Annyeonghaseyooo ~
Ini chapter terakhir dari FF Andante ini :))
Huaaa, sebelumnya makasih banyak yang udah baca karya ku ini dari awal sampai end, dan terimakasih juga yang udah mau komentar, pokoknya terimakasih banyak...
Aku seneng banget loh bisa bikin cerita tentang TaeTeuk, hahaha
Habis ini, tunggu aja FF ku yang lain -.-" pasti kemungkinan besar cast nya Taeyeon - Leeteuk juga >,< hehehehe ^^v
Happy Reading...
Author POV
Setelah kejadian perpisahan itu. Leeteuk menjadi manusia yang lebih serius lagi. Leeteuk jadi lebih giat kuliah. Mengerjakan apapun yang diperintahkan oleh dosen, pulang kerumah jika sudah waktunya pulang. Hiburan satu-satunya yang bisa ia lakukan hanyalah bermain musik di studionya. Banyak lagu yang sudah ia buat dan yang pasti itu semua untuk Taeyeon. Leeteuk punya alasan kenapa dia begitu serius kuliah. Ia ingin cepat lulus dan berangkat ke Inggris. Menemui Taeyeon dan memulai sesuatu yang baru dengannya. Setidaknya, 1 tahun lagi dia akan lulus kuliah. Leeteuk mencoba sabar.
-----
Setahun kemudian...
Leeteuk lulus dengan nilai terbaik diantara mahasiswa se angkatannya. Ia sangat bahagia, penantiannya selama ini akhirnya datang juga. Ayahnya sangat mendukung kemauan anaknya pergi ke Inggris. Tapi, selama setahun itu juga Leeteuk tak pernah berkomunikasi dengan Taeyeon. Di era modern seperti ini, mereka sama sekali tak memanfaatkannya. Dan itu membuat Leeteuk patah arah...
Leeteuk teringat seseorang yang mungkin saja bisa membantunya. Tiffany... Mungkin saja mereka berdua masih berhubungan baik, itu yang ada dalam pikiran Leeteuk. Ia segera mengambil mantel dan kunci motor, ia segera berangkat ke kampus. Berharap bisa bertemu Tiffany disana.
~~
Leeteuk menunggu Tiffany di gerbang kampus. Ia harus bertemu dengannya. Mata Leeteuk berkonsentrasi diantara kerumunan mahasiswa yang keluar. Hatinya berdegup saat ia melihat Tiffany baru saja keluar dari kampus. Ia segera turun dari motornya dan berlari menghampiri Tiffany. "Fany-ya!!!" panggil Leeteuk. Tiffany langsung menoleh saat namanya dipanggil. Leeteuk tersenyum pada Tiffany. "Oppa?" Fany heran melihat Leeteuk menghampirinya.
"Hmm. Ada yang ingin kutanyakan" ujar Leeteuk.
"Ne?" ...
"Ayo"... Leeteuk memberi isyarat pada Fany untuk mengikutinya.
~~
Mereka berdua berbicara ditaman kesukaan Leeteuk. Keduanya memegang kopi hangat dan meminumnya perlahan. "Ada apa kau mengajakku kesini?" tanya Fany. "Aku ingin menanyakan sesuatu padamu" Leeteuk menaruh kopinya dibangku panjang yang kosong. Tiffany hanya diam menunggu pertanyaan dari Leeteuk. "Aku... Akan ke Inggris" ucap Leeteuk pelan. Tiffany makin serius memperhatikan Leeteuk. "Aku ingin mencari Taeyeon. Tapi..."
~~
"Tapi kau tak tahu Taeyeon dimana?" tebak Fany. Leeteuk mengangguk. Tiffany tersenyum dan menarik nafas. "Dia tinggal di Manchester sekarang." ujar Fany. "Tapi kudengar, kondisinya semakin parah. Jadi dia tak melanjutkan kuliahnya di Manchester." jelas Fany. Lutut Leeteuk terasa lemas mendengarnya. "Benarkah?" ... Tiffany mengangguk pelan. "Apa aku masih bisa bertemu dengannya? Apa dia mau melihatku lagi?" tanya Leeteuk penuh penyesalan dalam nada suaranya. Tiffany tersenyum. "Dia selalu menunggumu..." Fany menepuk bahu Leeteuk dan berdiri. "Temuilah" Tiffany tersenyum dan pergi meninggalkan Leeteuk.
Leeteuk POV
Ucapan Tiffany meyakinkanku untuk pergi ke Inggris. Setidaknya aku tahu sekarang Taeyeon ada dimana, Manchester... Satu hal lagi yang membuatku semakin ingin bertemu dengannya. Kondisinya semakin parah, secepatnya aku harus bertemu dengannya. Aku ingin kembali ada disisinya dan aku ingin Taeyeon ada disisiku.
Author POV
Seminggu kemudian...
Leeteuk mendarat di Inggris. Ia segera menuju Manchester, disampingnya sudah ada pengawal pribadi ayahnya di London. "Kau harus antarkan aku ke alamat itu" ujar Leeteuk. Sang pengawal mengangguk. "Kau tenang saja tuan". Leeteuk mengangguk dan memandang keluar jendela, ia sangat menantikan pertemuan ini. -
----
Sementara itu ~~ Taeyeon tak sadarkan diri dan dirawat dirumah orangtua nya di Manchester, ia tak dirawat di Rumah Sakit karena menurut dokter itu percuma (?) -.-, akhirnya dia dirawat di rumah. Kondisinya semakin buruk sejak seminggu yang lalu, orangtua Taeyeon sangat cemas pada anaknya.
~~~
Leeteuk sampai di depan rumah orangtua Taeyeon. Jantungnya berdegup sangat kencang sampai ia tak bisa menkontrolnya. "Tuan, kita masuk sekarang?" tanya sang pelayan. Leeteuk menelan ludah dan mengangguk. Leeteuk menekan bel dan keluarlah pelayan yg sepertinya orang Korea. Leeteuk dan pelayan atau asistennya membungkuk.
"Ada yg bisa saya bantu?" tanya pelayan itu.
"Apa benar ini rumah nona Kim Taeyeon?" ucap asisten leeteuk hati-hati.
"Ne, benar. Ada apa?" ...
"Bisakah kami bertemu dengannya?" ujar Leeteuk tak sabar. Raut wajah sang pelayan berubah jadi sedikit sedih, "Sebentar..." ia mohon izin dan masuk ke dalam rumah. Leeteuk sangat cemas menunggu. Tak lama, Mrs. Kim (Ibu Taeyeon) keluar dan tersenyum ramah pada Leeteuk dan asistennya. "Annyeonghaseyo" Leeteuk membungkuk. Mrs. Kim tersenyum, "Jadi, kalau boleh tahu. Kau ini siapa ya?" tanya Mrs. Kim ramah setelah ia mempersilahkan Leeteuk dan asistennya duduk. "Aku Park Jung Soo, dan ini..." belum selesai Leeteuk bicara. Mrs. Kim tampak kaget mendengar nama itu. Matanya menatap Leeteuk sungguh-sungguh, penuh dengan harapan. "Jadi, kau yang bernama Park Jung Soo?" tanya Mrs. Kim serius. Leeteuk bingung sejenak. "Ne benar" jawab Leeteuk hati-hati. Mrs. Kim segera berdiri dan menghampiri Leeteuk. Leeteuk pun ikutan berdiri menyambut Mrs. Kim yang memegangi wajahnya. "Kuantar kau menemui Taeyeon" Mrs. Kim meraih tangan Leeteuk dan berjalan kearah kamar Taeyeon.
-----
Leeteuk terdiam melihat Taeyeon terbaring lemah di ranjangnya. Infus dan peralatan lainnya menempel di tubuh Taeyeon. Perlahan ia mendekati Taeyeon, memperhatikan wajahnya yang pucat. Taeyeon benar-benar seperti mayat hidup, tubuhnya dingin dan ia semakin kurus. Leeteuk menggenggam tangannya yg dingin, air matanya entah dari mana tiba-tiba jatuh walau hanya satu tetes. "Taeyeon-ah, ini aku" bisik Leeteuk, suaranya parau. Mrs. Kim tak kuat melihat mereka berdua. Ia akhirnya keluar dari kamar Taeyeon. Leeteuk tersenyum perih melihat Taeyeon. Melihat keadaannya seperti ini membuat Leeteuk teringat saat ibunya sekarat dirumah sakit karena kehabisan darah. Leeteuk membelai rambut Taeyeon lembut, rambutnya masih sama halusnya seperti saat ia pertama kali menyentuhnya tetapi rambutnya tampak sangat rapuh. "Taeyeon-ah... Mianhaeyo, jeongmal. Kumohon bangun" bisik Leeteuk lagi. "Kau ingat janjiku untuk datang ke Inggris dan menikahimu? Aku akan melakukannya, kumohon sadarlah.." suara Leeteuk sudah sangat tak jelas, suaranya parau parah menahan tangis. "Kumohon..." pinta Leeteuk. Ia tahu apa yang ia lakukan tak akan langsung membuat Taeyeon sadar. Leeteuk tertunduk disamping Taeyeon, air matanya mengalir dalam diam. Tangan Taeyeon perlahan bereaksi, hanya sedikit gerakkan tapi sepertinya Taeyeon berjuang sangat keras untuk bergerak. Perlahan Taeyeon menggerakkan bola matanya dan membuka mata indah miliknya. Perlahan sangat perlahan sampai Leeteuk tak menyadarinya. Taeyeon membelai pipi Leeteuk lemah. Leeteuk segera menoleh. " Tae... Taeyeon??!" Leeteuk segera menggenggam tangan Taeyeon yang sedang menyentuh pipinya. Taeyeon mengangguk lemah. "Kau sadar? Benarkah?" Leeteuk tak mempercayai apa yang terjadi. Taeyeon tak berkata apapun, tapi senyum tipis terhias di wajahnya. Hati Leeteuk terasa mau meledak sangking gembira dan kagetnya. "Tunggu disini" Leeteuk segera keluar ruangan menemui perawat dan Mrs. Kim.
-----
Setelah Taeyeon sadar kondisinya semakin membaik. Dan sesuai janji Leeteuk, sebulan setelahnya akhirnya ia menikahi gadisnya itu. Pernikahan sederhana di gereja kecil itu terasa sangat special bagi Leeteuk dan Taeyeon. Dihadiri oleh keluarga inti dan sahabat dekat TaeTeuk yaitu Tiffany, Yesung dan Siwon. Upacara pernikahan di sore itu terasa sangat khidmat, walaupun Taeyeon masih memakai kursi roda. Mereka akhirnya mengucapkan janji suci itu. Senyum bahagia terpancar diwajah setiap tamu yang melihat. Ini moment paling Leeteuk tunggu semenjak dia mulai menyadari kalau ia sangatlah mencintai Taeyeon.
-----
6 bulan kemudian...
Taeyeon dan Leeteuk kembali ke Korea. Mereka menempati rumah Leeteuk yang selalu sepi karena ayahnya saat ini tinggal di Jepang untuk waktu yang lama. "Selamat datang dirumah" sambut Mrs. Lee. Leeteuk sengaja menyuruh Mrs. Lee untuk pindah juga ke rumahnya agar tak terlalu sepi dan bisa menemani Taeyeon selagi Leeteuk pergi ke kantor yang ia kelola saat ini. Taeyeon tersenyum cerah, dan menatap Leeteuk. "Hehe" leeteuk menggaruk kepalanya yang tak gatal. Taeyeon mencium pipi Leeteuk, "Kau memang suami yang baik" ucapnya lembut. Leeteuk hanya tertawa malu. "Tuan, kamar kalian sudah kusiapkan. Sebaiknya segera istirahat, aku akan menyiapkan makanan." ujar Mrs. Lee. TaeTeuk mengangguk. "Terimakasih" ujar Taeyeon.
~~
Leeteuk berbaring di tempat tidur, sementara Taeyeon berganti baju. Ia menatap dirinya sendiri di cermin panjang yang menampilkan selurub tubuhnya. Ia merasa ada yang aneh. "Oppa?" panggilnya. "Hm?" gumam Leeteuk yang masih sibuk dengan bacaannya. Taeyeon menggeleng, "Anio" ujar Taeyeon. Taeyeon kembali memperhatikan tubuhnya, ia mengetatkan dress yg ia pakai di bagian perut supaya memperlihatkan lekuknya. "Tanggal berapa ini?" gumam Taeyeon pada dirinya sendiri. Ia segera melirik kalender di meja dan langsung menggeleng. "Benarkah" gumamnya pelan. Taeyeon sendiri tak yakin. Taeyeon pun keluar kamar. Ia menghampiri Mrs. Lee yang sedang memasak didapur bersama chef yg lain. "Nona? Untuk apa kau disini? Sebaiknya kau istirahat sajaa" ujar Mrs. Lee saat ia melihat Taeyeon didapur. Taeyeon tersenyum, "Aku ingin ikut memasak untuk suamiku" ucap Taeyeon lembut. "Berikan ikan itu padaku" Taeyeon mengambil ikan yang dipegang Mrs. Lee dan berniat untuk mencucinya. Tapi saat ia melihat ikan-ikan itu dan mencium baunya, ia langsung menaruh ikan itu di meja dan berlari menuju kamar mandi. Ia sangat mual...
Leeteuk segera memanggil dokter. Bukannya berlebihan tapi bagaimana pun saat ini Taeyeon masih sakit. Dokter itu memeriksa Taeyeon dengan sangat hati-hati dan teliti. Leeteuk memperhatikannya dengan serius. "Nona Kim sepertinya sedang mengandung" ucap sang dokter saat ia telah selesai memeriksa Taeyeon. TaeTeuk sama-sama tak mengatakan apapun mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. "Hamil?" tanya Taeyeon. "Ya, kau hamil nona. Usianya baru 3 bulan." ujar sang dokter, ia tersenyum. Leeteuk dan Taeyeon pun tersenyum senang mendengar berita itu. "Selamat untuk kalian dan Nona Kim harus banyak istirahat dan makan makanan yang bergizi." ucap dokter itu.
"Hm. Tuan Park, bisakah kita bicara?"...
"Oh baik"... Leeteuk dan Dokter bicara diruang tengah
"Sebaiknya Tuan lebih memperhatikan Taeyeon. Karena kandungannya itu sangat lemah dan kalau sedikit saja ada kesalahan bisa bahaya." jelas sang dokter. Leeteuk diam sejenak.
"Jadi..." ,
"Usahakan Taeyeon selalu rileks dan merasa aman" saran sang dokter. Leeteuk mengangguk, "Baiklah, kamsahabnida".
-----
Masa kehamilan Taeyeon adalah masa paling menegangkan, berulang kali Taeyeon harus masuk rumah sakit dan itu membuat Leeteuk khawatir setiap saat. Apalagi hari ini, Taeyeon akan melahirkan dan dia terus bersikukuh untuk melahirkan secara normal. Leeteuk tak bisa berkata apapun selain menuruti permintaan Taeyeon. Leeteuk menunggu diruang tunggu bersama ayah dan mertuanya, disampingnya juga ada Tiffany, Siwon dan Yesung. Leeteuk terlihat sangatlah tegang, ia benar-benar khawatir sampai tak bisa berkata apa-apa. Yesung terus saja menepuk-nepuk bahu Leeteuk, mencoba menenangkannya. Tak berapa lama, dokter keluar. Leeteuk segera berdiri dan menanyakan keadaan Taeyeon. "Selamat bayi anda laki-laki. Bayinya lahir dengan selamat berkat ibunya yang sangat kuat, tapi saat ini Nyonya Kim kehilangan banyak darah, kami sedang menanganinya." sang dokter segera masuk kembali ke ruang persalinan. Leeteuk semakin cemas dengan keadaan Taeyeon begitu juga orangtuanya.
-----
Seminggu kemudian, Taeyeon sudah diperbolehkan pulang. Kondisinya masih sangat tak stabil, Leeteuk menaruh perhatian lebih pada Taeyeon dan tentu putra pertamanya. Taeyeon terus saja memandangi anaknya itu, "Dia begitu manis..." ungkap Taeyeon sambil mengelus pipinya lembut. "Sayang, eomma sangat menyayangimu" gumamnya. Leeteuk memperhatikan Taeyeon serius dan tersenyum. "Park Hyun Soo memang sangat mabis sepertiku" ujar Leeteuk. Taeyeon tersenyum dan mencubit pipi Leeteuk. "Tidak, masih lebih manis Hyunsoo" komentar Taeyeon. Leeteuk tertawa dan ikut memperhatikan hyunsoo yang menggeliat sambil tertidur itu. "Kau harus menjaganya dengan baik, oppa" ujar Taeyeon. Leeteuk diam sejenak dan tersenyum tipis, "Tentu saja...", "Kau harus berjanji padaku kau akan mendidiknya secara lembut, arra?" tanya Taeyeon. Leeteuk mengangguk dan menatap mata Taeyeon.
Leeteuk POV
Mata yg indah milik Taeyeon terasa ada yg hilang, entahlah. Aku merasa ada yang hilang disana. Apa itu hanya pikiranku saja. Tapi kenapa aku berpikiran begitu? Aku merasa gila. Arah pandangannya terlihat tak jelas dimataku, padahal biasanya setiap aku melihatnya aku bisa tau apa yang sedang Taeyeon pandang tapi kenapa sekarang tidak?
Author POV
Setelah Hyunsoo tidur Taeyeon berdiri dan membuka jendela kamar. Ia berdiri memandangi keindahan malam. Angin malam membelai nya lembut. Leeteuk segera menghampiri Taeyeon dan memeluknya dari belakang. Taeyeon tersenyum dan bersandar didada Leeteuk. "Taeyeon-ah?" ujar Leeteuk. "Hmm?" Taeyeon tersenyum. "Gomawo" ujar Leeteuk. "Untuk?" tanya Taeyeon. "Untuk segalanya.. Terutama telah menjadi istriku dan ibu dari anakku" ujar Leeteuk. Taeyeon menarik nafas, "Seharusnya aku yang berkata seperti itu... Gomawo" Taeyeon mengalungkan tangannya di leher Leeteuk dan mencium bibirnya dalam. Leeteuk tak tau, biasanya Taeyeon tak begini.
-----
3 hari setelah itu...
Taeyeon sedang bersiap-siap dan memakaikan Hyunsoo baju untuk pergi ke taman sore ini. "Kau sudah siap?" tanya Leeteuk. "Tunggu sebentar, hm oppa bisa kau ambilkan tas barang Hyunsoo dilemari sana" Taeyeon menunjuk lemari besar tempat menyimpan barang-barang Hyunsoo. Leeteuk segera mengambilnya dan kembali memperhatikan Taeyeon yang mempersiapkan segalanya sendiri, ia merasa kagum pada Taeyeon. "Ini semua yang harus kau persiapkan saat kau akan pergi dengan Hyunsoo, arra?" ujar Taeyeon sambil memasukkan botol susu. Leeteuk mengangguk, "Arraseo". Lagi-lagi Leeteuk merasa ada yang hilang dr mata Taeyeon. Matanya terlihat sendu dan lelah, wajahnya lebih pucat dari hari kemarin. Leeteuk merasa Taeyeon tak sehat.
~~~
Mereka pun pergi ke taman kesukaan Taeyeon. Suasananya tenang dan sepi, bunga tumbuh dengan baik di taman itu, ditambah pemandangan yang sejuk karena pepohonan yang rindang. Matahari sore terasa hangat dan indah walaupun menyilaukan. Leeteuk dan Taeyeon duduk dibangku taman dan Hyunsoo di gendongan Leeteuk. "Oppa, terimakasih atas semuanya" ujar Taeyeon tiba-tiba. Leeteuk tak menjawab ucapan Taeyeon. "Aku sangat mencintaimu dan aku sangat bahagia saat bersamamu" ungkap Taeyeon lagi. "Kau harus selalu sehat dan melihat Hyunsoo tumbuh besar dan suatu saat nanti menjadi orang yang berhasil sepertimu dan mendapatkan pasangan yang baik juga" ujar Taeyeon sambil tersenyum. Leeteuk diam saja mendengar semua perkataan Taeyeon ia bingung mau berkata apa. "Uhuk... Uhuk..." Taeyeon batuk-batuk. Leeteuk mulai khawatir, "Taeyeon?!" ... Taeyeon menggeleng, "Aku tidak apa-apa" Taeyeon tersenyum. "Berikan Hyunsoo padaku" pinta Taeyeon. Leeteuk menyerahkan Hyunsoo padanya. Taeyeon mengelus pipi Hyunsoo lembut dan menggenggam tangannya halus. Tatapan Taeyeon pada Hyunsoo begitu dalam dan hangat, "Eomma menyayangimu Hyunsoo" ucapnya pelan. "Oppa, kuharap kau selalu ingat kata-kataku" ujar Taeyeon. Leeteuk diam tak mengerti, perasaannya mulai kalut. Taeyeon menaruh Hyunsoo di kereta bayi dan tersenyum pada Leeteuk. "Aku selalu mencintaimu" ucapnya pelan. Ia pun bersandar pada bahu Leeteuk. "Jaga Hyunsoo..." pinta Taeyeon. Leeteuk mengangguk, "Aku akan melakukannya tanpa kau suruh..." jawab Leeteuk. Taeyeon tersenyum, "Bisakh kau menyanyikan lagu Andante untukku? Itu lagu yang kau buat untukku kan?" pinta Taeyeon. Leeteuk menatap Taeyeon. "Baiklah..." Leeteuk mengambil gitar yang ia bawa dan mulai menyanyikan lagu itu. Taeyeon menyandarkan kepalanya dibahu Leeteuk, menikmati alunan lagu kesukaannya itu. Ia tersenyum, setetes air mata jatuh membasahi pipinya. Taeyeon akhirnya menutup mata secara perlahan, ditengah lagu itu. Tubuhnya berubah jadi lemas, tangannya terkulai lemah. Leeteuk tau apa yang terjadi saat ini, nyanyiannya parau. Setelah selesai Leeteuk tak bergeming ia memeluk Taeyeon yang tubuhnya sudah dingin. "Taeyeon-ah! Andweeeeeeeeee!!!!!!!" teriak Leeteuk.
EPILOG
Semenjak kepergian Taeyeon, Leeteuk merawat Hyunsoo dengan sangat lembut. Ia selalu teringat janjinya pada Taeyeon untuk selalu merawat putra kereka dengan lembut. Saat Leeteuk bekerja, Hyunsoo dititipkan dirumah mertuanya atau kadang ia mengajak Hyunsoo pergi. Leeteuk benar-benar memenuhi janjinya untuk selalu menjaga dan menyayangi Hyunsoo. Seluruh perhatiannya tercurah untuk Hyunsoo dan pekerjaan. Leeteuk sadar suatu saat nanti Hyunsoo akan tahu yang sebenarnya, tapi ia membiarkannya berjalan seiring dengan berjannya waktu.
Saat ini Leeteuk dan Hyunsoo sedang duduk dipekarangan rumah sebelum tidur. Mereka sering melakukan ini saat Leeteuk tak ada pekerjaan mendesak. "Ayah? Dimana ibu?" tanya Hyunsoo yang saat ini sudah berumur 5 tahun. "Ibu? Hmm... Saat ini ibu ada disana" Leeteuk menunjuk bintang yang saat itu bertaburan dilangit. "Oh.. Ibu ada di tempat yang paling terang itu ya?" tanya Hyunsoo polos. Leeteuk tersenyum, "Yup, kau benar. Saat kau melihat bintang yang bersinar paling terang disana kau bisa melihat ibu" ujar Leeteuk lembut. "Oh.. Ibu pasti sangat cantik seperti bintang itu ya?" ungkap Hyunsoo. "Tentu, dia sangat cantik. Seperti bintang itu" ujar Leeteuk sabar. Hyunsoo mengangguk dan tersenyum. "Hyunsoo ya" panggil Leeteuk. Hyunsoo menatap ayahnya, mata Hyunsoo sangat mirip dengan mata Taeyeon. Maka dari itu Leeteuk selalu suka melihat mata anaknya itu. "Sudah malam, sebaiknya kau tidur" ujar Leeteuk. Hyunsoo memeluk Leeteuk minta di gendong. Leeteuk tertawa, "Baiklah.. Besok kau harus sekolah. Ingat, jangan nakal ya" ucap Leeteuk lembut. "Arrasseoo.." jawab Hyunsoo ceria. "Ayah, hari ini aku mau tidur denganmu" pinta Hyunsoo. "Baiklaaaaaah... Kajja"
END
Hahaha, iyakah ga ketebak, perasaan ketebak deh -.-" haha
BalasHapusNeee, makasih juga ya chingu udah mau komen ^-^
Mau lagiii?? Tunggu yaaa *full aegyo Taeyeon* hahaha
Pastinya, TaeTeuk JJANG ~
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushalo..^^
BalasHapuswaaa eonni kok sad ending..? Y_____Y
pdahal aku kira happy ending.Tapi gpp lah crita a keren..^o^
ohh ia mian eonni baru comment skarang coz aq bru buat blog..^^(curcol)
eonni aku blh req FF ga..?
coz klo eonni yang bikin pasti critanya keren..
ayayyaya..?
klo bisa buatin cast a Siwon Sooyoung ya..?
aku tw kok eonni pasti ska a sifany kan..?
tapi please eon..Bikinin soowon ya..?
makasih sblumnya..^^
(mian klo kpanjangan)..^^
Halo juga ^-^
HapusKenapa yaaa sad ending? hehehehe :D
Lagi pengen aja nih saeng bikin yang sad ending ^O^
Iya gapapa kok, hehe yang penting udah mau baca ^-^ alamat blog nya apa niiih??
Soowon? Hmmm, liat entar yaaa ~
Soalnya aku juga lagi ngerencanain bikin yang Super Generation nih, mungkin bisa juga tuh Soowon :D hihi jadi ada idee ~ :D
Gomawo jugaa... ^^