Annyeonghaseyoooo~
Lanjut ah lanjuuut ke chapter 4 ^_^
Aku lagi semangaaaat banget bikinnya chingudeul xD hohohoho
TaeTeuk is the best yaaaw xD
HAPPY READING ~
Author POV
Taeyeon bangun dan mengerjap-ngerjapkan matanya, ia melihat kesekeliling ruangan dan matanya melebar saat melihat Leeteuk sedang duduk di bangku disamping tempat tidur ruang kesehatan. "Ya! Sedang apa kau dengan buku catatan itu????" Taeyeon buru-buru merebut buku tebalnya itu dari tangan Leeteuk. Leeteuk tersenyum geli kearah Taeyeon. "Habis buku itu tadinya jatuh dibawah dan halamannya terbuka, makanya aku membacanya.." ujar Leeteuk bohong. Taeyeon menatap Leeteuk dengan tatapan tak percaya. "Masa sih? Apa kau membuka-buka tas ku ya???" selidik Taeyeon. Leeteuk melotot, "Ih.. Lagian tanpa aku membuka tas mu aku sudah tau pasti penghuninya serba biru? Yakan??" goda Leeteuk. Wajah Taeyeon berubah jadi senang mendengar seseorang bicara tentang birunya itu. "Aww.. Kau tahu ya? Biru itu indah kan? Aku sangaaaat suka biru.." ujar Taeyeon sumringah. Leeteuk tersenyum, "Yayaya... Cepat masuk ke ruanganmu?! Enak sekali kau terus tiduran disini." omel Leeteuk. Taeyeon kesal sendiri karena untuk kedua kalinya Leeteuk tak mau mendengarkan tentang warna biru darinya. "Baiklah, baiklah!! Aku akan segera masuk..". Taeyeon segera bangun, dan memasukkan buku catatannya itu ketas biru dipinggir tempat tidur, kemudian meninggalkan Leeteuk yang terus menperhatikan setiap gerakkannya. Senyum tipis kembali terhias diwajah Leeteuk, ia pun ikut keluar menyusul Taeyeon.
--------------
Hari ini adalah hari penutupan masa orientasi setelah 5 hari. Seperti tahun-tahun sebelumnya. Setiap acara penutupan masa orientasi, malamnya selalu diadakan pesta. Taeyeon sendiri sangat malas dengan apa yang dinamakan pesta, ia memutuskan untuk tidak datang. Tiffany teman Taeyeon tak bisa membujuk Taeyeon untuk ikut ke pesta. "Kenapa kau tak mau ikut?" tanya Tiffany untuk kesekian kalinya, saat ia sedang makan di cafe kampus. "Ani.. Aku ini orang yang tidak terlalu suka keramaian Fany.." jawab Taeyeon sambil tersenyum. "Yah.. Yasudah kalau begitu." Tiffany tak mau bertanya lagi, ia memakan saladnya yang tinggal setengah itu. "Apa kau datang??" tiba-tiba suara seorang namja terdengar disamping Taeyeon. Taeyeon segera menoleh kesamping, ternyata itu Leeteuk. "Hah?" Taeyeon tak yakin dengan apa yang ia dengar. Leeteuk menggelengkan kepalanya, "Kau tidak datang keacara pesta malam ini??" ulang Leeteuk. Taeyeon menggeleng dan kembali memakan es krim nya. "Kau harus datang!" ujar Leeteuk penuh penekanan. Taeyeon melotot kaget mendengar pernyataan Leeteuk. "Waeyo? Aku tak mau datang..." ujar Taeyeon cuek. Leeteuk menatap Taeyeon dengan tatapan membunuh, "Datang!! Aku akan menjemputmu" suara Leeteuk terdengar penuh ancaman ditelinga Taeyeon. "Memang kau tau rumahku?" tanya Taeyeon penuh kemenangan. "Tentu! Apa kau lupa.. 2 hari yang lalu aku kan mengantarmu pulang karena kau lagi-lagi pingsan karena kecapean..." ujar Leeteuk licik. Taeyeon kaget mendengarnya, ia langsung melirik Tiffany penuh dengan tanya. "Jadi, nanti malam jam 8 aku akan menjemputmu" selesai bicara begitu, Leeteuk langsung pergi meninggalkan Taeyeon yang baru saja mau bicara. Tiffany cengo melihat Leeteuk yang seperti itu. Seluruh isi cafe tampak melirik-lirik kearah Taeyeon, bisikan-bisikkan.pun terdengar. "Fany-ya.. Apa benar dia yang mengantarku pulang 2 hari yang lalu?" tanya Taeyeon masih tak percaya. "Iya.. Aku yang memintanya, habis aku tidak tega melihatmu pingsan begitu, jadi aku memintanya untuk mengantarmu pulang. Lagi pula saat itu dia memang selalu menanyakanmu padaku Taeyeon-ssi" jelas Fany. "Menanyakanku? Untuk apa dia menanyakanku??" tanya Taeyeon heran. "Molla..." Tiffany menggeleng, karena dia juga sama sekali tidak tau apa-apa. "Haisshh.." Taeyeon menepuk keningnya sendiri, meratapi nasibnya yang malang (?).
Jam 6...
Taeyeon baru selesai mandi, dengan malas dia membuka lemarinya mencari gaun yang pas untuk malam ini.
Tok Tok Tok...
"Nona.." terdengar suara dari luar. "Masuk" ujar Taeyeon sambil masih memilih gaun. Sang pelayan pribadi masuk dan membungkuk, "Nona, diluar ada teman nona." ujar sang pelayan lembut sambil senyum-senyum. "Siapa? Tiffany??" tanya Taeyeon. "Bukan.. Hmm, namja yang datang." Taeyeon melotot mendengarnya, "Namja?? Nugu?", sang pelayan mengangkat bahunya, "dia bilang dia datang untuk menjemputmu" ucapan sang pelayan membuat Taeyeon kaget. "Memang ini jam berapa sih? Bukannya belum jam 8!??" Taeyeon panik karena dia tau pasti Leeteuk sudah menjemputnya. "Bisakah kau membantuku?" tanya Taeyeon panik pada sang pelayan. "Dengan senang hati nona.." sang pelayan pun tersenyum. Taeyeon mengambil 2 gaun dari lemarinya, "Menurutmu, aku pakai yang mana?" tanya Taeyeon, ia memegang dua gaun yang satu berwarna biru selutut dan yang satu berwarna putih pendek, keduanya akan terasa cocok dipakai oleh Taeyeon. Sang pelayan tampak bingung, "Lebih baik yang putih saja nona, nanti bisa ditambah dengan aksesoris biru. Pasti cantik.." jelas sang pelayan. "Baiklah! Aku setuju denganmu" ujar Taeyeon ceria.
1 jam kemudian...
Taeyeon sedang memakai make up dibantu oleh pelayannya tadi. Make up natural sangat cocok dipakai Taeyeon, rambutnya ia ikat keatas dan menyisakan poni didepan dan mahkota kecil menghiasi rambutnya *inget konsep The Boys* . Taeyeon benar-benar tampak seperti seorang barbie. "Nah, selesai.." ujar sang pelayan. Taeyeon melihat kecermin dan tersenyum manis, mata bonekanya tampak berbinar lebih terang dari biasanya. "Terimakasih.. Hmm, bisa kau ambilkan tasku?" pinta Taeyeon. "Untuk barbie malam ini, akan kuambilkan.." ujar sang pelayan yang sudah dianggap seperti ibu sendiri bagi Taeyeon. "Gomawo..." Taeyeon tersenyum manis.
Leeteuk POV
Aku baru sadar kalau aku ini kerajinan datang jam 6 seperti ini, tapi tak tau kenapa kalau hal yang berurusan dengan Taeyeon, aku pasti semangat. Sekarang sudah jam setengah delapan, berarti sudah 1 setengah jam aku menunggu Taeyeon. Suasana dirumah Taeyeon tampak sibuk, banyak pelayan mondar-mandir disini tapi rumah ini tampak sepi. Rumah yang bisa terbilang super besar ini didominasi warna biru dan putih, 2 warna yang selalu melekat di tubuh Taeyeon dan 2 warna kesukaanku juga. Dan menurut hasil penilitian (?) singkatku, Taeyeon sepertinya anak tunggal. Melihat dari foto keluarga diruangan yang saat ini kutempati. Taeyeon nampak sangat mania difoto itu, dan ibunya Taeyeon sangat cantik dan keibuan sekali, ayahnya tampak ramah jika dilihat. "Sunbaenim..." suara yang kukenal terdengar. Aku segera menoleh, dan melihat seorang gadis dengan sepatu heels putih, gaun putih dan sedikit ada nuansa biru, lalu rambutnya yang diikat keatas serta mahkota kecil bernuansa biru turun dari tangga dengan anggun. Taeyeon gadis yang baru kulihat 5 hari yang lalu, juga gadis yang berhasil membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama karena ada perasaan dalam hatiku untuk selalu melindunginya, kini terlihat sangat cantik dimataku. "Maaf menunggu lama.." ujarnya menyesal. "Tidak apa-apa, ayo berangkat.." ajakku kemudian. Ia menggangguk lalu mendekat, wangi tubuhnya semakin jelas. Tuhan... Apa kau sengaja melepas dewi ini???? *hahahah*
Author POV
Leeteuk menggandeng tangan Taeyeon keluar, lalu membukakan pintu mobilnya untuk Taeyeon dan berangkat menuju kampus. "Sunbae?" ujar Taeyeon. "Hmm" gumam Leeteuk. "Kenapa kau menjemputku? Memang kau tidak punya kekasih?" tanya Taeyeon polos. "Aku tak punya kekasih, dan kau wanita pertama yang kujemput dan duduk dimobilku" jawab Leeteuk santai. Taeyeon mengangguk-angguk bodoh, "Begitu ya?" ujar Taeyeon polos. Leeteuk mengangguk. "Kau tidak bertanya kenapa bisa begitu?" pancing leeteuk. "Hm? Ya memang kenapa?" tanya Taeyeon menurut. "Karena kau special..." ujar Leeteuk lembut. "Ohh..." Taeyeon kembali mengangguk-angguk, entah otaknya tak mampu bekerja dengan baik atau apa jadi dia hanya bisa mengangguk..
Akhirnya mereka sampai di kampus, Taeyeon turun dari mobil. Leeteuk tersenyum dan mengulurkan tangannya, Taeyeon tersenyum sambil menatap leeteuk seakan bertanya "Bolehkah?". Leeteuk mengangguk pelan, Taeyeon pun mengaitkan tangannya ditangan Leeteuk, mereka pun berjalan berdua... Ketika sudah ada didepan pintu aula. Taeyeon berhenti melangkah. "Ada apa?" tanya Leeteuk. Taeyeon menggeleng dan kemudian menarik nafas, itu selalu dia lakukan saat akan ketempat ramai. "Ayo." ajak Leeteuk. Mereka pun masuk ke aula besar tempat pesta itu. Semua mata tampaknya tertuju pada mereka berdua. Bagaimana tidak. Seorang ketua senat yang terkenal dengan sikap dinginnya kepada setiap wanita dan penggemarnya yang bejibun di Universitas Inha saat ini sedang menggandeng seorang mahasiswa baru! Mereka berdua bagai seorang pangeran yang menggandeng tuan putri. Tiffany yang malam itu datang dengan Choi Siwon, salah satu teman Leeteuk tampak kaget melihat temannya. Ia tersenyum melihat Taeyeon, demikian juga Siwon. Dia juga ikut tersenyum melihat temannya yg... Berubah
Leeteuk mengajak Taeyeon ke tempat duduk paling pinggir, jauh dari keramaian. Tapi walaupun begitu masih banyak mata yang mencuri pandang kearah mereka berdua. Taeyeon sangat tidak nyaman dengan keadaan ini. Leeteuk langsung mengerti perasaan Taeyeon, sama seperti ibunya sepertinya Taeyeon tak suka keramaian. "Kau tidak nyaman ya?" tanya Leeteuk lembut. Taeyeon memgangguk. Leeteuk pun tersenyum lagi, satu kesamaan yg ia temukan didiri Taeyeon dengan ibunya. "Baiklah, sebaiknya kita keluar.." Leeteuk meraih tangan Taeyeon dan mengajaknya keluar, lagi-lagi semua mata tertuju pada dua orang ini... Leeteuk mengajak Taeyeon ke taman belakang universitas itu. Mereka duduk dibangku yang menghadap langsung menuju sungai. "Apa lebih baik?" tanya Leeteuk. Taeyeon tersenyum, "Jauh lebih baik..." ucapnya. Leeteuk mengangguk setuju, lalu ia membuka jas hitamnya lalu menyampirkannya kebahu Taeyeon yang terbuka. Taeyeon menatap leeteuk penuh tanya. "Tak baik seorang gadis kedinginan.." ujar Leeteuk. Ia tersenyum memamerkan lesung pipinya. "Gomawo sunbaenim.." Taeyeon tersenyum. Hening sementara. Pikiran Taeyeon terbang entah kemana perginya. Sampai ada satu pertanyaan yg sejak di aula tadi baru ia sadari. "Sunbae? Boleh aku bertanya sesuatu?" pinta Taeyeon. "Apa?" Leeteuk menatap Taeyeon serius. "Kita bertemu baru 5 hari, kenapa kau... Hmm, kenapa kau bilang aku ini special bagimu?" tanya Taeyeon ragu. Senyum misterius yg pernah Taeyeon liat di wajah Leeteuk kembali terlihat. Jantung Taeyeon berdegup kencang menanti apa yang akan Leeteuk katakan.
TBC..
Heheheheh ^^v
Gimana gimana?
nggak sabar nunggu lanjutannya >,<
BalasHapushehhehe, ne~
BalasHapusGomawo yaa udah komen ^_^
ditunggu ditunggu, hehe
hwaaaa , akuu kembalii pinaaaa ..
BalasHapusmaaph yah baru hidup kembali .. hheuu
taeteuk lagii , ini ceritanya berasa aku bgt iih pinaa .. *apa coba?*
d tunggu lanjutannya , masukin akunya yah di ceritanya ,, ahahaha
sukasukasuka , d tunggu lanjutannya yah .. :D
pinaaaaaaaa ,,,
BalasHapusaku kembaliii pinaaaaaaaaaaa ,, :D
BalasHapusmaaf yah lama hiatus (?) maaf baru bisa komen ,, kamu pasti kangen aku yah ? ahahah
taeteuk lagii ..
asiik asiiik asiiik .. ffnya berasa nyeritain aku bgt niih .. ahahah
d tunggu lanjutannya ah pinaan yaaah ,, okeoke ..
kreatip bgt deh ffnya .. yeyeyeyeye!!!
Ditunggu lanjutannya! Hwaiting! ㅋㅋㅋ^^
BalasHapusicha : hahaha iya chaaa, kangeen :* hahah
BalasHapusnyeritain kamu? hihi baguss doong ^_^
snsddian : hehehhe, iyaaa :D makasih~