STORY
Chapter 4 : Promise
Cast :
Leeteuk
Taeyeon
Others
----------
Author POV
Taeyeon dan Leeteuk memutuskan menghabiskan natal di rumah paman dan bibi Hwang. Leeteuk terus saja bercerita tentang pekerjaan barunya yang tiga hari lagi akan dia mulai. "Ini sebuah hadiah paling membahagiakan Leeteuk-ah" ujar paman Hwang. "Ya. Perusahaan tempat kau bekerja sangatlah terkenal. Banyak artis dan beberapa designer terkenal yang bekerja disana. Kau sangat beruntung bisa bekerja disana" bibi Hwang ikut berkomentar. Taeyeon ikut tersenyum senang melihat Leeteuk dengan ekspresi sebahagia itu. "Taeyeonnie? Bukankah kau juga seorang designer? Kenapa kau tidak ikut melamar pekerjaan disana?" tanya bibi Hwang. "Ah, anio. Aku... Aku belum terlalu bisa berbahasa Jepang. Aku takut tidak bisa bekerja dengan baik" jawab Taeyeon malu-malu. "Kau benar. Suatu saat nanti kau pasti bisa bekerja sama seperti Leeteuk" bibi Hwang tersenyum pada Taeyeon.
-----
Keesokan harinya, Taeyeon dan Leeteuk kembali ke apartemen mereka. Cuaca dingin memaksa Taeyeon untuk membuat minuman hangat walaupun badannya sangat lelah karena perjalanan pulang. "Oppa. kau mau teh atau cokelat" ujar Taeyeon pada Leeteuk yang sedang duduk di sofa didepan TV sambil membaca sesuatu. "Sama dengan mu saja" jawabnya tanpa menoleh. Taeyeon mengangkat bahu dan memilih membuat cokelat hangat. "Taeyeon-ah. Igeo mwoji?" tanya Leeteuk memegang kertas yang tadi ia baca. Taeyeon mendatangi Leeteuk dengan dua cangkir cokelat hangat ditangannya. "Wae?" Taeyeon menaruh cangkir itu dan duduk disamping Leeteuk. "Ini milik mu?" tanya Leeteuk. Taeyeon tersipu malu melihat kertas berisi tulisan-tulisannya saat jenuh. Lebih seperti puisi dibanding dengan curahan hati. Kalimat yang tertulis sangat indah dan lembut. Leeteuk tersenyum membacanya. "Apa kau sangat amat merindukanku sampai kau membuat ini?" goda Leeteuk. "Hah? Aniya. Aku hanya sedikit bosan di apartemen sendirian... Akhirnya aku menulis itu" jawab Taeyeon. "Tak seperti kelihatannya. Tapi, aku sangat suka ini" Leeteuk kembali memperhatikan kertas itu. "Haish. Sudahlaaah..." Taeyeon mencoba merebut kertas yg masih dipegang Leeteuk itu tapi tak berhasil. "Aku akan menyimpannya" Leeteuk menjulurkan lidah dan melipat kertas itu kemudian ia masukkan kedalam saku kemejanya. Taeyeon cemberut melihat Leeteuk tapi kembali membaik saat Leeteuk mencubit pipinya. "Cokelatkuuu~~" Leeteuk segera mengambil cangkir biru miliknya. "Awas panas..." Taeyeon mengingatkan.
-----
Taeyeon sudah tertidur pulas di tempat tidur karena ia merasa tak enak badan. Sedangkan Leeteuk ia masih duduk dipinggir tempat tidur. Memandangi kertas berisi tulisan Taeyeon. Ia tak sanggup menahan senyum untuk menghiasi wajahnya. Selama ini ia tak pernah tau kalau Taeyeon sangat pandai menulis, selama ini yang ia tahu Taeyeon sangat pandai mendesign pakaian. Berulang kali Leeteuk membacanya terus membacanya. "Ah...!" tiba-tiba saja terpikir olehnya untuk melakukan sesuatu. Leeteuk melihat jam didinding. "kurasa masih cukup sopan untuk bertamu" pikirnya.
-- Tak berapa lama --
Leeteuk kembali ke apartemen dengan sebuah gitar ditangannya. Ia meminjam dari tetangga sebelah karena Leeteuk sering mendengarnya bermain gitar. Ia duduk diruang tengah, mulai mencari nada dan kunci yang tepat untuk lagu yang ingin sekali ia buat dari puisi tak sengaja Taeyeon. Sesuatu yang sejak dulu ingin Leeteuk lakukan... Bermain musik, karena ia selalu sibuk dan tidak diizinkan oleh ayahnya. Ia nyaris tidak pernah bersentuhan dengan dunia yang ia sukai itu. Sekarang semua pikiran-pikirannya tersalurkan lewat puisi itu. Fresh...
-----
Leeteuk tak menyadari kalau jam sudah menunjukkan jam 3 dini hari. Ia masih berkutat dengan 'project' dadakannya itu. Leeteuk sangat bersemangat walaupun dari tadi ia sudah menguap terus. Detik demi detik ia lalui dengan senyum manis karena ia berhasil menemukan hal yang baru dari gitar yang ia pinjam itu. Sudah jam 5 pagi, kesibukkan mulai terasa di luar. "Akhirnya~" gumam Leeteuk saat ia selesai menuliskan sesuatu di kertas. Ia tersenyum puas melihat kertas yang dipenuhi coretan tetapi penuh makna itu. "Tunggu sampai kau mendengarnya Taeyeonnie" :)
-----
Leeteuk langsung mengembalikan gitar yg ia pinjam sebelum Taeyeon bangun. Ia tak mau Taeyeon tahu soal ini. Karena ini akan menjadi sureprise untuk hari ulang tahunnya. Sudah jam 8 pagi... Taeyeon belum juga bangun. Leeteuk yang sedang menonton kartun pagi jadi heran sendiri. Perutnya juga sudah lapar ingin sarapan. Leeteuk segera menghampiri Taeyeon di kamar. "Taeyeon-ah?" panggil Leeteuk. Taeyeon tak menjawab. Leeteuk segera duduk disamping tempat tidur Taeyeon. "Kau belum bangun?" bisik Leeteuk. Taeyeon perlahan membuka selimut yang menutupi badannya. "Aigoo. Kau sakit?" tanya Leeteuk kaget melihat Taeyeon yang pucat. "Ah. Oppa. Mian, kau pasti lapar" Taeyeon tak menghiraukan Leeteuk. "Kau sakit?" Leeteuk memegang tangan Taeyeon. "Huh? Apa aku terlihat sakit?" Taeyeon tersenyum lebar. "Ya. Mau senyum selebar apapun juga, wajahmu tak bisa menutupi kalau kau sangat pucat" omel Leeteuk. "Mungkin karena cuaca dingin...". Leeteuk segera menggelengkan kepala. "Hari-hari ini aku selalu melihatmu dengan wajah sangat pucat, tapi hari ini paling parah" komentar Leeteuk. "Huh? Benarkah?" tanya Taeyeon lemas. Leeteuk segera memegang kening Taeyeon. "Taeyeon-ah!!!! Kau tak menyadari? Badanmu panas!" Leeteuk mulai cemas. "Kau ini, pasti selama aku tak ada kau telat makan, lalu lupa memakai mantel mu..." Leeteuk mulai menceramahi Taeyeon yg positif demam tinggi. Taeyeon tahu hal ini pasti akan terjadi. Leeteuk pasti akan cemas berlebihan yang terkesan marah padanya. Taeyeon harus siap mendengarkan kata-kata kekasihnya yg terlihar cuek diluar padahal ia sangat bawel. "Arrasseoo..." jawab Taeyeon lemas saat Leeteuk sudah berhenti bicara. "Sebaiknya kau kembali tidur" ujar Leeteuk. "Lalu kau?" tanya Taeyeon. "Aku akan membuat bubur" Leeteuk segera meninggalkan Taeyeon. "Memangnya dia bisa memasak?" gumam Taeyeon pada dirinya sendiri.
-----
"Taeyeon-aaaah!!" teriak Leeteuk dari dapur. Taeyeon yang sedang berusaha untuk meredam pusingnya sontak kaget dan segera keluar kamar. "Waeyoo?" Taeyeon berdiri didepan pintu kamar. "Lihat sini!!!" Leeteuk terdengar panik. "OMO!!" Taeyeon segera menghampiri Leeteuk. "Itu gosong. Cepat matikan kompornya.!" Taeyeon ikut panik, karena bubur Leeteuk malah gosong dan membuat asap beredar (?) dimana-mana. Leeteuk buru-buru mematikan kompor. "Aigoo. Kau ini, kenapa bisa begini?" Taeyeon dengan sabar mengambil lap dan mengangkat panci berisi bubur gosong itu ketempat cuci piring. Leeteuk memperhatikan Taeyeon dengan wajah campur aduk. Antara bersalah dan takut. "Mianhae.." ucap Leeteuk pelan. "Hmm. Aku maklumi" Taeyeon menaruh lap dan mencubit pipi Leeteuk, "Makanya. Kalau tak bisa memasak sebaiknya tidak usah yaa" goda Taeyeon. Leeteuk cemberut. "Lalu bagaimana?" tanya Leeteuk tak bisa apa-apa. Taeyeon tersenyum geli melihat sisi lain dari Leeteuk itu. "Bagaimana kalau kau membantuku memasak?" ajak Taeyeon. "Huh? Andwe.. Kau sedang sakit" Leeteuk langsung menolaknya. "Siapa bilang aku yg akan memasak. Aku hanya akan berdiri memperhatikan dan memberi aba-aba (?) caranya memasak" ujar Taeyeon jail. Leeteuk diam untuk beberapa saat. "Haish. Baiklah baik.." Leeteuk menyerah. Akhirnya Taeyeon benar-benar mengajari Leeteuk memasak dengan benar. "Uh uh. Bukan begitu caranya" Taeyeon memainkan jarinya. "Lihat cara memotongnya. Kalau kau memotongnya tebal begini nanti tak akan bisa matang sampai kedalamnya." jelas Taeyeon sabar sambil menuntun Leeteuk bagaimana caranya memotong daging. Leeteuk memperhatikan Taeyeon dengan serius, berulang kali Taeyeon bersin menandakan badannya yg benar-benar butuh istirahat. "Kau bisa?" tanya Taeyeon. "Ah. Iya aku bisa" Leeteuk kembali mencoba memotong daging. Taeyeon memperhatikan Leeteuk sambil memegangi kepalanya yang sangat pusing. "Taeyeon-ah. Bagaimana?" tanya Leeteuk meminta penilaian hasil potongan dagingnya. "Sssh" Taeyeon merintih. Leeteuk segera menoleh, "Waeyo?" Leeteuk segera membuka sarung tangan yang saat itu ia pakai. "Ayo, kekamar..." Leeteuk merangkul Taeyeon dan menuntunnya untuk kembali beristirahat. "Kau yakin bisa mask sendiri?" tanya Taeyeon khawatir. "Iya. Serahkan padaku" Leeteuk tersenyum percaya diri. "Ahh. Baiklah..."
-----
Sudah jam 11 siang. Leeteuk baru saja selesai dengan urusan dapurnya. Ia menata piring sedemikian cantiknya walaupun ia tak yakin kalau rasanya akan sama cantik dengan penyajiannya. "Haloha Nona Kim, pesananmu sudah datang" ujar Leeteuk rusuh bak Chef profesional. Taeyeon yang sejak tadi tak bisa beristirahat karena takut Leeteuk bisa membakar apartemen pun langsung bangun dan berdoa (?) agar tak terjadi hal buruk dengan makanan yang dibuat Leeteuk. "Ini dia masakan paling enak hasil karyaku" ucap Leeteuk bangga sambil memperlihatkan masakan buatannya. "Ah, baiklah. Mana akan kucoba semuanya" ujar Taeyeon. "Silahkan....". Taeyeon pun mengambil sendok dan mulai mencicipi bubur plus soup buatan Leeteuk. Wajah Leeteuk harap-harap cemas menunggu reaksi Taeyeon. Wajah gadis mungil itu berubah sedikit masam tetapi secepat kilat kembali tersenyum. "Enak.. Tak terlalu buruk" komentar Leeteuk. "Benarkah?" Leeteuk tak yakin. "Ne..." Taeyeon segera mengambil sesendok bubur dan kembali memakannya. "Aku ingin mencoba" Leeteuk mencoba mengambil sendok dari tangan Taeyeon. "Hey, mana boleh. Kau kan membuatnya untukku" cegah Taeyeon. "Ya kau benar" Leeteuk akhirnya hanya memperhatikan Taeyeon makan. "Oh ya. Mulai besok kau sudah mulai bekerja kan?" Taeyeon membuka pembicaraan. "Hmm. Ya, tapi mana bisa aku meninggalkanmu saat kau sakit begini.." jawab Leeteuk. Taeyeon berhenti makan dan mencubit Leeteuk. "Ya.! Mana boleh kau tidak jadi bekerja hanya karena aku sakit. Mencari pekerjaan itu sulit. Kau tahu itu kan?" omel Taeyeon. "Aniya.. Tapi siapa yang akan menjagamu kalau begitu?" tanya Leeteuk balik. Taeyeon memasang tampang suram (-.-). "Aku bisa menjaga diriku sendiri. Kau tenang saja" jawab Taeyeon sabar. "Aku tak yakin. Buktinya saat aku keluar mencari pekerjaan, kau akhirnya sakit kan?" Leeteuk mulai mengomeli Taeyeon balik. "Ishh. Bukan itu..." Taeyeon tak bisa membantah perkataan Leeteuk. "Tapi, kalau aku tak bekerja besok. Aku tak akan bisa membeli obat untukmu" gumam Leeteuk. "Maka dari itu besok kau harus bekerja..." Taeyeon menyambutnya gembira. "Baiklah, tapi kau jangan merindukanku sampai menulis puisi lagi ya.." goda Leeteuk. "Iiihhhhhh" ~ -----
Malamnya...
Sudah waktunya tidur tapi TaeTeuk masih duduk di sofa ruang tengah. Taeyeon bersandar pada bahu Leeteuk yang sedang sibuk mengganti channel TV. "Apa kau bosan?" tanya Taeyeon karena Leeteuk terus mengganti channel TV. "Aniya..." jawab Leeteuk singkat. "Waeyo? Kenapa kau terus mengganti channel TV?" tanya Taeyeon. "Hhh... Aku gugup untuk besok" akhirnya Leeteuk mengaku. "Hah? Jinjja?" Taeyeon heran sendiri. "Ne... Ini pengalaman pertamaku bekerja di perusahaan yang bukan milik Ayah" jelas Leeteuk. Taeyeon tersenyum dan makin mendekatkan tubuhnya pada Leeteuk. "Wajar kalau kau gugup. Tapi aku sangat bangga padamu Oppa" Taeyeon memegang tangan Leeteuk. "Disini aku akan selalu mendoakan mu dan menunggumu pulang, kemudian mendengarkan ceritamu saat kau pulang.. Aku janji" Taeyeon menunjukkan jari kelingkingnya dan tersenyum pada Leeteuk. "Janji? Dan kau juga harus berjanji untuk menjaga kesehatan. Arra?" Leeteuk menautkan kelingkingnya pada kelingking Taeyeon. "Ne.. Yaksok" ujar Taeyeon senang... "Satu janjiku untukmu, my special semoga kau juga begitu..." gumam Taeyeon dalam hati.
TBC~
Mian mian mian baru post :P
Kira-kira lagu apa ya yang ditulis Taeyeon? Huummm..
wuaaaaaaaaaaaaaaaaa.................ga sabar liat lanjutannyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..................gomawo udh dipost ya kak vina, cepet post selanjutnyaa ;)
BalasHapusjiaah, hahaha
HapusIya iyaa tunggu yaaa ^^ hihihih
gomawo udah komen :D
eonnie.. aku readers baru #yaelah.. telat amat-_-
BalasHapusmian aku baru baca semua ff eonnie hari ini T.T semuanya kereeeeeeeeeeeeeeeen eon ^^
aku suka, apalagi ff TaeTeuk-nya. DAEBAK!!!!!
update terus yah eon ^^
#ini readers baru, sok kenal dan seenaknya minta lagi -_- xDD
Iyaa, selamat datang di blogku (?) hehe
HapusLoh, kenapa harus minta maaf? haha makasih ya udah baca FF ku :)
Hihihi, TaeTeuk memang DAEBAK!!!! ^^
Iyaa sip, hehehe
gomawo udah komen yaa :)