergi. Leeteuk bingung sendiri, memang apa yg salah dengannya?

Keesokkan harinya, Taeyeon bangun telat!! Seisi rumah gempar kena omelan sang tuan putri satu-satunya milik keluarga dirumah itu. Rumah yang luas itu, mendadak jadi sempit karena kesibukkan pelayan Taeyeon yg bolak balik mencari keperluan miliknya. "Aduh! Kenapa aku tak dibangunkan sih!! Kalian tau kan apa yg akan terjadi kalau aku telat begini? Aku kecewa!" Taeyeon cemberut, mukanya menahan marah. "Saya pikir nona sedang tidak sehat karena semalam nona cemberut dan pucat sekali." sang pelayan pribadi memberi penjelasan. Mendengar itu Taeyeon malah semakin marah, "Aku bukan anak kecil lagi! Aku ini sehat!!" ujarnya penuh penekanan. "Mana kunci mobil! Biar aku berangkat sendiri..". Pelayan pun kelabakan, mereka tau Taeyeon masih belum lancar menyetir. "Mana?!" ulang Taeyeon. Takut-takut supir pun memberikan kunci mobil itu.

Akhirnya Taeyeon menyetir sendiri dan ketika selesai memarkirkan mobilnya, ia langsung lari ke ruangannya yang jauh itu. Ia berharap kegiatan hari ini belum dimulai. Keadaan sangat sepi, sehingga langkah cepat Taeyeon terdengar. Sampai di beberapa meter menuju ruangannya. Harapannya untuk bebas dari hukuman tampaknya harus dibuang jauh jauh. Leeteuk sedang berdiri didekat pintu. Taeyeon menepuk keningnya, "Aaa. Sial?!!!" umpatnya pelan. Ragu-ragu ia kembali berjalan sambil menunduk. Jantungnya berdebar kencang, apalagi saat ia mendengar seseorang bicara dan dia yakin itu Leeteuk?! "Terlambat, 1 setengah jam.." ujar Leeteuk, ntah dengan nada sinis atau menggoda. Taeyeon mengigit bibir bawahnya dan mengangkat kepalanya. "Ah, mianhae sunbarnim.. Mian mian miian miiiiaaan miaaannn" Taeyeon berungkali membungkuk. Leeteuk tersenyum tipis dan menarik tangan Taeyeon. Taeyeon bingung langkahnya buru buru menyesuaikan dengan langkah kaki Leeteuk.

"Mau kemana? Kau mau menghukumku ya? Aa.. Sunbaenim?!!" pertanyaan Taeyeon itu tak Leeteuk jawab. Ia terus berjalan sampai masuk ke suatu ruangan. "Ruang kesehatan? Untuk apa kita kesini? Kau sakit??" tanya Taeyeon polos. "Babo! Sudah kau tiduran saja" suruh Leeteuk. "Mau ngapain?!!!" taeyeon langsung negative thinking *hahahahahah XD*, "Apa? Jangan berpikir yang tidak tidak..." Leeteuk sepertinya mengerti maksud Taeyeon. Merasa aman, akhirnya Taeyeon menurut. "Nah.. Kalau begini aku ada alasan agar kau tak dihukum. Tadi ada 5 orang terlambat dan mereka kena hukuman lari dilapangan. Jadi kau pura-pura sakit saja. Hmm oh ya anggap saja ini tanda terimakasihku untuk yg kemarin.." jelas Leeteuk. Otak Taeyeon belum mampu berpikir dengan benar akhirnya dia mengerutkan dahi berharap proses berpikirnya jadi lebih cepat. "Aish. Sudahlah kau pura-pura sakit saja sampai jam makan siang?!" Leeteuk meninggalkan Taeyeon yg masih korslet (?). Setelah beberapa menit Leeteuk pergi, semburat merah datang di pipi Taeyeon. Ia tersenyum malu seperti seorang gadis yg baru mendapat surat cinta.

Taeyeon POV

Auuu ternyata dia mau menolongku. Hihihi. Aaa~ awalnya aku mau marah-marah padanya karena kemarin dia tak tau terimakasih. Tapi, semua berubah karena ini. Lumayan laaah, lari keliling lapangan itu cape. Terlebih lagi lapangan.universitas ini sangat besar -,-". Tapi apa yang harus kulakukan berjam-jam disini? Kurang lebih 3 jam aku harus disini. Hmm.. Lebih baik aku melanjutkan hobby ku membuat lagu. Kalian tau kan aku ini sangat mencintai musik. Ntahlah, yang pasti aku sangat suka musik. Padahal keluargaku sama sekali tak ada yang berbakat dibidang musik. Sejak kecil, aku seakan sudah benar-benar tersihir karena musik. Darimana datangnya aku tak tau. Darah musik itu seperti mengalir didarahku *waaasseeek* dan tertuang begitu saja walaupun dilingkungan keluargaku musik itu bisa dibilang 'asing'...

Author POV

Jam makan siang, Leeteuk segera keruang kesehatan menemui tersangka yang tadi dia selamatkan dari hukuman. Leeteuk masuk keruangan itu dan menggelengkan kepalanya saat melihat Taeyeon tertidur sambil duduk. Leeteuk menghampirinya dan kembali memperhatikan wajahnya. Lagi rasa sesak memenuhi dadanya, Leeteuk segera memegang dadanya. Bayangan saat dimana ibunya meninggal dunia seakan hadir lagi. Wajahnya yang tertidur damai saat itu terasa kembali di replay oleh wajah Taeyeon yang sedang tidur sekarang. "Kenapa kau sangat mirip dengan ibuku Taeyeon ssi?!! Bahkan saat kau tidur..." jerit Leeteuk dalam hati. Ia menggigit bibirnya, mencoba tidak teriak. Leeteuk melihat ada catatan dipangkuan Taeyeon. Karena penasaran dia mengambil buku catatan berwarna biru itu dan membuka halaman pertama dan membacanya...

"Buku ini berisi segala sesuatu yang datang dari hati dan perasaan. Aku tidak tau dari mana datangnya darah musik ini, padahal aku sama sekali tidak pernah belajar soal musik tapi saat aku kehilangan musik hidupku terasa kosong... Kim Taeyeon, yang lahir malam hari saat hujan rintik-rintik pada bulan Maret tanggal 09 tahun 19**" 

(Hmm aku tau taeng lahir taun 1989, tp ga kutulis abis kalo ditulis pasti nanti ga masuk akal gitu ceritanya readers. Hahaha ^^V mianhaeyo..)

Mata Leeteuk langsung melebar saat membaca kalimat terakhir yang ditulis Taeyeon dihalaman pertama buku catatan tebalnya. Kenapa itu bisa terjadi?!!!! Taeyeon lahir ditanggal yang sama saat ibunya meninggal dan disuasana yang sama, disaat hujan rintik-rintik. Leeteuk menggeleng-gelengkan kepalanya dan kembali menatap Taeyeon. "Apa kau lahir untuk menggantikan umma didunia?" ujar leeteuk pelan nyaris tak terdengar sama sekali... Ia kembali membuka-buka buku itu. Senyum tipis tergambar diwajah Leeteuk saat ia membacanya. Ia merasa, Taeyeon benar-benar lahir untuk menggantikan ummanya. Dan ia merasa memang sudah seharusnya dia menjaga Taeyeon karena ia tak mau Taeyeon bernasib sama seperti ibunya yang... Dibunuh

TBC

Kekekekekekm mian mian kalo aneh ato apalah. hihihi xD mian juga kalo lama ngepostnya :( hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar