Minggu, 19 Februari 2012

[FF] Andante chapter 13


Annyeonghaseyo ^_^

Ada kesempatan buat OL, yeay yeaaay ~
Dan aku mau ngeshare lanjutan FF ku :D hehehe
Mian lamaaaaaaaaa~ u,u

But,

Happy Reading ~

Author POV 

Yesung segera membawa Taeyeon pergi. Taeyeon tampaknya hanya pasrah dibawa kemana pun oleh Yesung. Hati Taeyeon seketika beku, ia tak tahu harus berkata apa. Yesung tampaknya mengerti keadaan gadis dihadapannya ini. "Taeyeon-ah, kau mau minum?" tanya Yesung. Taeyeon menggeleng, tatapannya kosong. "Bisakah kau mengantarku pulang?" tanya Taeyeon. Yesung langsung mengangguk tanpa fikir panjang. "Kajja"... 

-Sementara itu- 

Minhwa tersenyum saat Leeteuk melepas ciumannya. Senyumnya tak terbaca, entah senyum senang atau malah senyum sakit. "Aku sudah melakukannya, jadi...". Minhwa menatap Leeteuk, "Baiklah. Kau boleh pergi. Tapi, izinkan aku mengatakan satu hal. Aku sangat menyayangimu. Kupikir kau akan menyukaiku juga jika kau selalu bersamaku, tapi ternyata tidak. Aku tahu, semua yang kulakukan ini salah. Menjauhkanmu dari gadis yang kau cintai ditambah lagi, gadis itu sangat mirip dengan ibu kandungmu. Mianhaeyo oppa..." ujar Minhwa. Leeteuk tersenyum, "Aku tau yg kau rasakan. Kau tak perlu meminta maaf padaku. Aku yakin kau akan menemukan namja yang baik suatu saat nanti." Leeteuk menepuk bahu Minhwa. Minhwa tersenyum, "Gomawo oppa" ujarnya. Leeteuk mengangguk, "Kau harus menemui Taeyeon sekarang" Minhwa menepuk-nepuk bahu Leeteuk. Leeteuk mengangguk dan tersenyum tulus untuk pertama kalinya pada Minhwa. "Baiklah, kamsahabnida Minhwa ya" Leeteuk pun berlari, mengejar gadisnya. 

Sedangkan Minhwa, ia memperhatikan punggung Leeteuk yg semakin menjauh. Ia memegangi dadanya yang terasa sesak. Minhwa pun duduk di bangku taman itu dan tak terasa air matanya jatuh. "Kalau kau akan tersenyum dan berbicara sehalus tadi padaku, aku tak akan pernah melakukan ini semua oppa." batin Minhwa. Ia merasa sudah mendapatkan apa yg ia mau, Leeteuk tersenyum padanya. Walaupun ia tak bisa memiliki Leeteuk, ia tetap merasa sudah menang... 

----- 

Taeyeon berdiam diri dikamarnya, rencana yg sudah belum ia putuskan sudah ia tetapkan saat itu juga. Ia semakin yakin dengan keputusannya ini. Ia akan menyusul orangtuanya ke Inggris sekaligus berobat disana. "Mrs. Lee..." panggil Taeyeon. Pelayan pribadinya itu menghampiri Taeyeon. "Tolong siapkan semuanya, 2 hari lagi aku berangkat ke Inggris." ujar Taeyeon sedih. "Nona yakin?" tanya Mrs. Lee. Taeyeon diam sejenak, "Ne, aku yakin..." Taeyeon tersenyum. Mrs. Lee pun mengangguk dan segera menyiapkan apa yang Taeyeon mau. 

----- 

Leeteuk mengeluarkan ponsel dan menelpon sahabatnya, Yesung. "Kau dimana? Aku menunggumu di cafe biasa" ujar Leeteuk to the point dan langsung menutup teleponnya. Ia juga melakukan hal yang sama pada Siwon. Siwon pun hanya bisa geleng-geleng kepala. Mereka berkumpul di cafe yg sudah menjadi tempat mereka berkumpul sejak SMA. Wajah Leeteuk terlihat sumringah dari biasanya. Dan itu membuat kedua sahabatnya bingung. "Wae???" tanya Siwon penasaran. Leeteuk tersenyum "Aku akhirnya bebas dari Minhwa" ujarnya lega. Yesung langsung ingat kejadian saat di taman, ia hanya bisa tersenyum dan menepuk-nepuk bahu Leeteuk. "Akhirnya kau berhasil" Siwon tersenyum sama leganya seperti Leeteuk dan Yesung. "Lalu? Tunggu apa lagi?" ujar Siwon. Leeteuk memandangnya tak mengerti. "Maksudmu?" tanyanya bodoh. "Aish. Taeyeon! Kau melupakannya?" Yesung menjitak kepala sahabatnya itu. "Haish! Kau benar. Tp bagaimana? Mana mungkin aku langsung menemuinya begitu saja." keluh Leeteuk. Yesung dan Siwon menggeleng dan saling bertatapan. "Serahkan pada kami..." ujar Siwon. Leeteuk memandang kedua sahabatnya dan tertawa. "Baiklah. Aku percaya pada kalian. Sekarang, pesan apa yang kalian mau! Aku traktir". Yesung dan Siwon tersenyum sumringah. Mereka bertiga pun menghabiskan waktu bersama seharian itu. 

----- 

Esoknya... 

Yesung dan Siwon sudah bersekongkol untuk mendekatkan dua sejoli yang sempat terpisah itu. Leeteuk tak tau rencana kedua sahabatnya itu, ia hanya mengikuti apa yang diperintahkan Siwon selagi Yesung mengatur Taeyeon. 

~~ 

"Taeyeon-ah" panggil Yesung saat melihat Taeyeon baru keluar dari kelasnya. Taeyeon menoleh dan tersenyum mendapati Yesung melambaikan tangan padanya. "Oppa?" Taeyeon pun menghampiri Yesung. "Ada apa?" tanya Taeyeon. "Hmm. Mau kah kau menemaniku jalan-jalan? Aku bosan..." pinta Yesung dengan wajah yg meyakinkan. Taeyeon langsung mengangguk tanpa pikir panjang, "Baiklah..." Mereka pun berjalan berdua kearah belakang kampus yg ditumbuhi pohon-pohon rindang. Mereka berdua asyik memgobrol berdua sampai ponsel Yesung berdering. 
"Yeobeoseyo?" ... 
"oh, nee..." 
"Arraseo, aku akan segera kesana". Yesung menutup teleponnya dan menatap Taeyeon. "Taeyeonni, seonsaengnim menelponku, ada yang harus kuperbaiki tentang tugasku. Hmm, begini. Kau duluan saja ke bangku di ujung jalan ini. Aku akan menyusulmu" Yesung tersenyum dan berlari meninggalkan Taeyeon. "Oppa!!!" teriak Taeyeon. "Kau duluan saja. Aku tak akan lama!!!" teriak Yesung sambil berlari. Taeyeon kebingungan sendiri ia pun kembali berjalan ke arah yang tadi Yesung katakan. 

----- 

Taeyeon duduk sendiri di bangku panjang diantara pepohonan yang rindang itu. Matanya tampak berseri melihat pemandangan didepannya. Bukit-bukit kecil yg ditumbuhi rerumputan membuat nafas Taeyeon terasa lega. Wajah pucatnya sedikit merona melihat pemandangan itu. "Aku kembali" ujar seseorang. Taeyeon menoleh dan melihat ke sumber suara. Leeteuk telah duduk disisi lain bangku panjang itu. Sangat berjauhan dari Taeyeon yang ada di sisi lain. "Minahae terlalu lama kau menungguku" Leeteuk menatap Taeyeon yang masih menatapnya kaget. "Taeyeon-ah..." Leeteuk berdiri dan menghampiri Taeyeon. Ia berdiri dihadapan Taeyeon dan meraih tangannya dan mengajaknya berdiri. Taeyeon tak berkata apapun sampai saat ini. Ia bungkam, bingung harus berkata apa dan bagaimana. "Minahaeyo" ucap Leeteuk pelan. Taeyeon masih diam, ia menatap Leeteuk penuh tanya. "Aku akan melakukan apapun asalkan kau memaafkanku" Leeteuk panik tak dapat jawaban dari Taeyeon. Dalam diam perlahan Taeyeon melepas tangannya dari genggaman Leeteuk. Ia mengambil tasnya dan pergi meninggalkan Leeteuk begitu saja. Tanpa menoleh atau apa Taeyeon terus berjalan meninggalkan Leeteuk. Sedangkan Leeteuk, ia tak tau lagi harus berkata apa. Ia memegang dadanya dan membeku ditempat. Ia merasa Taeyeon pantas meninggalkannya sekarang. 

Taeyeon POV 

Kenapa harus begini? Dia datang disaat aku sudah tak bisa mengubah keputusanku sebelumnya. Dia kembali saat aku sudah harus meninggalkan negara ini. Kenapa? Dia selalu membuatku bingung seperti ini. Aku marah dan kesal padanya dan ini untuk pertama kalinya aku marah padanya. Aku hanya ingin pergi, dan tak melihatnya lagi. Walaupun aku tau sebenarnya aku tak mampu melakukan itu. 

Author POV 

Hari ini hari keberangkatan Taeyeon ke Inggris. "Nona, kau sudah siap?" ujar Mrs. Lee. Taeyeon yang sedang duduk dipinggir tempat tidurnya menoleh dan tersenyum. "Baiklah" Taeyeon mengangguk. Mrs. Lee membungkuk dan meninggalkan Taeyeon. Taeyeon masih tak ingin pergi, kejadian kemarin masih membayanginya. Ia terus memegangi ponselnya, dirinya ingin sekali menghubungi Leeteuk untuk sekedar mengucapkan selamat tinggal tapi menurutnya percuma, mungkin Leeteuk tak akan mempedulikannya. 

----- 

Leeteuk buru-buru berangkat ke rumah Taeyeon pagi itu. Setelah mendengar kekasihnya akan pindah ke Inggris. Semalam Leeteuk menginap dipondok penuh kenangan. Tempat dimana dulu ia menghabiskan waktu bersama ayah dan ibunya dan tempat dimana ia menghabiskan malam bersama Taeyeon dan menyadari kalau Taeyeon sangat mirip dengan ibunya. Leeteuk mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia mengejar waktu sebelum Taeyeon berangkat ke bandara. "Tunggu aku, jebal" batin Leeteuk. 

-Sementara Itu- 

"Nona, kita berangkat sekarang?" ajak Mrs. Lee. Taeyeon melirik jam dinding "Bukankah masih ada 2 jam lagi?" ujar Taeyeon. "Hmm. Bisakah kau tunggu sebentar lagi saja?" Taeyeon masih tak ingin pergi. "Baik, nona" Mrs. Lee kembali meninggalkan Taeyeon sendiri. "Oppa..." Taeyeon masih berharap, setidaknya telpon dari namja yang sangat ia sayangi itu. 

----- 

Taeyeon sudah tak bisa berharap lagi, ia harus segera berangkat ke bandara. Leeteuk baru saja sampai dikawasan rumah Taeyeon. Ia semakin menambah kecepatan mobilnya. Ia harus bertemu dengannya apapun yang terjadi, Leeteuk harus bertemu dengan Taeyeon. Sesampai didepan rumah Taeyeon. Leeteuk langsung turun dari mobil dan segera berlari menghampiri Mrs. Lee yang kebetulan sedang ada dihalaman. "Mrs. Lee!!!" panggil Leeteuk sambil berlari menghampirinya. Mrs. Lee tampak kaget melihat kedatangan Leeteuk. "Tuan?" gumam Mrs. Lee. Leeteuk tersenyum sambil ngos ngosan. "Apa Taeyeon ada?" tanya Leeteuk. "Nona?" Mrs. Lee langsung heran. "Nona, sekitar 30 menit yang lalu baru saja berangkat ke bandara." jelas Mrs. Lee. "Bandara??!! Mau kemana dia?" tanya Leeteuk cemas. "Loh? Jadi tuan belum tahu?" tanya Mrs. Lee. Leeteuk segera menggeleng, "Baiklah, aku akan segera ke bandara sekarang. Jam berapa keberangkatan pesawatnya?" tanya Leeteuk terburu-buru. "Seki kitar 25 menit lagi" ungkap Mrs. Lee. Tanpa basa basi. Leeteuk langsung menghampiri mobilnya dan tancap gas menuju bandara. 

----- 

15 menit kemudian... 

Leeteuk baru sampai di bandara. Dia mencari-cari Taeyeon di terminal keberangkatan. Setidaknya masih ada sekitar 10 menit, sebelum Taeyeon berangkat ia harus memanfaatkan waktu itu untuk meminta penjelasan langsung pada Taeyeon. Mata Leeteuk mencari gadis yang paling ia sayangi itu. Hatinya bilang, kalau Taeyeon belum berangkat. Matanya kembali beredar dan saat ia sudah mulai kehilangan kepercayaan diri untuk menemukan Taeyeon. Ia melihat gadis dengan dress putih selutut, sepatu boots biru yang cantik menghiasi kakinya yang indah dan scraft yang hangat terasa manis ia pakai. Gadis itu duduk disalah satu bangku panjang, disebelahnya koper besar berwarna biru setia menemaninya. Leeteuk langsung tahu kalau gadis itu Taeyeon. Ia segera menghampirinya. Bagaimanapun waktunya tinggal sedikit, ia harus benar-benar memanfaatkan moment ini. 

~~~~ 

"Taeyeon-ah!!!" panggil Leeteuk dari kejauhan. Taeyeon langsung berdiri saat menyadari kalau Leeteuk sudah berlari menghampirinya. "Oppa?" gumamnya. Leeteuk langsung mendekap tubuh mungil Taeyeon kepelukkannya. "Kau mau kemana??" tanya Leeteuk saat ia mengurai pelukannya. Taeyeon menatap Leeteuk langsung ke matanya. "A.. Aku... Aku akan ke Inggris menghampiri orangtuaku dan... Berobat" jelas Taeyeon, nada suaranya parau. "Inggris?" Leeteuk terlihat shock. "Kau akan meninggalkanku sendiri disini?" Leeteuk tak habis fikir mengucapkan itu. "Mianhae..." satu kata itu yang bisa Taeyeon katakan. Leeteuk diam sejenak, ia mencoba membesarkan hatinya dan berusaha mengerti keputusan gadisnya itu. "Arraseo" Leeteuk tak bisa berkata apa-apa lagi selain itu. Yang saat ini bisa ia lakukan hanya mengerti dan menghargai Taeyeon. "Opp..." sebelum Taeyeon mengatakan sesuatu, pemberitahuan keberangkatan pesawat Taeyeon terdengar. Mereka berdua kembali bertatapan. "Aku... Harus pergi" Taeyeon segera menarik kopernya dan sebisa mungkin tak menatap Leeteuk. Ia terus berjalan menjauh dari Leeteuk, ia tak berani menoleh karena ia sendiri tak menginginkan perpisahan ini terjadi. Leeteuk sendiri memperhatikan Taeyeon yg semakin jauh darinya. Sebentar lagi Taeyeon akan jauh dari jangkauannya tapi apa yang bisa Leeteuk lakukan... 

TBC

Gomawooo udah baca ^-^
Chapter 14 bakal jadi END dari FF ini :'))
Waah, senangnya... hehehe
Makasih sekali lagi chingudeul :D

3 komentar:

  1. Heheheheh~ Iya nih chingu :(
    Kalo tamat bikin FF TaeTeuk kayaknya engga deeh -.-" haha, harus lanjut kalo ituu :*

    Hmmm, happy ga yaaaa? Hehehe..

    Gomawo udah baca dan komen ^-^

    BalasHapus
  2. gomawo :D hahaha..
    neon nugueyo? ^^

    BalasHapus