Sabtu, 04 Februari 2012

[FF] Andante chapter 11



Annyeong ^^ Hahaha
Lanjut lanjut FF nyaaa ~ hihi, mian yaa kelamaan...
Maklum sekarang aku udah kelas 9 jadi jarang nyentuh laptop/PC u.u
Mian mian mian *nyanyi sorry-sorry* hehehe

BTW, Happy Reading...

Author POV

Kemunculan Minhwa membuat ketiga namja itu sibuk dengan pikirannya masing-masing. Mereka kembali teringat dengan kejadian yg menimpa mereka bertiga saat bersama Minhwa.

~

Yesung, Siwon dan Leeteuk adalah mantan kekasih Minhwa. Ketiganya berpacaran dengan Minhwa di waktu yang sama atau lebih singkatnya, Minhwa mengkhianati tiga sahabat ini. Saat mereka sudah tahu kalau mereka di khianati, Minhwa akhirnya memilih Leeteuk agar bisa menjadi satu-satunya namja di hati Minhwa. Tapi semua terlambat. Leeteuk Yesung dan Siwon sangat membenci Minhwa. Beruntung, Leeteuk tak sepenuhnya jatuh cinta pada Minhwa. Akhirnya, ia meninggaalkan Minhwa. Yesung dan Siwon pun sama, mereka juga meninggalkan Minhwa sendiri. Sejak saat itu, Minhwa terus saja mendekati Leeteuk sampai nekat mendekati appa nya Leeteuk dan selalu mengunjungi rumahnya. Usahanya tentu saja sia sia. Leeteuk bahkan tak menganggap Minhwa ada. Lama-lama Minhwa merasa lelah, ia memutuskan pindah ke Jepang.

 -----

 "Apa yang akan kau lakukan?" tanya Yesung. Leeteuk diam sejenak dan mulai bicara "Aku akan melindungi Taeyeon" ujarnya singkat. "Bagaimana kalau Minhwa sampai menyakiti Taeyeon disaat kau tak melihatnya? Itu kan berbahaya." komentar Siwon. "Kita lihat saja nanti.." wajah Leeteuk tampak cemas. Minhwa bisa saja melakukan hal berbahaya dan bisa juga tak melakukan apapun pada Taeyeon. Leeteuk tak mau salah sangka.

-----

Esoknya...

Leeteuk berdiri didepan kelas Taeyeon. Tiffany heran kenapa Leeteuk tiba-tiba ada disana. "Taeyeon-ah.. Itu Leeteuk oppa kan?" tanya Tiffany. Taeyeon yang sedang sibuk mencatat segera menoleh, ia mengerutkan dahinya karena perkataan Tiffany memang benar. "Untuk apa dia disini?" Taeyeon bingung sendiri. "Entah, mungkin dia menunggumu" Tiffany mengangkat bahu. "Ada-ada saja" Taeyeon menggeleng-gelengkan kepalanya. Selesai kelas, Taeyeon keluar paling akhir. Leeteuk masih menunggunya. "Oppa? Kenapa kau disini?" Taeyeon menatap Leeteuk. Leeteuk tersenyum aneh, "Hehe. Hanya ingin mengajakmu pergi" Leeteuk tersenyum dan meraih tangan Taeyeon. "Ayoooo" Taeyeon kebingungan, ia hanya mengikuti kemana Leeteuk akan membawanya dan yang pasti dia aneh -.-.

 -----

 Leeteuk membawa Taeyeon ke sebuah bukit berumput hijau. Suasananya sepi dan angin membelai (?) wajah mereka berdua disana juga ada peternak domba yg sedang memperhatikan dombanya yg sedang makan."Kenapa kau mengajakku kesini?" tanya Taeyeon ketika mereka berdua duduk bersama.
Leeteuk tersenyum dan menatap Taeyeon. "Hanya ingin menghabiskan waktu bersama." jawab Leeteuk. Taeyeon semakin yakin kalau ada yg aneh dengan kekasihnya itu.
"Memangnya ada apa?" tanya Taeyeon.
Leeteuk menggeleng, "Memangnya tidak boleh?" Leeteuk mengacak-acak rambut Taeyeon.
"Apa kau ada masalah??" tanya Taeyeon lagi, dia semakin penasaran. Leeteuk tertawa garing.
"Kau merasa hidupku ini dipenuhi dengan masalah? Babo.." Leeteuk menjitak pelan kepala Taeyeon. "Hei... Kau ini" Taeyeon mencubit lengan Leeteuk.
"Hari ini, aku mau bersenang-senang denganmu."

 -----

Leeteuk dan Taeyeon menghabiskan waktu bersama, Leeteuk tak henti-hentinya tertawa dan mengerjai Taeyeon, ia juga mencuri-curi kesempatan untuk memandang wajah Taeyeon dengan berbagai ekspresi itu.
"Aku mau bertanya satu hal." ujar Taeyeon serius.
"Apa?" Leeteuk menatap Taeyeon. Taeyeon membetulkan posisi duduknya menghadap Leeteuk dan memegang pipinya.
 "Aku merasa ada yang aneh denganmu, kau kenapa?" tanya Taeyeon sabar ia masih saja penasaran. Leeteuk menggenggam tangan Taeyeon.
"Aku takut, besok aku tak bisa seperti ini lagi..." jawab Leeteuk akhirnya.
 Taeyeon menggeleng, tak mengerti maksud ucapan Leeteuk. "Maksudmu?" Taeyeon menatap Leeteuk serius.
Leeteuk tersenyum, "Sekarang kau dengar perkataanku baik-baik" Leeteuk menggenggam tangan Taeyeon. Bola mata Taeyeon tak lepas menatap Leeteuk.
"Kau harus selalu percaya padaku kalau aku tak akan pernah meninggalkanmu. Kau hanya butuh percaya padaku dan bersabar" ucap Leeteuk penuh penekanan. Taeyeon mengerutkan dahi benar-benar tak mengerti apa yang terjadi pada Leeteuk.
"Taeyeon-ah, kau hanya perlu tahu kalau aku sangat menyayangimu" Leeteuk memeluk Taeyeon. Entah karena apa, air mata Taeyeon jatuh. Ia bingung dan merasa sesuatu yang buruk akan terjadi padanya.

-----

Leeteuk mengantar Taeyeon pulang. Semenjak perkataan Leeteuk tadi, Taeyeon jadi tak bicara, Leeteuk juga demikian. Saat mereka sampai di depan rumah Taeyeon, keduanya bergeming. Taeyeon tak turun, ia masih menatap kosong kedepan. Leeteuk tahu pasti, kalau dia telah menyakiti hati Taeyeon dan membuatnya bingung. "Jadi... Oppa akan meninggalkanku?" pertanyaan Taeyeon serasa jadi pernyataan di telinga Leeteuk. Ia diam, Leeteuk bingung harus menjawab apa.

-Flashback-

Semalam, tak berapa lama setelah Yesung dan Siwon pulang. Minhwa datang ke rumah Leeteuk. Seperti biasa. Ia merasa sudah sangat mengenal rumah Leeteuk itu. Rambutnya yang dulu panjang sengaja ia potong pendek diatas bahu. Leeteuk menatap gadis itu, antara kasihan dan miris.
"Mau apa kau kesini?" tanya Leeteuk santai. Minhwa tersenyum dan hendak memeluk Leeteuk. Leeteuk menghela nafas dan menjauhkan tubuhnya.
"Langsung saja, mau apa kau kembali ke Korea?" ujar Leeteuk sinis.
Minhwa tertawa garing. "Karena aku merindukanmu oppa, jadi aku sengaja datang kesini" jelas Minhwa. Leeteuk memutar bola matanya, "Kau ini bodoh atau apa sih. Sudah jelas-jelas disini kau telah dipermalukan, kau masih berani kesini?" ujar Leeteuk sinis.
"Huh? Lalu kenapa? Kau tak suka?" Minhwa duduk di sofa empuk di ruang tengah itu. Leeteuk malas duduk dan berniat untuk diam saja.
Minhwa tersenyum licik, "Apa karena kau telah memiliki kekasih? Kim Taeyeon, gadis dari seorang pengusaha terkenal yang sekarang masih ada di Inggris dan oh ya, bukankah dia juga gadis penyakitan.." ujar Minhwa santai.
Leeteuk kaget mendengar Minhwa begitu tahu tentang Taeyeon, ia mengepalkan tangannya dan mencoba menahan amarah. Kalau Minhwa bukan seorang wanita, mungkin Leeteuk sudah menghajarnya habis-habisan.
"Apa maumu?" Leeteuk buru-buru bertanya, sebelum Minhwa kembali memaki Taeyeon.
"Aku? Kau tanya apa mau ku?" Minhwa terkekeh garing. "Jangan jadi lelaki bodoh oppa" Minhwa menghampiri Leeteuk. "Kau tahu apa yang kumau!" bisiknya, ia kemudian pergi meninggalkan Leeteuk dalam bingung.

- Flashback End –

"Oppa? Jadi benar kau akan meninggalkanku?" ulang Taeyeon karena Leeteuk sama sekali tak menjawabnya. Leeteuk menatap Taeyeon dan tersenyum.
"Kau harus ingat kata-kataku tadi Taeyeon-ah. A... Aku... Mencintaimu". Taeyeon tak tau harus berkata apa lagi, ia mengangguk dan segera turun dari mobil dan berjalan menuju rumahnya.
"Taeyeon-ah!!!" panggil Leeteuk, ia sudah turun dari mobilnya. Taeyeon berhenti berjalan tapi ia tak mau menoleh, ia menangis dan ia juga tak mau Leeteuk tahu kalau ia menangis. Leeteuk segera menghampiri Taeyeon dan memeluknya dari belakang.
"Mian" bisik Leeteuk. Air mata Taeyeon menetes, ia bingung dengan maksud perkataan Leeteuk tadi, ia merasa Leeteuk menutupi sesuatu darinya dan itu membuatnya bingung dan serba salah. Taeyeon lebih memilih diam. "Mianhae.." Leeteuk kembali minta maaf. Taeyeon menghapus air mata di pipinya dan berbalik.
"Kalau begitu beritahu aku apa yang terjadi padamu" pinta Taeyeon. Leeteuk segera menggeleng. Taeyeon menatap Leeteuk kesal, "Terserah!" ia melepaskan tangan Leeteuk yang memeluknya dan bergegas masuk ke rumah.

 -----

Taeyeon POV

Ini pertama kalinya aku kesal dengan Leeteuk oppa. Hari ini aku berharap tidak bertemu dengannya. Tapi, namja itu selalu berkeliaran dimana-mana. Kemungkinan aku tak bertemu dengannya kecil. Karena itu, aku memutuskan untuk mengikuti kemanapun Tiffany pergi. Aku begitu percaya kalau Tiffany tak akan bertemu dengan Leeteuk oppa. Semoga saja. Aku juga belum sempat cerita pada Tiffany tentang kejadian kemarin. Rencananya hari ini aku akan menceritakan semuanya di toko ice cream. "Taeyeon! Itu Leeteuk oppa, kau tak menemuinya?" Fany mengguncang-guncang badanku. "Huh?" aku mencari-cari orang yg dimaksud Fany. Benar saja, Leeteuk ada didekat ruang kesehatan bersama dua temannya. Mereka tampak bicara serius. "Taeyeon? Kenapa mereka serius sekali!?" tanya Fany. Aku sendiri sangat penasaran, tapi rasa tidak ingin bertemu dengannya lebih besar lagi. "Sudahlah, ayo kita pergi. Ada yang harus kuceritakan" Taeyeon menarik tangan Fany dan membawanya ke kedai ice cream kesukaan mereka.

Author POV

Taeyeon baru saja akan memulai cerita tentang kejadian kemarin, tapi kedatangan seseorang membuatnya menunda itu.
"Taeyeon ssi?" sapa seseorang. Taeyeon mencoba mengingat-ingat siapa orang yg ada dihadapannya ini.
"Kau masih ingat aku??" orang itu tersenyum.
"Aku Choi Minhwa, yang kemarin tak sengaja menabrakmu" Minhwa mencoba mengingatkan Taeyeon. "Ah!! Yayaya aku ingat... Sedang apa kau disini?" tanya Taeyeon ramah. Tiffany menatap keduanya bingung. "Oh ya, perkenalkan ini temanku. Tiffany" Taeyeon memperkenalkan Fany.
"Annyeonghaseyo, Minhwa imnida" ujar Minhwa ramah.
"Annyeong~" Fany membungkuk. "Kau mau bergabung?" tawar Taeyeon. Minhwa segera menggeleng. "Aniooo, aku pasti mengganggu, lagipula aku bersama teman-temanku. Senang bisa bertemu denganmu Taeyeon-ah" Minhwa kembali tersenyum.
"Yaah. Baiklah..." Taeyeon membalas senyumannya ramah. "Kalau begitu aku pergi dulu" Minhwa meninggalkan Taeyeon dan Fany. Ia duduk tak jauh dari tempat Taeyeon dan Fany duduk.

-----

Taeyeon pun menceritakan semua pada Tiffany. Ekspresinya campur aduk, antara sedih dan kesal. Tiffany mendengarkan cerita temannya ini baik-baik dan mencoba memberinya saran. "Tunggu sebentar" Tiffany seperti menerawang seseatu. Taeyeon memperhatikannya serius.
"Siwon oppa semalam menceritakan sesuatu padaku, tentang kejadian yang pernah menimpanya dan kedua sahabatnya, maksudku Yesung oppa dan Leeteuk oppa" Tiffany pun menceritakan semua tentang kejadian dimana ketiga namja itu di khianati oleh seorang yeoja yang tak lain adalah Minhwa. Taeyeon semakin bingung dan prasangka-prasangka mulai muncul di benaknya. "Apa Leeteuk oppa bertemu dengannya saat ini, jadi dia bicara begitu padaku?" ujar Taeyeon lemas. "Molla, itu mungkin saja." Fany mengangkat bahu. Hening sejenak "Ayo pulang, aku pusing" ajak Taeyeon. Fany mengangguk dan mengikuti Taeyeon pergi. Minhwa yang melihat keduanya pergi hanya tersenyum, "jadi begitu?" gumam Minhwa yang sudah mendengar semua percakapan Taeyeon dan Fany. "Ini waktu yang tepat" Minhwa segera mengambil ponselnya. "Kita harus bertemu"

-----

"Aku tau kejadian yang menimpamu dan yeoja penyakitan itu." ujar Minhwa. Leeteuk menarik nafasnya, ia mencoba sabar. "Apa yang mau kau bicarakan, stalker?!" ujar Leeteuk sinis. "Bagaimana kalau kita membuat perjanjian? Selagi aku belum menyentuh Taeyeon sama sekali" tawar Minhwa. "Perjanjian? Apa yang kau bicarakan sebenarnya?". Minhwa tersenyum. "Ya, perjanjian. Aku yakin kau bukan namja bodoh" cibir Minhwa. "Apa itu?" Leeteuk menatap Minhwa serius. "Jadilah kekasihku, maka aku tak akan menyakiti Taeyeon". Mendengar itu, dada Leeteuk terasa sesak. "Apa maksudmu?!". Minhwa mengangkat bahu. "Terserah kau. Itu penawaran dariku". Leeteuk ingin sekali menampar gadis ini, tapi ia berusaha sabar. "Baik. Tapi ingat, jangan ganggu Taeyeon!" ujar Leeteuk tegas. Minhwa tersenyum dan mengangguk. Leeteuk tak peduli, ia langsung meninggalkan Minhwa.

-----

Hati Leeteuk kalut, ia meng gas motornya. Hati nya bilang, ia harus bertemu Taeyeon malam ini.

~~~~

Sampai didepan rumah Taeyeon, ia mengeluarkan ponselnya. "Bisakah kau keluar sebentar? Di taman dekat rumahmu". Sepertinya Taeyeon menyanggupi permintaan Leeteuk. Mereka pun bertemu di taman kecil itu. Keduanya diam, menunggu yang lain bicara duluan. Taeyeon duduk di ayunan demikian juga Leeteuk. Keduanya menunduk, sibuk berfkir. Leeteuk sendiri yang seharusnya memulai pembicaraan malah bungkam.
"Kenapa kau menyuruhku kesini?" tanya Taeyeon akhirnya.
"Aku hanya ingin melihatmu, aku tidak bisa tidur." jawab Leeteuk. Dalam hati ia miris, karena setelah hari ini ia akan banyak membuat Taeyeon menangis.
"Aneh.." komentar Taeyeon. Leeteuk tersenyum dan berdiri. Ia menghampiri Taeyeon dan mendorong ayunan yang dinaiki Taeyeon pelan.
"Tadi aku tak melihatmu di kampus, kau kemana?" tanya Leeteuk.
"Aku banyak pekerjaan." jawab Taeyeon. Leeteuk mengangguk-anggukkan kepalanya, ia pun mencoba menghentikan ayunan itu dan berjongkok didepan Taeyeon.
"Aku merindukanmu" ujarnya serius. Taeyeon mengerutkan kening, lagi-lagi ia dibuat bingung oleh namja ini.
"Taeyeon, aku hanya mencintaimu. Tetaplah percaya padaku" kata-kata Leeteuk terasa meremukkan hati Taeyeon.
 "Oppa?" Taeyeon menatap mata Leeteuk.
"Semakin dingin disini, kuantar kau pulang" Leeteuk meraih tangan Taeyeon dan mengantarnya pulang.

Keduanya berjalan dalam hening. Leeteuk takut ia tak bisa memegang tangan gadisnya ini dalam waktu yang lama. Sedangkan Taeyeon, ia kembali takut Leeteuk akan meninggalkannya. "Sudah sampai, masuk lah" Leeteuk menyuruh Taeyeon masuk tapi tangannya masih menggenggam tangan Taeyeon. "Tunggu" Leeteuk meraih pinggang Taeyeon dan mendaratkan bibirnya di bibir Taeyeon. Tak lama tapi begitu dalam, ia pun melepaskan kecupan hangat itu. "Annyeong..." perlahan ia melepas tangan Taeyeon. Rela tak rela, karena besok ia harus membohongi dirinya sendiri...

TBC

3 komentar:

  1. Lama gk main internet,pas main meriksa blog ini tiba2 andante chapter 11 nongol,,keke
    duuh,jgn sampe taeteuk putus >< *amin*

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, iyaaa amin aminn jangan sampe putus mereka *?* Gomawo yaa udah komen dan baca...

      Hapus
  2. Annyeong jugaaa ~
    Hihi, iya nih aku juga jadi nemu satu lg yang suka sama dorky leader :D hahaha
    Makasih udah baca cerita-ceritaku, hehe
    salam kenal jugaaa ^^

    BalasHapus