Selasa, 10 Januari 2012

[FF] Andante chapter 9


Halloo~ \(^.^)/

Chingudeul, ini FF udah sampe chapter 9 aja -.-“ hahaha
Ceritanya masih panjaaaang, hehehe *kerajinan* *readers bosen*
Hmm, aku mau curhat nih. Kenapa ya aku itu kalau bikin FF gak bisa bikin one shoot -.- azz~ Aku selalu aja bikin yang berchapter-chapter gini, hehe. Readers sendiri lebih suka yang mana? One Shoot atau chapter?
Kalau aku pribadi sih lebih suka yang chapter dari pada yang one shoot, entah kenapa =_=
Ah, tapi terserah sih kan selera orang beda-beda hehehe 

HAPPY READING ^O^


Author POV

"Taeyeon-ssi maukah kau memaafkan aku??" Leeteuk sekali lagi meminta maaf. Taeyeon benar-benar tak tega. Ia memutuskan untuk menghampiri Leeteuk. "Sunbae, apa yang kau lakukan disini??". Melihat Taeyeon yang sudah ada dihadapannya ini. Leeteuk tersenyum, "Jadi kau mau memaafkan ku?" tanya Leeteuk. "Maaf untuk apa? Kau tak melakukan kesalahan padaku.." ujar Taeyeon lembut. "Ah pokoknya maafkan aku walaupun aku tak punya salah padamu.!" ujar Leeteuk. Taeyeon tertawa, "Arraseo, aku memaafkan mu sunb.. Eh oppa". Mendengar itu Leeteuk tersenyum lega. "Hmm, baiklah.." ujar Leeteuk kaku, setelah kata aku-memaafkan-mu muncul dari mulut Taeyeon. Keduanya dirundung keheningan. -.-
 "Taeyeon-ssi, maukah kau pergi denganku?" ajak Leeteuk. "Hm? Kemana?", "Sudahlah ikut saja" ujar Leeteuk. "Baiklah"...

 -----

 Leeteuk mengajak Taeyeon ke rumahnya. Ini untuk kedua kalinya Taeyeon kerumah Leeteuk, rumah bergaya tradisional tapi modern (?) itu. "Kenapa kau mengajakku kerumahmu?" tanya Taeyeon begitu turun dari motor. "Ada yg ingin kutunjukkan padamu" Leeteuk tersenyum penuh arti. Taeyeon mengangguk dan mengikuti Leeteuk masuk kerumahnya.

Leeteuk membawa Taeyeon ke satu ruangan, Taeyeon heran sendiri kenapa Leeteuk membawanya ke ruang ini. "Ini..?" Taeyeon meminta penjelasan. "Ini ruangan favoriteku, membuatnya saja aku harus berdebat dengan appa" ujar Leeteuk geli sendiri. Leeteuk membawa Taeyeon ke studio musik dirumahnya. Tempat itu didominasi warna putih dan biru, alat musiknya pun didominasi warna putih, putih ada dimana-mana -.-

Taeyeon masih saja berdiri dekat pintu, Leeteuk tertawa geli melihatnya. "Duduklah, kenapa kau masih disitu?" Leeteuk geleng-geleng kepala. "Oh! Ne..." Taeyeon segera duduk disalah satu bangku berwarna biru. Leeteuk tersenyum dan mengambil satu gitarnya kemudian duduk disebelah Taeyeon. Suasana mendadak sunyi, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Leeteuk benar-benar gugup, tapi dia mencoba menahannya. Sedangkan Taeyeon, dia bingung sendiri dia tak kalah gugup dengan Leeteuk. "Aku.. Aku membuat satu lagu untukmu, Taeyeon-ssi" ujar Leeteuk, ia tersenyum manis pada Taeyeon. Senyum yang berbeda dari senyum-senyum yang ia tunjukkan pada Taeyeon. "Jinjja???" Taeyeon tampak terkejut, pipinya mulai memerah. Leeteuk mengangguk, "Lagu ini kuciptakan saat kau dan aku... Jauh" ujar Leeteuk malu-malu. "Nyanyikan untukku.. Aku ingin mendengarnya" Taeyeon benar-benar tertarik, wajahnya menyiratkan ketulusan ingin mendengar lagu itu. Leeteuk mulai memetik gitarnya, mulai memainkan setiap nada lagu yang ia beri judul "Andante" itu. *aaa bayangin leeteuk nyanyi andante soloooo xD OMO!!*. Taeyeon mendengarkan dengan penuh perasaan, ia mencoba meresapi setiap lirik yg ke luar dari mulut Leeteuk. Ia menutup matanya juga, membayangkan setiap kejadian yang ada dilirik itu. Setetes air mata akhirnya membasahi pipi Taeyeon. Diikuti dengan air mata yang lain. Bagi Taeyeon hal-hal serba romantis ini adalah yang pertama kalinya, dan semua yang memberi tahu rasa berbeda itu adalah Leeteuk.

-----

Leeteuk selesai menyanyikan lagu itu. Taeyeon membuka matanya dan bertepuk tangan kecil, tersenyum melihat Leeteuk juga tersenyum padanya.
"Yeppeuda.." komentar Taeyeon.
 Ia menatap Leeteuk dalam, "Jeongmal yeppeuda oppa" ulang Taeyeon. Leeteuk tersenyum, menelan ludahnya ketika melihat Taeyeon. Mata yang bersinar itu membuat Leeteuk ingin mengatakannya. Tapi, bukankah ini terlalu cepat? Batin Leeteuk akhirnya bertengkar. *haha..* antara katakan atau nanti.
"Taeyeon-ssi.. Saranghaeyo" ujar Leeteuk akhirnya
"Ne?" Taeyeon seakan meminta kepastian tentang apa yg ia dengar.
"Nona Kim Taeyeon, Sa Rang Hae~" ulang Leeteuk. Taeyeon malah jadi beku, ia diam dan memilih menatap mata Leeteuk, mencari sesuatu disana.
"Ne?" gumam Taeyeon, masih tak percaya.

Leeteuk menghela nafas dan berdiri. Taeyeon mengikuti Leeteuk, ia ikutan berdiri. Leeteuk keluar dari ruang musik itu menuju satu tempat. Ke taman belakang, yang menghadap langsung ke pemandangan kota Incheon. Taeyeon berhenti mengikuti Leeteuk dan berdiri dibelakangnya. Hari sudah mulai gelap, matahari sudah mulai bersembunyi dan kata-kata itu pun terdengar.

"KIM TAEYEON!!! I LOVE YOU!!" Teriak Leeteuk, setelah itu dia menoleh menatap Taeyeon yang berdiri dibelakangnya. Taeyeon tersenyum dan menghampiri Leeteuk, sekarang dia berdiri di samping Leeteuk dan menghadap ke kota.

“PARK JUNG SOO!! I LOVE YOU TOO!!!" Taeyeon berteriak balik. Leeteuk tersenyum dan kembali berteriak, "MAUKAH KAU MENJADI KEKASIHKU?" Leeteuk kembali berteriak. Taeyeon tertawa kecil. "AKU MAU!!" jawab Taeyeon. Mereka berdua tertawa, Leeteuk memeluk Taeyeon "Gomawo~" ujar Leeteuk. Taeyeon mengangguk. Leeteuk melepas pelukannya dan membungkuk mendekati Taeyeon. "Kau.. Milikku sekarang, jangan dekat namja lain arra? Dan, hmm.. Jangan menjauh dariku lagi, aku tidak suka." ujar Leeteuk. "Ya! Aku kan belum jadi istrimu kenapa sudah banyak sekali larangan, kalau aku mau dekat dengan.." omelan Taeyeon terhenti, Leeteuk menciumnya, dan ia tersenyum evil. Haissh~ "Jangan mengomel lagi ya... Kalau kau mengomel, aku lebih memilih menciummu" ucap Leeteuk ia kembali tersenyum licik. Taeyeon menatap Leeteuk tajam, "Iiih!!!!" ia memukuli Leeteuk dengan seluruh tenaganya. Hahahaha..

-----

Jam 10 malam Leeteuk baru mengantar Taeyeon pulang setelah sebelumnya menghabiskan waktu diruang studio musik. Sampai didepan gerbang rumah Taeyeon,Leeteuk juga ikut turun. "Masuklah.." ujar Leeteuk. "Gomawo.." Taeyeon berbalik dan berjalan pelan ke arah rumahnya. Sesekali menoleh ke arah Leeteuk yang masih berdiri menunggu Taeyeon masuk.
Satu langkah... Dua langkah... Tiga langkah...

 Taeyeon merasa ada yang aneh ditubuhnya. "Jangan sekarang, jebal.." bisik Taeyeon pada dirinya sendiri nafasnya mulai terasa sesak. Leeteuk mengerutkan kening melihat Taeyeon tiba-tiba berhenti melangkah. Dengan sekuat tenaga Taeyeon menahan rasa sakitnya sendiri, ia berbalik menghampiri Leeteuk yang berdiri kebingungan. Entah apa yang membawa Taeyeon menghampiri Leeteuk, ia langsung memengalungkan tangannya dileher Leeteuk. Ia mencium namjanya itu, mencoba mengalihkan rasa sesaknya. Leeteuk bingung sendiri, tangannya melingkar dipinggang Taeyeon. Ia membalas apa yang Taeyeon lakukan. Tapi, ditengah itu semua ia merasa ada yang lain. Ia yakin sekali sesuatu yang basah. Leeteuk segera melepas ciuman mereka, memperhatikan Taeyeon. Ia memegang bibir kekasihnya itu.

"Taeyeon! Berdarah!! Kau?!" Leeteuk masih shock melihatnya, Taeyeon sendiri makin lemas ia menahan tangisnya. "Kau kenapa?! Taeyeon kau berdarah..!!" Leeteuk bingung campur khawatir. Wajah Taeyeon semakin pucat, sedangkan bibirnya merah dipenuhi darah begitu. Taeyeon makin merasa sesak. "Nan.. Gwenchanayo" ucap Taeyeon pelan dan BRUK! Ia pingsan, untung saja Leeteuk dalam keadaan memeluk Taeyeon. Leeteuk pun segera membawa Taeyeon ke mobilnya dan langsung menuju ke rumah sakit.

 -----

Dokter sedang menangani Taeyeon. Leeteuk duduk sendiri di ruang tunggu, ia bingung sendiri kenapa Taeyeon? Ia pasti belum menceritakan sesuatu padanya. "Tuan Park? Bagaimana keadaan Nona Kim??" tanya seaeorang, Leeteuk menoleh dan melihat pelayan pribadi Taeyeon menghampirinya. "Dia.. Dia sedang ditangani oleh dokter. Kebetulan sekali, dokternya bilang kalau dia dokter keluarga Taeyeon-ssi" jelas Leeteuk. Sang pelayan mengangguk, wajahnya tampak khawatir. "Sebenarnya ada apa dengan Taeyeon?" pertanyaan yang sejak tadi ingin Leeteuk tanyakan akhirnya meluncur juga. Mrs. Lee pelayan pribadi Taeyeon itu menatap Leeteuk dengan tatapan khawatir. "Sebenarnya Nona mengidap penyakit yang menyerang hatinya. Sehingga ia sering sekali mimisan atau berdarah. Penyakitnya ini sudah sangat parah, tapi nona Kim tak mau dirawat di luar negri." jelas Mrs. Lee nelangsa.

Leeteuk POV

Aku berharap telingaku kali ini salah dengar. Apa yang dikatakan Mrs. Lee membuatku teringat ke saat dimana aku bertemu Taeyeon. Saat ia tak kuat menahan panas di masa orientasi, kemudian saat ia mimisan karena kedinginan di tempat kemah dan sekarang ini. Jadi, itu semua karena ini. Setelah tahu semua ini, aku makin ingin melindungi Taeyeon. Aku tidak mau... Kehilangan lagi.

Author POV

Saat ini Leeteuk tak tau lagi harus bagaimana. Ia memebenamkan wajahnya dikedua telapak tangannya. Mau menangis tapi tak bisa. Mrs. Lee mengusap-usap punggung Leeteuk. "Jadi.. Kalian berdua berkencan?" tanya Mrs. Lee lembut. Leeteuk mengangguk pelan. Sang pelayan pun tersenyum, "Kau.. Cinta pertama nona Kim kurasa. Aku tak tau itu benar atau tidak, tapi setauku nona Kim tak pernah berkencan sebelumnya." ujar Mrs. Lee. Leeteuk menatap kosong kedepan dan tersenyum tipis. "Nona Kim adalah gadis yang baik, dia tidak terlalu bisa mengungkapkan perasaannya dengan baik tapi setiap perlakuannya selalu lembut. Aku harap kau bisa menjaga Nona Kim" ujar Mrs. Lee panjang lebar. Leeteuk mengangguk, "Itu yang akan kulakukan. Aku janji" Leeteuk tersenyum.

-----

3 hari sudah Taeyeon di rawat, Leeteuk baru sempat menjenguk Taeyeon semenjak Taeyeon pertama kali masuk ke rumah sakit. Saat itu Taeyeon belum siuman. Setelah mendengar Taeyeon sudah sadar, Leeteuk langsung menyerahkan tugas senat ke tangan Yesung. Sahabatnya itu pun rela membantunya.

-----

@Hospital

Leeteuk masuk ke ruangan Taeyeon. Di tangannya ia sudah menyiapkan kado untuk gadisnya itu. Taeyeon sedang sendirian, ia menatap ke luar jendela di tempat tidurnya. Wajahnya pucat dan seperti tak bertenaga. Ekspresi wajahnya juga tampak sedih. "Taenggoo?" panggil Leeteuk. Taeyeon menoleh, "Oppa.." ia tersenyum tipis. Leeteuk segera menghampiri Taeyeon dan duduk di sebelah tempat tidur itu. "Kau kenapa?" tanya Leeteuk. Taeyeon menggeleng dan memaksakan sebuah senyum, "Anio.. Nan gwenchana" ujar Taeyeon pelan. Leeteuk tak mau banyak bertanya lagi. "Hm, aku punya hadiah untukmu" Leeteuk tersenyum lalu menyerahkan sebuah kotak pada Taeyeon. "Wah. Ini untukku??" Taeyeon menerimanya, tangannya lemas dan pucat. Taeyeon membuka kotak berwarna biru itu dan mengambil isinya.

"Omo~ yeppeuda" Taeyeon memandangi sebuah boneka teddy bear berukuran sedang itu. Ia memakai pita di kepalanya dan memakai pakaian yang Taeyeon pakai saat pertama kali Leeteuk melihat Taeyeon. "Kau suka?" tanya Leeteuk. Taeyeon mengangguk dan tersenyum. "Aku memang pintar memilih hadiah. Kau sangat beruntung bersamaku" ujar Leeteuk memuji dirinya sendiri. Taeyeon tertawa, "Arraseoo~". "Kau sudah makan?" tanya Leeteuk. Taeyeon mengangguk, "Sudah kok.. Hmm, oppa?" "Ne?" Leeteuk menatap Taeyeon. "Mianhaeyo.." gumam Taeyeon. "Kenapa kau meminta maaf padaku?" Leeteuk bingung sendiri. "Aku... Telah banyak merepotkanmu, dan aku tidak memberitahumu kalau aku sakit seperti ini. Kau pasti marah padaku" jelas Taeyeon. Mendengarnya Leeteuk malah tertawa dan mengacak-acak rambut Taeyeon. "Babo! Mana mungkin hanya karena itu aku marah padamu -.- sama sekali jauh dari pikiranku" Leeteuk tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Taeyeon juga ikutan tertawa "Jinjjayo? Aaa eotteokhae?" Taeyeon jadi malu sendiri. Kehadiran Leeteuk hari itu tampaknya membuat Taeyeon menjadi lebih baik karena Leeteuk lebih banyak membuat Taeyeon tertawa.

-----

Seminggu kemudian~

Taeyeon sudah boleh pulang tapi masih harus beristirahat dirumahnya. Wajahnya juga sudah mulai berwarna walaupun masih sedikit pucat. Leeteuk menjemputnya di Rumah Sakit dan mengantarnya pulang. Pelayan dirumah Taeyeon mulai sibuk karena sang tuan putri akan kembali kerumah. Sampai didepan rumah, Leeteuk turun dan membukakan pintu untuk Taeyeon. Taeyeon juga ikut turun, ternyata badannya juga masih lemas. Ide jail muncul di otak Leeteuk. Ia segera menggendong Taeyeon. Pemandangan itu membuat seisi rumah Taeyeon jadi berbinar dan iri. "Tuhkan. Banyak yg melihat kita -.-" bisik Taeyeon saat mereka akan naik ke tangga. "Biarkan saja. Mereka pasti iri padamu" Leeteuk tersenyum geli.

Sampai dikamar Taeyeon, Leeteuk menyuruh Taeyeon beristirahat. Ia memgecup keningnya sebentar dan tersenyum. "Kau harus cepat sehat. Aku rindu masakanmu" ucap Leeteuk lembut. Taeyeon mengangguk dan tersenyum. "Aku pulang dulu.. Annyeong" Leeteuk berdiri dan melambaikan tangannya, "Annyeoong.." ucap Taeyeon pelan.

~~~

Sore harinya. Tiffany menjenguk ke rumah Taeyeon. Ia duduk diaebelah Taeyeon sambil mengupas buah apel yang ia bawa untuk sahabatnya itu. "Jadi, kau dan Leeteuk sunbaenim sekarang berkencan?" tanya Tiffany. "Ne kau benar.." Taeyeon tersenyum dan memakan potongan apel yang Tiffany beri. "Aku senang mendengarnya.." Fany menunjukkan eyes smilenya. "Tapi.. Apa tidak apa-apa?" tanya Taeyeon. Tiffany mengerutkan keningnya tanda dia bingung, "Maksudku.. Aku takut kalau aku berkencan dengan Leeteuk oppa. Kau tahu lah, di Inha fans nya Leeteuk oppa itu tak sedikit -.-" ucap Taeyeon khawatir. Tiffany mengangguk, apa yang Taeyeon katakan ada benarnya juga. "Hmm. Kurasa kau harus merahasiakan hubungan ini. Lagi pula, kau juga harus percaya pada Leeteuk oppa. Dia pasti akan melindungimu. Percayalah.." Fany tersenyum sedangkan Taeyeon malah jadi muram. "Taeyeon-ah! Kapan kau kembali masuk kuliah???" tanya Tiffany bersemangat. "Kata dokter 3 hari lagi aku sudah bisa masuk.." Taeyeon tersenyum lebar. Dia sangat merindukan kampus.

"Arraseo. Hmm.. Taeyeon-ah, berkat kau saat ini aku.." Tiffany sepertinya ragu mengatakannya. "Apa?" Taeyeon jadi penasaran. "Berkat kau,saat ini aku.. Aku jadi dekat dengan salah satu sahabat Leeteuk sunbaenim." ucap Tiffany malu-malu. "Jinjjayo?? Nuguji?? Yesung oppa atau Siwon oppa??" Taeyeon tampak tertarik dengan pembicaraan ini. "S.. Si.. Siwon oppa" sontak wajah Tiffany memerah. "OMO~ Dia tampan dan baik hati. Beruntung kau bisa dekat dengannya." Taeyeon tampak semangat. "Ah! Sudahlah...”

-----

3 hari kemudian.. Taeyeon sudah kembali masuk kuliah. Ia berjalan menuju ke gedung kedokteran bersama Tiffany. Wajahnya tampak ceria. "Ah. Neomu bogoshipeo.." ujar Taeyeon senang. "Haish. Orang aneh. Seumur hidupku aku tak pernah mendengar ada orang yang merindukan kampus malah sebaliknya. Mereka ingin cepat keluar" gerutu Tiffany. Taeyeon hanya tertawa mendengarnya. "Hmm. Aku kan sudah sembuh. Untuk merayakannya aku akan mentraktirmu ice cream! Kajja!!" Taeyeon meraih tangan Tiffany dan membawanya pergi ke cafe.

2 mangkuk ice cream vanila dan coklat sudah tersedia. Taeyeon memakan yang coklat sedangkan Fany memakan yang vanila. "Taenggoo!!" panggil seseorang. Taeyeon menoleh, ternyata itu Leeteuk. Ia berdiri di ambang pintu dan menghampiri Taeyeon. "Kau sudah sehat??" tanyanya, kemudian ia duduk disamping Taeyeon. "Ne.. Aku sudah sehat" Taeyeon tersenyum. "Oh iya aku lupa sesuatu." Leeteuk segera berdiri. Ia berdiri di belakang bangku yg saat ini Taeyeon duduki kemudian memegang bahunya. "Yeoreobun!!' teriak Leeteuk. Sontak hanya sekali panggil, semua mahasiswa yg sedang ada di cafe langsung menoleh. Tentu saja, yang memanggil kan seorang Park Jung Soo -.-'.

Leeteuk tersenyum saat semua orang sudah memperhatikannya. "Perkenalkan.. Gadis bernama Kim Taeyeon ini adalah kekasihku. Jadi jangan coba mengganggunya atau kalian tak akan selamat" ujar Leeteuk tegas. Cafe pun mulai dipenuhi dengan bisik-bisik pelan. Sebagian ada yg memberi selamat dan sebagian malah pergi dari cafe itu. Taeyeon sendiri malah diam dan shock dengan apa yang Leeteuk lakukan. Tiffany menatap Taeyeon, begitu juga sebaliknya. Mata Taeyeon seakan bicara apa-yang-akan-terjadi-nanti..

 TBC~

Yee~ hahah
Kamsahabnida udah baca ^_^ Tunggu lanjutannya ya, komentarnya aku tunggu..

2 komentar:

  1. awal baca senyum-senyum sendiri..

    d tengah cerita udah ada hawa panas ..

    d akhir cerita , akuuu pingin jadi taeyeon atuuuhlaah pina tanggung jawab ..

    itu foto d atas keliatan bgt yah c oppa gamau taeng eonnie deket2 ma cwo , kaya yang was was .. ahahah
    eonnie tae gausah khawatir gk akan ada yg bkal nyakitin kamu selama masih ada aku (?)

    sukaaa sukaaa sukaaa FFnyaa .. :*

    BalasHapus
  2. hawa panas? hahaha :D ngakak~

    samaaaa, aku aja yang nulis jadi pengen kayak Taeyeon eonni.. hihi

    tau tuh leeteuk lirik-lirik aja :P

    gomawoooo~

    BalasHapus