Selasa, 25 Desember 2012

[FF] Story Chapter 7


STORY 

Chapter 7 : Stranger

Cast :

Leeteuk

Taeyeon

Other 

---------------------------------------

NB : Aku saranin kalau mau baca sambil dengerin > HowL - Parrot [OST Princess Hours] 


Author POV

Taeyeon tak bisa tidur semenjak pulang dari Tokyo Tower. Ia berbaring di tempat tidur, membelakangi Leeteuk yang seperti biasa tidur dibawah. 'Bodohnya aku sempat meragukannya' ucap Taeyeon dalam hati sambil memandangi cincin yang Leeteuk berikan padanya. "Taeyeon-ah~" panggil Leeteuk pelan, Taeyeon sedikit kaget mendengarnya, tentu saja karena dia sedang memikirkan orang itu. Taeyeon menggigit bibirnya, bingung mau menyahut atau tidak. "Taeyeon-ah... Aku merasa, aku telah melupakan sesuatu" ujar Leeteuk tanpa mempedulikan Taeyeon mendegar atau tidak. "Menurutmu... Apa dulu aku pernah mengenal Minami?" tanya Leeteuk lagi. Taeyeon mengangkat alisnya tanpa berbicara, heran sendiri dengan apa yang dikatakan Leeteuk. "Apa itu hanya pikiranku saja ya? Mungkin aku terlalu sebal padanya aku jadi merasa seperti ini..." ujar Leeteuk lagi kemudian memutuskan untuk tidur.

-------

Keesokan harinya...

Taeyeon bangun lebih awal, ia turun dari tempat tidur dan sejanak diam memperhatikan Leeteuk yang masih tertidur tengkurap. Taeyeon jadi teringat perkataan Leeteuk sebelum tidur semalam. "Menurutmu... Apa dulu aku pernah mengenal Minami?" hal itu kembali terngiang ditelinga Taeyeon. Feeling Taeyeon tidak sama dengan feeling-feeling yang dimiliki manusia lainnya. Ia mungkin adalah salah satu manusia yang memiliki kelebihan. Feeling-nya sangat kuat, tapi bukan memiliki indra keenam. Feeling yang kuat, ia hanya bisa merasakan sesuatu yang 'aneh', ia juga sedikit bisa membaca perasaan seseorang terutama namja yang sedang tidur tengkurap itu. Entahlah, Taeyeon sendiri tak mengerti. Dipikirannya saat feeling itu datang hanyalah 'mungkin aku terlalu mengenalnya' hanya itu. Taeyeon segera mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia pun segera berdiri dan berjalan keluar, seperti biasa sebagai 'semi' istri Park Jung Soo dia harus menyiapkan sarapan.

Leeteuk POV

Haish, sakit sekali badanku, lelah setelah tamasya musim dingin kemarin dan tidur dibawah yang jelas tak nyaman. Kuperhatikan sekeliling, tempat tidur sudah tak ada orang, tanda Taeyeon telah duluan bangun, aku beridiri dan pindah ketempat tidur. Sudah jam 10 pagi, apa aku sangat terlambat bangun? Mungkin tidak bagi seorang namja yang tidak punya pekerjaan (-_-). Mengenaskan, pindah atau lebih tepatnya kabur ke negara kaya dengan membawa satu orang yang harus kujaga dengan baik, tanpa memiliki pekerjaan. Menyebalkan! Terkadang aku lelah dengan semua ini, tapi semua terasa terobati kembali dengan mengingat apa tujuanku kesini.

"Oppa?" ... Lamunanku buyar, setelah melihat Taeyeon di ambang pintu kamar dengan penampilan yang sudah segar, tentu saja dia pasti sudah mandi dan beres-beres. Aku agak sedikit malu melihatnya, mengingat aku sedang membayangkan sesuatu yang mungkin akan terjadi setelah impian kami tercapai. "Ayo, makan. Sup nya sudah sedikit dingin" ujarnya sambil tersenyum. Haish! This girl, ini masih pagi tolong jangan tebar pesona dulu.




Author POV

Leeteuk menikmati sarapannya, sementara Taeyeon sibuk mencuci beberapa buah. Leeteuk tersenyum memperhatikan Taeyeon yang terbiasa di layani seperti putri raja di Korea sana, sekarang menjadi seperti ibu rumah tanga begini. "Wah. Uri Taeyeonnie sepertinya sudah sangat siap menjadi seorang ibu rumah tangga, ne?" goda Leeteuk. Taeyeon menoleh sebentar dan memberi tatapan marah pada Leeteuk. "Kau habiskan saja 'sarapan'mu itu" balas Taeyeon sinis. Leeteuk menahan tawa mendengarnya. "Oh ya, oppa! Aku dan Hana akan pergi sebentar hari ini. Makan siang, kau cari sendiri saja ya" ujar Taeyeon sambil melepaskan celemeknya. "Kau mau kemana?" selidik Leeteuk. "Aku akan menemani Hana berbelanja. Kau tahu kan, aku dan dia sangat suka merancang busana?" ujar Taeyeon semangat. Leeteuk mengangguk-anggukan kepalanya sambil memakan sup. ______

"Mau aku temani?" tanya Leeteuk saat Taeyeon sedang bersiap-siap. "Hmm. Aniyo, kau pasti akan lelah jika berbelanja bersama wanita" jawab Taeyeon. "Keurae..." Leeteuk mengangguk. "Oppa, jangan lupa makan siang, nanti mag mu kambuh, aku berangkat!" ujar Taeyeon saat akan keluar rumah. "Hati-hati Taeyeonie!" Leeteuk setengah berteriak. ____________ Seketika hening. Leeteuk duduk di sofa ruang tengah. Memperhatikan karangan bunga milik Taeyeon di meja dihadapannya. Ia tersenyum, kemudian memperhatikan sekeliling. Apartemen sempit itu, tampak sangat rapi dan indah, semua berkat Taeyeon yang sudah menata ruangan itu. Benar-benar nyaman dan enak dilihat. Perabotannya sama sekali tidak mewah, biasa namun enak dilihat, lagi-lagi berkat Taeyeon. Foto-foto mereka berdua tertata rapi ditembok, dengan bingkai yang lumayan besar, king size! Leeteuk jadi ingat saat mereka berdebat tentang bingkai itu.

_"Oppa! Sudahlah, kau percaya saja padaku, ini pasti muat! Ayolah!!" ujar Taeyeon ala ahjuma ahjuma yang biasa ditemui dipasar. "Taeyeon-ah, ini terlalu besar dan sedikit mahal. Kau tahu itu kan?" Leeteuk sedikit menyerah saat itu. "Anio, uang kita cukup. Kau tahu kan? Bagiku semua moment itu penting. Aku butuh bingkai ini" Taeyeon bersikeras. Leeteuk pun menyerah, tak bisa menolak permintaan gadis mungil itu. _

Leeteuk sebelumnya tak pernah memperhatikan setiap detail apartemennya itu. Ia hanya sering menghabiskan waktu dikamr, kamar mandi dan yang pasti dapur [(/-_-)/ *(~o~)/]. Leeteuk menghela nafas dan bicara pada dirinya sendiri, "Sekarang, apa yang harus kulakukan?". Ia mengedarkan pandangannya. "AH!" ia mendapat sebuah ide dan segera berlari ke pintu keluar, dan tak berapa lama ia kembali dengan membawa beberapa koran. "Yaps! Mencari pekerjaan tak harus keluar rumah 'kan?" ujarnya pada diri sendiri, ia kemuadian mengambil stabilo dan siap beraksi.

--------

Berjam-jam Leeteuk mengamati koran-koran yang ia minta dari tetangga sebelah, mencari pekerjaan yang dirasa tepat, kemudian menandainya dengan stabilo. Leeteuk sangat susah payah membaca setiap huruf-huruf rumit khas Jepang. Benar-benar membuatnya tak ingin diganggu.

DING DONG DING DONG

"Haish, siapa yang datang sih? -_-" dengan masih memperhatikan koran Leeteuk melangkah membukakan pintu. "Konnichiwa" ujar seorang perempuan. Leeteuk kaget melihat siapa yang datang, "Minami?", "Genki desu ka? -apa kabar-" sapa Minami kaku. Leeteuk menatapnya aneh, "mau apa kau kesini?" tanya Leeteuk. Minami tersenyum tipis, "Hmm. Sepertinya, tidak enak jika harus bicara disini" ujar Minami takut-takut. Leeteuk memutar bola matanya, "Okay, masuklah" Leeteuk minggir dari tempatnya berdiri, memberi jalan untuk Minami masuk.

"Taeyeon..." Minami menggantungkan kata-katanya, beniat bertanya keberadaan Taeyeon. "Bukan urusanmu. Lalu ada apa kau kesini?" tanya Leeteuk datar. Minami menelan ludah dan membetulkan posisi duduknya yang sedikit kaku itu. "Hm, aku telah berhasil bicara pada ayahku, akhirnya ia mengerti dan... mengizinkanmu kembali ke kantor" ujar Minami hati-hati.Leeteuk menatap Minami serius, "Lalu?" tanya Leeteuk. Minami dibuat salah tingkah dengan tatapan serius dan pertanyaan yang diberikan Leeteuk. "Ya.. Jadi, kau bisa kembali bekerja di perusahaan ayah" ujar Minami, kemudian ia tersenyum sedikit. Leeteuk mengangkat alisnya, "Oh, jadi begitu? Lalu menurutmu, aku akan kembali bekerja di perusahaan ayahmu?" tanya Leeteuk. Minami memperhatikan koran-koran yang tergeletak berantakan, menyadari satu hal kemudian ia terdiam. Hening seketika diantara mereka berdua.

-------

Minami menarik nafas, "Oppa, kau... tak ingat aku?" ujar Minami pelan. Leeteuk menoleh kearah Minami yang menunduk. "Apa?" tanyanya memastikan. Minami buru-buru mengangkat kepalanya dan tersenyum, "Ani... Bukan apa-apa, baiklah kalau begitu, aku pamit". Minami buru-buru berdiri dan menunduk, ia berjalan cepat menuju pintu. "Tunggu..." suara Leeteuk membuat keheningan lagi. Minami tak berani menengok. "Apa... Kita saling mengenal?" tanya Leeteuk hati-hati. Minami menggigit bibirnya, panik harus menjawab apa. "Minami..." ujar Leeteuk pelan, suaranya tercekat. "YA!" Leeteuk segera menghampiri Minami, memegang bahunya dan memutar badan Minami agar ia bisa melihatnya. "Kau..." Leeteuk memperhatikan wajah Minami, sedangkan Minami hanya pasrah dan tak bisa berkata apapun. "Yoonji..." Leeteuk diam sejenak, tak mempercayai apa yang baru saja ia katakan. "Mianhaeyo oppa...". Leeteuk melepaskan tangannya dari pundak Minami. Tak percaya. Gadis yang selama ini hilang dari pandangannya sekarang ada didepannya. "Opp... Oppa... Nan Yoonji-ya. Kang Yoonji, teman masa kecilmu yang tiba-tiba hilang. Meninggalkanmu." suara Minami atau Yoonji (nama korea Minami) bergetar. "Mianhaeyo, oppa." ujarnya pelan. Leeteuk menatapnya, penuh arti. "Kau berjanji padaku untuk tetap tinggal disisiku, kau juga bilang akan selalu ada saat aku kesepian.. Kemana kau?" bisik Leeteuk, nada suaranya kesal campur kecewa. Minami menunduk tak tau harus menjawab apa. "Jawab aku Yoonji-ya!" suara Leeteuk masih tenang tapi sedikit meninggi. "Mi... Mianhae..." hanya itu jawaban Minami. Leeteuk diam menatap Minami, rindu campur kecewa muncul. Tapi, rasa rindu yang tiba-tiba timbul justru yang paling menguasai, ia segera meraih pundak Minami dan memperhatikannya baik-baik, Leeteuk menelusuri matanya, yeah mata milik Minami memang sesuatu yang menjadi pembeda antara dia dan gadis lain (bagi Leeteuk). "Apa kau memakai soft lens?" tanya Leeteuk datar. Minami menggeleng. "Serius?" kali ini suara Leeteuk sedikit bergetar.Leeteuk segera memeluk Minami, rasa rindunya menguap, seketika ia lupa sekarang dia itu siapa dari siapa, milik siapa.

"Oppa......"

"Kenapa kau tak bilang kalau kau Yoonji? Bodoh! Aku nyaris ingin sekali membunuhmu"

"Mianhae.... Aku.... tadinya ingin sekali memberi tahumu, tapi....", Minami berhenti sejenak kemudian melepas pelukannya. "Aku todak enak pada Taeyeon eonni, dia terlalu baik bagiku" sambar Minami.
Leeteuk terdiam, seketika sadar, yeah Taeyeon. Leeteuk marah marah pada dirinya sendiri, ia melupakan Taeyeon. "Ah yeah...." kata Leeteuk hambar. "Sebaiknya kau pulang Minami" lanjutnya tak sabar.
Minami terdiam sejenak, "Ah, ye... Aku pamit" dengan buru-buru ia memakai sepatunya dan keluar dari apartemen sederhana itu.

Leeteuk segera mejatuhkan diri ke sofa, marah akan dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia bersikap seperti tadi sedangkan dia sudah 'menculik' Taeyeon sampai ke Jepang seperti ini kemudian dia bertemu gadis yang jelas sudah meninggalkannya kemudian ia memeluknya erat dan melupakan Taeyeon. Mana mungkin itu semua bisa terjadi. Nafas Leeteuk jadi berat, ia melihat jam dinding, seharusnya Taeyeon sebentar lagi pulang, tapi Leeteuk tak tau apa yang akan ia lakukan saat melihat Taeyeon nanti. Entahlah, mungkin berlutut dihadapannya?

TBC

1 komentar:

  1. eonn^^ ini aku etha :D maap pake anonymus.. abis yg loveTAETEUKforever dah ga bs #gyaaahh@.@
    udah lama ga ketemu~
    euhahaha it's getting complicated ^.~ lanjut ya eonn~ kangen ma ff buatanmu eonn :*

    BalasHapus