Annyeonghaseyooo~ :D
Chingudeul aku mau share lanjutan FF Andante ku, heheeh
Ini FF aku buat di HP -.-“ kebayang pegelnya, tapi aku suka ^^ Asalkan cast nya juga orag yang aku suka XD hahahaha…
Mian kalo aneh ㅠ.ㅠ
Ini FF aku buat di HP -.-“ kebayang pegelnya, tapi aku suka ^^ Asalkan cast nya juga orag yang aku suka XD hahahaha…
Mian kalo aneh ㅠ.ㅠ
HAPPY READING ~ ㅋㅋㅋ
Author POV
Leeteuk segera duduk tegak dan menggenggam stir mobil dengan erat. Ia menyalakan mesin dan langsung melaju menuju rumahnya. Leeteuk sempat bingung harus pulang kemana, kerumah ayahnya atau ke apartemen karena keduanya sama saja. Keduanya sepi dan jauh dari kehangatan. Namun akhirnya dia memilih rumah karena setidaknya dia bisa merasakan aura ibu disana.
-----
Sampai di rumah, Leeteuk menjatuhakan diri di tempat tidurnya. Kembali pikiran itu memenuhi pikirannya. Untuk pertama kalinya seumur hidup Leeteuk kebingungan seperti ini. Entah kenapa dia bisa menyadari itu semua. Yang pasti rasa sayangnya terhadap yeoja yang mirip ibunya itu makin bertambah, dan karena itu pula ia semakin bingung. Itu rasa sayang apa? Leeteuk segera mengambil ponselnya dan mengontak salah satu nomer temannya. Siwon..
"Kau ada dimana?' tanya Leeteuk.
"Dirumah. Waeyo??" Siwon heran tumben sekali sahabatnya ini bertanya seperti itu.
"Aku tunggu ditempat futsal biasa. Sekarang juga!" ujar Leeteuk. Ia langsung memutuskan telepon. Lalu mencari nomer Yesung.
"Kau dimana?" tanya Leeteuk.
"Di rumah. Tumben ber.." belum selesai Yesung bicara, leeteuk sudah nyerocos duluan. "aku tunggu ditempat futsal biasa. Sekarang!!" sama seperti perlakuannya pada Siwon.
Leeteuk segera menutup telepon tanpa menunggu jawaban dari Yesung. Ia pun segera mengambil tas yang berisi perlengakapan futsalnya dan mengambil kunci motor dan segera melaju ketempat futsal.
-----
Sedangkan Taeyeon...
Ia masuk ke rumahnya dan langsung disambut oleh pelayan pribadinya. "Nona. Kenapa kau baru pulang?" tanya sang pelayan lembut. "Mianhae aku tidak memberi tahumu Mrs. Lee, aku lupa.." jawab Taeyeon manis. "Aku lelah. Aku ke kamar dulu.." lanjutnya buru-buru sebelum pelayan itu bertanya lebih jauh lagi. Taeyeon duduk di depan cermin dikamarnya. Ia menatap dirinya sendiri kearah cermin itu. Perlahan ia memegang tangannya sendiri, lalu ke bahunya dan kebadannya. Mencoba merasakan kembali pelukan dari seorang Leeteuk tadi. Ia tersenyum tipis, mengingat Leeteuk memeluknya. Jantungnya berdetak lebih kencang dari sebelumnya "Apa yang kurasakan saat ini? Tuhan.. Yakinkan aku~" bisiknya sambil tersenyum. Ia kemudian berdiri dan menjatuhkan diri ditempat tidur. Badannya seakan terbang. Terasa lebih ringan dari biasanya. Setiap hembusan nafasnya terasa melegakan tapi hanya satu organ tubuh yang berfungsi secara berlebihan...
Jantungnya berdetak lebih cepat. Hanya itu...
-----
Leeteuk sudah sampai di tempat futsal. Yesung dan Siwon juga sudah sampai disana. "Ada apa?" tanya Yesung to the point. "Ayo main." jawab Leeteuk singkat. Yesung dan Siwon bertatapan. Keduanya seakan mengerti, sahabatnya pasti ada masalah. "Baiklah.. Kajja" Yesung menyetujuinya. Dengan mengajak beberapa orang di tempat futsal itu, mereka akhirnya bermain. Leeteuk bermain dengan kacau dan aneh. Yesung dan Siwon semakin yakin ada yang salah dari sahabatnya ini. Permainan tampak sangat kasar. Leeteuk bermain sendiri seakan dia tak punya team. Tabrak sana tabrak sini asal ia bisa mendapatkan bola. Permainan futsal itu seakan disamakan dengan permainan Rugby. -.-"
Yesung memutuskan untuk menghentikan permainan sebelum memakan lebih banyak korban. "Hentikan! Kurasa cukup!" teriak Yesung. Semua pemain berhenti dan buru-buru keluar lapangan, hanya tersisa tiga sekawan di lapangan itu. "Kau kenapa sebenarnya?" tanya Yesung. Siwon mengangguk setuju. Leeteuk tak menjawab, dia berjalan kepinggir lapangan dan membereskan barang-barangnya. "Permainan sudah selesai. Aku pulang." ujar Leeteuk. Ia pun keluar dari lapangan dan segera naik ke motornya dan melaju kencang meninggalkan dua sahabatnya yang kebingungan. "Susul.." gumam Siwon. "Kajja.." Yesung setuju. Keduanya segera berjalan ke kendaraan masing-masing. Yesung dengan mobilnya sedangkan Siwon dengan motornya, mencoba mengejar kemana Leeteuk pergi.
-----
Leeteuk ternyata memutuskan untuk kembali kerumahnya dan menghempaskan diri di sofa ruang tengah. Rumah bergaya tradisional modern itu benar-benar sepi. Tak ada pelayan yg lalu lalang disana karena Leeteuk sendiri yg meminta mereka untuk masuk keruangan masing-masing. Ia membuka kaos nya dan melemparnya entah kemana dan kembali menghempaskan diri ke sofa. Leeteuk memejamkan matanya mencoba untuk sedikit tenang. Tapi, bayang Taeyeon dan ibunya yang mirip itu malah datang. Memorinya saat ia melihat ibunya memasak tampak sangat mirip dengan kejadian tadi sore saat ia melihat Taeyeon memasak. Kenapa moment tadi sore membuat Leeteuk jadi galau (?) begini.
"Leeteuk-ssi" panggil seseorang. Yesung dan Siwon sudah ada di hadapan Leeteuk. Mereka tersenyum layaknya seorang sahabat yang siap menjadi tempat keluh kesah. "Mau bercerita?" tanya Siwon. Ia lalu duduk di sofa di hadapan Leeteuk, Yesung mengikutinya. "Bagaimana kalian bisa masuk?" tanya Leeteuk heran. "Kau sendiri kan yang memberitahu 'jalan rahasia' untuk masuk kerumah ini." ujar Yesung geli. "Arraseo.." . Suasana begitu sepi dan kaku, ini kali pertama mereka canggung sejak SMP saat pertama kali mereka berteman. "Aku bingung..." ucap Leeteuk pelan, memecah keheningan. Yesung dan Siwon tak menjawab, mereka menunggu sahabatnya untuk bercerita. Tak berapa lama akhirnya Leeteuk menceritakan semua pada kedua sahabatnya itu. Yesung dan Siwon mendengarkannya dengan serius tanpa ada suara yang muncul.
-----
Yesung dan Siwon sudah pulang, setelah mereka memberi saran untuk Leeteuk. Leeteuk pun masuk ke kamar mandi di kamarnya dan menyalakan shower *haha dia bershower*, kata-kata Yesung kembali teringat olehnya.
"Jadi... Kurasa kau harus menjauh dari Taeyeon untuk sementara waktu." ujar Yesung.
"Maksudmu??" Leeteuk memandangi Yesung dengan serius,begitu juga Siwon.
"Bukan.. Maksudku jika saat kau menjauh dari Taeyeon itu kau merasa biasa saja. Tandanya kau hanya menganggap Taeyeon mirip dengan ibumu dan rasa sayangmu itu hanya sementara. Lalu jika kau merasa sangat merindukannya, kurasa kau benar-benar jatuh cinta pada yeoja itu." jelas Yesung. Siwon dan Leeteuk menaikkan sebelah alisnya.
Leeteuk POV
Apa yang dikatakan Yesung itu benar? Aku tak yakin bisa melakukan itu. Kubiarkan air mengalir membasahi tubuhku. Besok pagi, aku akan mencoba melakukannya. Semoga saja..
-----
Paginya... Aku benar-benar malas bangun. Apalagi jika sudah sampai nanti, aku harus melakukan hal itu -menjauh dari Taeyeon- tapi, bagaimanapun juga aku harus segera berangkat ke kampus pagi ini, karena akan ada rapat senat. -.-" Apa aku bisa melakukannya?
Author POV
@Taeyeon's Home
Taeyeon bangun lebih pagi dari sebelumnya. Ia benar-benar tak mengerti dengan apa yang terjadi padanya. Sudah setidaknya setengah jam dia ada didepan cermin, melihat pantulan wajah dirinya. Hari ini ia memakai make up di wajahnya, walaupun tak terlalu berlebihan dan hampir sama seperti hari-hari biasa tapi, yang ini terasa sangat special dimata Taeyeon. Ia memoles wajahnya dengan perasaan yang berbeda entah apa itu. Rambutnya, ia biarkan terurai dan sedikit bergelombang. Aksesoris yg ia pakai jauh lebih sederhana tapi terlihat sangat cantik. Taeyeon tersenyum tipis setelah ia selesai memakai jepit rambut warna biru untuk sedikit menghiasi rambutnya.
@Inha
Taeyeon turun dari mobilnya lalu berjalan ke arah gedung fakultas kedokteran. Ia tak bisa memingkiri kalau jantungnya. semakin berdetak lebih cepat. Matanya mencuri pandang kearah gedung fakultas seni. Tapi tak ada Leeteuk disana.
-----
Taeyeon berjalan menuju kelasnya. Saat ia akan naik, ia melihat seseorang yang sangat ingin ia lihat hari ini. Leeteuk sedang berdiri dan berbicara pada salah satu rekannya. Wajahnya tampak serius, ini kali kedua Taeyeon melihatnya seserius itu. Taeyeon berhenti berjalan, entah apa yang membuatnya diam, ia hanya ingin melihat Leeteuk. Sedetik mata mereka bertemu, sedetik kemudian mata itu membuat Taeyeon serasa di banting ke kutub utara. Rasanya dingin, tatapan mata Leeteuk itu sangat berbeda dengan tatapannya saat terakhir kali mereka bertemu. Tanpa sadar Taeyeon memegang dadanya yang terasa menyesakkan. Ia buru-buru berjalan melewati Leeteuk yang saat itu terdiam. Entah diam karena sedang serius atau diam karena ia merasa... Bersalah. Leeteuk memperhatikan punggung Taeyeon. Ia sendiri sakit melihatnya. "Mianhae Sung Jin-ssi. Aku harus pergi" Leeteuk segera meninggalkan lawan bicaranya itu. Ia berlari kearah tadi Taeyeon menghilang.
Ia perlahan menuju ke kelas Taeyeon. Leeteuk hanya berdiri dekat jendela yg rendah disana. Melihat kearah Taeyeon yang sedang memandang kosong ke arah papan tulis. Ditangannya ia memegang pulpen biru yg ia ketuk-ketukkan ke meja. "Sunbaenim?" seseorang memegang bahu Leeteuk. "Tiffany?" Leeteuk kaget. "Sedang apa kau disini??" tanya Fany sambil memperhatikan sekeliling. "Anio.. Hanya itu... Taeyeon-ssi. Hmm, tolong perhatikan dia ya Fany-ssi" gumam Leeteuk. Ia kemudian meninggalkan Tiffany yang kebingungan. Tiffany masuk kekelas, melihat Taeyeon yang seperti orang bingung membuat Tiffany mengerti apa maksud Leeteuk. Ia segera duduk disamping Taeyeon. "Kau.. Kenapa?" tanya Fany lembut. "Heung?" Taeyeon menatap Fany. "Kau kenapa?" ulang Fany. Taeyeon tersenyum maksa, "Anio.. Aku hanya lelah." bohong Taeyeon. "Oh.. Arraseo" Fany tahu Taeyeon berbohong tapi ia memilih untuk tak bertanya lagi. Tak berapa lama, Taeyeon benar-benar tak kuat menahannya. "Fany-ssi!" panggilnya. Tiffany menoleh, dan melihat Taeyeon. Matanya sudah berkaca-kaca. "Taeyeon. Waeyoo??" Fany kaget sendiri. "Hmm. Sebaiknya kita pergi dari sini.." Fany dan Taeyeon buru-buru mengambil tas mereka dan keluar ruangan selagi dosen belum datang. Taeyeon masuk ke mobilTiffany. Fany segera membawa Taeyeon pergi. "Kemana nih??" Fany bingung sendiri, sedangkan Taeyeon sudah benar-benar menangis.
Akhirnya Fany menepikan mobilnya ke tempat yang sepi. "Kau kenapa?" tanya Fany. Taeyeon pun akhirnya menceritakan semua pada Fany. Tiffany mendengarkannya dengan serius. Setelah Taeyeon berhenti bicara, Fany berpikir sejenak mencoba mencari solusi. "Sebaiknya, biarkan saja semua mengalir. Untung saja kau suka padanya baru-baru ini. Kalau sejak lama? Kan bahaya.." Fany mengangguk-angguk sendiri. Sedangkan Taeyeon hanya diam.
-----
Leeteuk memilih masuk ke ruang musik, sibuk dengan gitar dan pianonya. Baru kali ini pikirannya tak penuh ke musik, ia masih memikirkan Taeyeon. Leeteuk segera mengambil tasnya, mengambil kertas dan mencoba melupakan Taeyeon dengan menulis lagu.
Sleep is coming, sleep is coming
It comes at the end of these thick tears
In my room, out the window
Out the interest, as I turn my back
I spend many nights with your memories
Starting from the first day that it rained
Till the last soaked day
The darkness of the long tunnel
In my dream, it soaks up slowly
No matter how much I turn back your memory
Those words, I cannot avoid
At the end of separation,
I turn back, I turn back
Slowly, slowly, the stacked up emotions
Slowly, slowly, the gathered memories
I will slowly, slowly forget them
Andante
In this dream that I’ve gotten used to
Carefully, carefully, I’ll prepare for separation
I can’t even change your heart in my dream
When will I be able to forget you
When I open my eyes, it’s already Thursdays and again, Tuesday
Now even time is passing quickly
When I want to keep you in a little bit more
No matter how much I turn back the memory of that day
That place, I cannot avoid
In front of your house,
I turn around, I turn around
Slowly, slowly, the approached moment of separation
Slowly, slowly, your further distanced heart
I will slowly, slowly, start to believe it
Andante
I try to endure through it
But I can’t help it-
It builds up coldly, in front of my eyes
My tears gradually well up, slowly
Someday, I will slowly, slowly forget them
Andante
Andante
Leeteuk menulisnya sambil mengingat Taeyeon. Sekarang dia sadar... Dia merindukan Taeyeon.
-----
Leeteuk melirik jamnya. Sudah jam 9 malam. Leeteuk sudah ada selama 6 jam di ruang musik. Ia tak ingin pulang,rasanya urusan hari ini belum selesai. Leeteuk segera pergi dari kampus menuju kerumah Taeyeon. Sampai didepan rumah Taeyeon, dia mengambil ponselnya. Ia berniat menelpon Taeyeon. Baru akan mengklik tombol panggil tapi Leeteuk ragu, ia ragu rasanya tak sopan menelpon wanita semalam ini. Akhirnya Leeteuk memutuskan untuk pulang *Andante banget :'))*..
-----
3 hari kemudian..
Leeteuk berdiri di sebrang kampus. Menunggu Taeyeon selesai kuliah. Leeteuk sendiri absen kuliah 3 hari ini, karena menurutnya percuma masuk kuliah pelajaran yang diberikan tak akan masuk otaknya -.-". Gerbang sudah dipadati mahasiswa yang sudah akan pulang tapi Leeteuk tak melihat Taeyeon sama sekali. Ia sudah mulai putus asa, tapi beberapa saat kemudian ia tersenyum. Taeyeon muncul hanya sendiri bengong sendiri dekat gerbang, Leeteuk pun segera menghampirinya.
Taeyeon POV
Aku sengaja pulang belakangan menunggu gerbang sepi karena aku tak mau melihat Leeteuk atau berpapasan dengannya. Aku ingin mencoba melupakan namja itu. Cinta pertamaku :)
"Taeyeon-ssi". Kudengar seseorang memanggilku. Suaranya serasa kukenal. Aiish mungkin hanya pikiranku saja. "ekhm.. Taeyeon-ssi" tapi, kenapa suara itu terasa makin jelas. "Kim Taeyeon-ssi..!!" benarkah itu dia? Lamunanku buyar, kudapati namja yang paling kuhindari ada didepan mataku saat ini. Wajahnya tampak kusut, dan sedikit kesal.
Author POV
"Sunbae?" Taeyeon terperangah. Wajah Leeteuk yang tadinya kesal karena Taeyeon tak mendengarnya berubah menjadi lega karena akhirnya Taeyeon menyadari keadaannya. Leeteuk tersenyum, "Maukah kau temani aku?" tanya Leeteuk. Taeyeon bingung sendiri, dia senang tapi dia juga takut Leeteuk akan menyakitinya. Leeteuk sendiri sudah harap-harap cemas menanti jawaban Taeyeon.
1... 2... 3...
"Mianhae sunbaenim, aku harus pergi.." ujar Taeyeon. Supirnya telah sampai untuk menjemput Taeyeon. Buru-buru Taeyeon masuk ke mobilnya dan mengalihkan pandangan ke depan..
-----
Wajah Leeteuk langsung kusut. Dia segera naik ke motornya dan... Mengejar Taeyeon. Ayolah, kenapa hanya karena tatapan sinis, dingin nan luar biasa itu (?) Taeyeon jadi menghindar. -.- Leeteuk benar-benar mengejar Taeyeon dengan kecepatan maksimal. Di pikirannya dia ingin sekali meminta maaf pada Taeyeon.
-----
Sampai didepan rumah Taeyeon, Leeteuk segera turun dari motornya. Taeyeon juga baru saja turun dari mobilnya. "Taeyeon-ssi.. Aku minta maaf!!" Teriak Leeteuk benar-benar tak tahan melihat Taeyeon menjauhinya. Taeyeon menoleh kearah Leeteuk. Ia tak tega melihatnya. "Taeyeon-ssi, mau kah kau memaafkan aku??"
TBC~
Gimana? Aaaa~ eotteokhae? T.T Mohon dengan keikhlasannya untuk berkomentar, huhuhu. Aku seneng banget kalo ada yang komentar ^^
Kamsahabnida udah bacaaa :*
apaaaa ituuu ????
BalasHapusjelaskan foto d atas !!! *lebay*
itu aku suka tumblr yg d ats , apa-apaan ini ..
iih pinaa , FF nya berasa apa yah ..
eeteuknya berasa , *ekhm* mudaa .. ahahahah
iih pinaa iih aku kaget udah part 9 ajh ..
maaf yah jarang komen , biasa belum d kasih bulanan sama suami .. ihii
sukaaa sukaaa sukaaa FFnya ..
ituu.. ituu.. foto... yang so sweet -.-" hahaha
BalasHapushayooo, leeteuk itu emang masih muda, julukannya aja president of girls wkwkwk ~
gomawoo ichaa :*