Rabu, 02 Mei 2012

[FF] Story Chapter 1



STORY

Chapter 1 : Choice


 Cast : 
Leeteuk 
Taeyeon 
Other 

---------- 

Author POV Taeyeon terduduk lemas diruang kerjanya, rancangan gaunnya terabaikan. Ada sesuatu yang mengganggunya, membuat dirinya bimbang. Apa ia harus melakukannya? 


~Flashback~ 

"Sebaiknya putuskan hubungan kalian..." ucapan yeoja paruh baya itu membuat nafas Taeyeon jadi sesak. "Kenapa? Kenapa aku harus melupakannya?" tanya Taeyeon. "Terserah, eomma mau kau putus dengannya" ujar sang ibu. Taeyeon menatap ibunya penuh pertanyaan. "Baiklah, kau pilih ibu atau dia??" Taeyeon tersentak dengan ucapan ibunya. "Beritahu aku alasannya eomma. Kenapa kau bisa seperti ini?" Taeyeon sangat penasaran. "Kau tak perlu tahu, yg pasti ibu punya alasan kenapa kau harus putus dengannya." mata ibunya menajam menatap Taeyeon. "Aku tak mengerti" Taeyeon segera meninggalkan ibunya dan pergi ke satu-satunya tempat yg membuatnya senang, butik. 

~Flashback end~ 

Taeyeon berpikir keras akan hal ini. Disatu sisi ia sangat mencintai Ibu nya dan selama ini ia tak pernah dan tak mau membantahnya disisi lain dia juga sangat menyayangi Leeteuk bukan hanya sekedar sebagai kekasih tapi sebagai oppa dan bahkan appa yang baik baginya. Taeyeon memegang keningnya, pusing karena kebingungan yang ia rasakan. Taeyeon melirik jam di dinding, masih jam 3 sore. Ia kembali berpikir keras, dan memasrahkan kepalanya diatas meja yang berantakan dipenuhi kertas-kertas. Pandangannya kabur karena air mata sudah memenuhi pelupuk matanya. Kenapa ia begitu sulit untuk memutuskan ini. Ia tak menyangka ibunya bisa memberi pilihan sesulit ini padanya. Taeyeon menangis, mengeluarkan sesak seiring air matanya yang keluar. Ia harus memilih. 

----- 

Jam 6 sore... 

Taeyeon membetulkan make up nya, memcoba menutupi matanya yang bengkak. Ia menarik nafas dan kemudian memgambil ponselnya. Ragu, ia segera menghubungi Leeteuk. "Oppa? Kau masih dikantor?" ucap Taeyeon saat namja chingunya mengangkat telepon. "Ah, ne Taeyeonni. Waeyo?" jawab Leeteuk ia terdengar sedang sibuk. "Bisakah kita bertemu?" tanya Taeyeon. "Kapan?" "Sekarang tentu saja..." pinta Taeyeon. "Hmm.. Baiklah, kau dimana aku akan menjemputmu" Leeteuk terdengar senang. "Aku di Butik..." suara Taeyeon mulai parau, matanya kembali berkaca-kaca mendengar suara Leeteuk. "Baiklah.. Aku akan kesana, tunggu" "Hmm.." Taeyeon menutup teleponnya. Ia berusaha menahan air matanya tumpah. 

----- 

Di mobil... 

"Sudah lama kita tidak pergi bersama.." Leeteuk tersenyum. Taeyeon melirik kearah kekasihnya ia pun ikut tersenyum. "Hmm.. Kita terlalu sibuk dengan pekerjaan" ujar Taeyeon. "Yup.. Bagaimana dengan rumah mode mu?" tanya Leeteuk. "Mungkin seminggu lagi sudah selesai. Aku tak sabar menunggunya" jawab Taeyeon senang. "Syukurlah" Leeteuk tersenyum. Taeyeon memperhatikannya, Leeteuk masih seperti Leeteuk yang ia kenal, terlihat dingin tapi hangat pada semua orang terutama padanya. Ia terlihat cuek padahal ia sangat perhatian. Sudah 5 tahun ini Taeyeon belajar mengenal namja ini. Suka duka sudah ia bagi dan terima bersama Leeteuk. Tak mudah... "Oppa. Kita kemana malam ini?" tanya Taeyeon. "Kemana pun kau mau" ujar Leeteuk. "Pantai..." pinta Taeyeon. "Baiklah tuan putri..." 

----- 

Pantai gelap hanya diterangi beberapa lampu itu membuat Taeyeon dan Leeteuk berjalan semakin berhimpitan. Taeyeon menggamit tangan Leeteuk, ia merasa terlindungi. Mereka berjalan menuyusuri bibir pantai tanpa alas kaki malam itu. "Kenapa kau tiba-tiba mengajakku pergi?" tanya Leeteuk. Taeyeon tersenyum dalam kegetiran. "Ada yang ingin kubicarakan denganmu" Taeyeon menatap Leeteuk. "Apa itu?" Leeteuk tersenyum. Taeyeon menarik nafas dan memegang tangan Leeteuk. "Dengarkan aku, dan jangan bicara sebelum aku selesai bicara." ujar Taeyeon serius. Leeteuk menatap Taeyeon dengan tatapan heran. "Ibuku... Oppa, ibuku tak menyetujui kita bersama" Leeteuk mengerutkan kening mendengar ucapan Taeyeon. "Aku tak tahu apa alasannya, tapi ia memberiku pilihan. Memilihnya atau memilihmu" jelas Taeyeon. "Lalu pilihanmu?" tanya Leeteuk serius. Taeyeon menatap Leeteuk serius, meminta pertolongan apa yang harus ia perbuat. "M... Mi.. An" Taeyeon melepas tangan Leeteuk. Hati Leeteuk mencelos, ia masih mencerna apa maksud perkataan Taeyeon. "Maksudmu kau..." Leeteuk menatap Taeyeon, yeoja itu mengangguk. "Oppa... Maafkan aku, mungkin inilah jalan yang harus kita tempuh... Maaf" setetes air mata membasahi pipi Taeyeon. Leeteuk menatap mata Taeyeon seperti berpikir, ia ingin mengambil keputusan juga, keputusan yang cepat dan tepat. Air mata Taeyeon benar-benar tak bisa terbendung, ia segera berjalan meninggalkan Leeteuk. 

"Taeyeon-ah!!" panggil Leeteuk. Taeyeon berhenti berjalan. Ia tak berani menoleh, terlalu takut menatap wajah Leeteuk dan mendengar apa yang ingin ia katakan. Perlahan Leeteuk mendekat kearah Taeyeon, memeluknya dari belakang. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Taeyeon. 

"Menikahlah denganku..." ujarnya jelas. Taeyeon diam saja, ia menutup mulutnya mendengar perkataan Leeteuk. "Menikahlah denganku, dan mulai hidup baru jauh dari sini." ucap Leeteuk. Taeyeon membeku mendengar ucapan Leeteuk. "Apa yang kau katakan?" tanya Taeyeon beberapa saat kemudian. Leeteuk yang masih memeluk Taeyeon segera berdiri dihadapan Taeyeon. Memegang kedua pundaknya. "Jebal, ayo kita mulai dari nol. Semuanya, dari nol. Hanya kau dan aku" ujar Leeteuk penuh keyakinan. "Huh?" , "Haish..." Leeteuk pun menjelaskan apa yang ia maksud, ia pun bernasib sama seperti Taeyeon. Ayahnya juga tidak setuju akan hubungannya bersama yeoja itu. Taeyeon mendengarkan Leeteuk dengan serius, matanya hanya tertuju pada namja satu ini. "Jangan suruh aku memilih Taeyeon-ah... Aku juga tak pernah mau untuk memilih hal sesulit ini. Biarkan aku mengorbankan semua yang saat ini kumiliki, untuk bertanggung jawab sebagai namja yang baik, untuk dirimu. Walaupun aku tahu kau pun pasti akan menderita jika kau bersamaku. Aku akan berusaha untuk tetap membuatmu nyaman didekatku... Percayalah Taeyeon-ah" Leeteuk mengutarakan isi hatinya selama ini. Ayahnya sudah lama menentang hubungan mereka, dan semenjak itu pula Leeteuk sudah mulai berpikir untuk memilih, kali ini semua keputusan ada ditangan Taeyeon. Pada akhirnya Taeyeon lah yang akan atau tidak mewujudkan keinginannya ini... 

----- 

Taeyeon terdiam, ia juga sama menderitanya seperti Leeteuk bahkan lebih menderita. Ia harus memutuskan pilihannya saat itu juga. Karena tak akan ada waktu setelah malam itu untuk bertemu lagi. Bagaimana dengan ibunya? Taeyeon SANGAT mencintai ibunya. "Apa... Kita akan kembali pada orangtua kita?" tanya Taeyeon. Leeteuk diam, berpikir sesuatu. "Pasti..." ia meyakinkan, dalam hatinya ia pun berjanji suatu saat nanti, ia dan Taeyeon akan kembali ke Korea dengan senyum dari kedua orangtua mereka. "A..Aku... Akan ikut denganmu" ucapan Taeyeon membuat senyum lega terhias diwajah Leeteuk. Ia segera memeluk gadisnya, kali ini ia punya satu tanggung jawab lagi... 

Melindungi Taeyeon :') 

----- 

Tiga hari kemudian... 

Taeyeon sudah siap dengan segala perlengkapannya. Uang yang ia bawa hanya uang sekedarnya semua serba sekedarnya. Ditangannya sebuah surat untuk ibunya sudah ia buat. Taeyeon teringat saat ia menulis surat itu. -- Ibu, terimakasih untuk selama ini kau telah merawatku. Maafkan aku jika aku sudah mengecewakanmu. Aku harap ibu selalu mendoakanku dimana pun aku berada. Aku akan memulai semua dari nol, bu. Bersama namja yang aku cintai. Suatu saat aku akan kembali, kuharap kau akan merestui kami. Aku mencintaimu...

-- 

Setetes air mata jatuh dipipi Taeyeon tapi ia segera menghapusnya. Keputusannya ini sudah bulat, ia tak mau goyah. Taeyeon segera menaruh surat itu di tempat tidurnya. Sebentar ia memandangi kamarnya yang luas dan nyaman dan mungkin sesaat lagi akan berubah. "Annyeong..." bisiknya. Ia pun segera keluar kamar, menyusuri rumah yang sama sekali tak ada orang. Menghampiri Leeteuk yang sudah menjemputnya dengan taxi diluar. 

----- 

"Akan kemana kita?" tanya Taeyeon. 
"Jepang..." jawab Leeteuk singkat. 
"Jepang?" Taeyeon kaget mendengarnya. 
"Ya. Pengasuhku saat aku masih bayi sampai sekolah dasar saat ini tinggal di Jepang. Mereka sudah kuanggap seperti orangtuaku. Dan... Mereka juga yang akan menghadiri pernikahan kita" jelas Leeteuk. Taeyeon tersenyum tipis, mendengar tentang pernikahan. Sepertinya pernikahan yang akan mereka jalani akan jauh dari apa yang pernah mereka bayangkan. "Baiklah" Taeyeon tersenyum, Leeteuk ikutan tersenyum dan menggenggam tangan Taeyeon. "Bersiaplah Taeyeon-ah..." 

----- 

Leeteuk POV 

Kami menginjakkan kaki di Jepang. Ku genggam tangan kekasihku ini. Tangannya dingin dan sedikit bergetar. Hal seperti itu juga aku rasakan. Aku juga begitu takut melihat apa yang akan terjadi dimasa depan nanti. Apa aku bisa memenuhi janjiku pada Taeyeon untuk membahagiakannya? Hanya itu yang kutakutkan. Aku melirik kearahnya. Taeyeon tersenyum memperhatikan sekeliling bandara. Haha gadis polos. "Ya! Sedang apa kau? Jangan mencari pria Jepang untuk selingkuh, oke?" aku menggodanya. Taeyeon menatapku jahil. "Hm? Aku tak janji, oppa" ucapnya tak bersalah. Ia tersenyum menatapku yang tiba-tiba hanya diam. "Aigoo. Aku tak akan kemana-mana oppa" 

Author POV 

Leeteuk dan Taeyeon sudah berada di depan rumah pengasuh Leeteuk. Rumahnya sangat sederhana tapi terlihat hangat dan bersih. Leeteuk tersenyum dan mengeratkan genggamannya pada tangan Taeyeon. "Kajja..." bisiknya. TOK TOK TOK... Leeteuk mengetuk pintu. Tak lama suara langkah kaki terdengar mendekati pintu. Ckrek (?)... "Annyeonghaseyo..." sapa seorang yeoja yang tak lain pengasuh Leeteuk dulu, Mrs. Hwang. "OMO! Jung Soo ya!!" ujarnya terkejut melihat namja tampan, tinggi dan berlesung pipi sedang tersenyum kepadanya. "Annyeonghaseyo, eomma" Leeteuk memeluk ibu asuh nya itu. "Ada siapa disana sayang?" tampaknya Mr. Hwang penasaran. Ia pun segera menghampiri istrinya. Ekspresi terkejut juga sama terlihat di wajah Mr. Hwang... 

----- 

Taeyeon dan Leeteuk sudah menceritakan maksud kedatangan mereka ke Jepang. Mrs dan Mr Hwang mengerti dengan keputusan mereka. "Apa Taeyeon ssi tidak apa-apa?" tanya Mrs. Hwang. Taeyeon tersenyum, "Ne.. Aku sudah memutuskannya, aku harus siap" jawabnya. Mrs. Hwang tersenyum, "Sebaiknya kalian istirahat. Ini sudah larut malam" ~~

TBC ....

Heheheheh, long timeee~
Kangen blog super kangen blog !! ^-^
Akhirnya ke post jugaa...
Kamsahabnida udah bacaa ~

1 komentar:

  1. Iya :)
    Alhamdulilah udah selesai ^.^ doain hasilnya bagus yaa...
    Iya sip, :)

    BalasHapus