Kamis, 29 September 2011

Look at Me ! Part 21


Readersdeuuullll, annyeooooonnngggg ^^
Gomawoo yaa udah berniat baca FF ku :) Aku bener-bener seneng loh ada yang baca FF ini, hehehe
Awalnya ini FF itu gak berani aku post sama sekali, aku pikir kalo di post bakal banyak yang bashing :'(
Aku gak pernah mau kalo mereka berdua dibashing, =o="
Gak salah doong kalo misalnya oppadeul SJ deket sama eonnideul SNSD, secara kan mereka udah kenal dari sebelum debut..
Pasti udah tau satu sama lain, huuuh.. Maybe juga ada yg jatuh cinta atau hanya sekedar oppa-dongsaeng. hihi Aku berharap TaeTeuk itu termasuk kedalam yang jatuh cinta #eaaeaa, mulai deeh ^^
Aku ini ELF tapi bisa dibilang bukan Sone sih.. Tapi, aku suka banget ngeliat kedeketan oppadeul sama eonnideul SNSD, ya contohnya Taeyeon sama Leeteuk ini, terus katanya juga Yoona sama Donghae, terus Hyoyeon sama Hyukie, dll...
Mereka udah kayak keluarga banget, hangat dan deket, saling bantu, saling mendukung. weeew~ hihi ^^
Udah ah, ga mau banyak ngomong ini malah kayak curhat kayaknya ==a. hehe

Eittz eitzzz!!!! Tunggu deh readers, ini aku bete banget suer deh..
Soal rumor leeteuk ikut WGM, aaah itu WTH banget dah ah... =,= Mana di TL ku make ada yg ngebash TaeTeuk lagi katanya "Setelah TaikTeuk, sekarang ini?? Arrgh!!" << Tweet orang ngeselin gini biasanya, aku cuma ngelus dada. huuuh..
Udah udaaah, lupakan.. keke

HAPPY READING~!

Author POV

Taeyeon dan Tiffany bingung apa maksud Jihoon memberikan undangan itu, kenapa dia tiba-tiba begini. Taeyeon mengangkat bahu dan menaruh undangannya ke tas. "Taeyeon!!! Kau harus menceritakan bagaimana saat kau di Lombok bersama Leeteuk oppa!!" Tiffany heboh sendiri. Taeyeon tersenyum, "Baiklah, hmm some ice cream??" ajaknya. "Okay!" Fanny semangat sekali.
Selesai mata kuliah, Taeyeon dan Fanny langsung kabur ke toko ice cream yang biasa mereka kunjungi. Mereka duduk berhadapan dan memesan ice cream kesukaan masing-masing. "Ayo ceritakan, bagaimana? apa ada yang terjadi?" selidik fanny. "Baiklah aku akan menceritakannya~~!" Taeyeon akhirnya menceritakan perjalanan singkatnya itu, dia juga menceritakan tentang anak kecil itu. Tiffany tampak kebingungan dan kaget, Taeyeon mengerti maksud wajah sahabatnya itu (?), ia segera membuka kalung pemberian itu dan menunjukkannya pada Tiffany. "Lihat, 'Park Family', bukankah ini suatu kebetulan yang.. aneh?" tanya Taeyeon. "Hmm, memang aneh sih, tapi ini masih mungkin Taeyeon" ujar Fanny sok tahu. "Haish, mana ada kebetulan seperti ini??" Taeyeon menggetok kepala fanny. "eerrrgh, kau ini~!" Fanny cemberut dan memakan ice creamnya.
Berjam-jam mereka disana, mengobrol dan makan <?> sampai lupa waktu. Sampai handphone Taeyeon berbunyi.
"Yeobeoseyo?" jawabnya.
"Kau dimana? Ini sudah 7 malam." omel seseorang, yang bukan lain adalah leeteuk.
"OMO, jinjja?? Baiklah aku akan segera pulang..." ujar Taeyeon.
"Aku akan menjemputmu~ kau dimana?" tanya leeteuk, "Aku di toko ice cream didekat kampus oppa" dan TUUUT TUUT TUUUT~ leeteuk kemudian menutup teleponnya.
"Leeteuk oppa ya?" tanya Fanny. Taeyeon mengangguk. "OMO, pesta Jihoon kan jam 9 malam ini!! Aissh, Taeyeon, kalau aku pulang duluan kau tidak apa-apa?" tanya Fanny. "Ne ne, sana sana~" usir Taeyeon, haha.
Beberapa menit kemudian, leeteuk masuk ke toko itu dan tersenyum saat melihat Taeyeon. Ia menghampiri Taeyeon, "Kajja pulang" ajaknya. Taeyeon berdiri dan tersenyum, kemudian menerima uluran tangan leeteuk. Saat mereka jalan menuju parkiran, tak disangka Jihoon memperhatikan mereka berdua.
Kali ini dia tidak bisa tersenyum, rasanya semakin sakit melihat Taeyeon bersama leeteuk. Dia segera menutup jendela mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu.

@TaeTeuk's Home

Mereka berdua sedang ada di kamar, Taeyeon membuka-buka tasnya dan mengeluarkan undangan dari Jihoon. "Oppa, Jihoon menundangku ke pestanya malam ini." ujar Taeyeon takut-takut. Mendengar nama Jihoon leeteuk langsung membuka matanya, "Hah? Kapan?" tanya leeteuk. "Jam 9 malam nanti?" jawab Taeyeon. "Apa? Kenapa malam sekali???" protes leeteuk. "Aku juga tidak tahu, oppa" jawab Taeyeon tenang. "Dimana?" tanya Leeteuk. "Di hmm, club milik Jihoon." jawabnya ragu saat membaca tempat pesta itu. "Apaaa? Club??? Jam 9???" Leeteuk mulai tidak santai. "Ne, bolehkan??" pinta Taeyeon. "Terserah kau saja" jawab leeteuk datar, dia menark selimut menutupi seluruh tubuhnya. Taeyeon segera menghampiri leeteuk, "Oppa? Kau tidak ikhlas yaa?" ujar Taeyeon. "Ani, kalau kau mau pergi ya pergi saja." jawab leeteuk dibalik selimut. "Gomawooo~" Taeyeon tersenyum.
Saat Taeyeon sedang memilih-mlilih baju, Leeteuk hanya memperhatikannya saja. "Oppa? Bagaimana yang ini?" tanya Taeyeon sambl menunjukkan dress pendek warna pinknya. Leeteuk membulatkan matanya, tanda tidak suka ia segera berhambur menghampiri Taeyeon. "Tidak.. Tidak.. Terlalu sexy" komentar leeteuk. "Lalu aku pakai yang mana??" tanya Taeyeon polos. "Hmm, sini aku yang pilihkan yang cocok untukmu". Leeteuk segera mengubek-ubek koleksi gaun Taeyeon. "Nah ini saja!!" leeteuk menunjukkan satu gaun yang lebih tertutup berwarna biru kepada Taeyeon. Taeyeon hanya mengangguk setuju dan mengambil gaun itu. "Baiklah~ Aku pakai ini" katanya, ia mencium pipi leeteuk sekilas dan pergi untuk berganti baju.
Setelah siap, ia kembali menghampiri leeteuk. "Oppa, aku berangkat yaa~" ujar Taeyeon. "Mau aku antar?" tanya leeteuk. "Tidak usah, aku bisa naik taxi" taeyeon tersenyum ia tau pasti leeteuk akan menungguinya disana, kasihan sekali kalau sampai begitu. "Benarkah??" tanya leeteuk. "Ne, sudahlah oppa, annyeong.." Taeyeon melangkahkan kakinya, "Taeng!! Teganya langsung pergi" protes leeteuk.. "Lalu?" tanya Taeyeon. "Kisseu bisa kali <?>" ujar leeteuk. "Hah? Oppa~! Ishh..." Taeyeon kesal. Leeteuk tertawa, "Ne ne ne, aku hanya bercanda.." katanya sambil tertawa. Taeyeon hanya memutar bola matanya dan pergi.

Di club tempat pesta ~

Taeyeon melangkahkan kakinya masuk, ia sedikit ragu. Tumben sekali Jihoon mengadakan pesta di clubnya ini, padahal dia sendiri juga jarang sekali datang kesini, setau Taeyeon. Taeyeon mengambil handphonenya berniat menelpon Tiffany. "Fanny-ya!! Dimana kau?" tanya Taeyeon langsung. "Taengg, sepertinya aku tidak bisa datang". JEGEERR!! Taeyeon langsung panik. "Waeeee??" tanyanya. "Ada gangguan di perutku, hmm kau tahulah jika kau seorang wanita" jelas Fanny. "Hah? Aigoo, lalu aku???" Tanya taeyeon bodoh. "Ya! Lagi pula itu kan pesta sahabatmu sendiri, kenapa kau harus secemas ini Taeng??" omel Fanny. Taeyeon berpikir sejenak, "Kau benar. hehe.. Cepat sembuh yaa", "Neee, gomaptaa" Taeyeon segera menutup telepon dan melangkah masuk. Suasananya sudah ramai, tapi sepanjang pandangan Taeyeon kenapa hanya ada wanita saja?? Apa ini khusus? Taeyeon bingung ia duduk dikursi bar. Celingak celinguk, karena tak ada satupun yang ia kenal.
"Mau minum apa?" tanya seorang penjaga bar *apasih namanya, bartender bukan =,=*. Taeyeon tersenyum dan menggeleng, "Tidak terimakasih" ujarnya ramah. Sang penjaga bar tersenyum juga. Taeyeon diam memperhatikan sekelilingnya, semua wanita-wanita yang diundang Jihoon berpakaian serba minim dimata Taeyeon, mereka seperti sudah 'biasa' ada di sebuah club. Taeyeon mencoba berpikir positif ia mengambil handphonenya, ia merasa ia membutuhkan Leeteuk disampingnya. Ia berniat menelpon leeteuk tapi... "Taeyeonn~~!" Panggil seseorang, dia Jihoon. Dengan jas dan celana jeansnya ia menghampiri Taeyeon. Taeyeon tersenyum, karena akhirnya Jihoon datang. Jihoon duduk disebelah Taeyeon dan tersenyum sambil menatap Taeyeon. "Kau datang? Aku pikir Leeteuk hyung tak mengizinkanmu" ujarnya, ada nada menyindir terdengar disana. "Maksudmu? Dia pasti mengizinkanku, kau kan sahabatku" jawab Taeyeon. "Oh keurae??" tanya Jihoon kembali tersenyum, ia memberi isyarat pada penjaga bar untuk membawakan minum. "Ne.. Hmm, aku tidak mengenal semua tamu yang kau undang" ujar Taeyeon sambil memegang lehernya. "Mereka temanku, wae? Kau tak nyaman??" tanya Jihoon. "Anio..." jawab Taeyeon. Jihoon menuangkan alkohol ke gelas, dan meminumnya, Taeyeon kaget ia tidak mempercayai kalau Jihoon meminum minuman seperti itu. "Jihoon!! Kau minum???" omel Taeyeon. "Wae?? Ini kan pesta Taeyeon" ujar Jihoon, ia menunjukkan evil smirknya. "Mwo?" Taeyeon benar-benar tidak percaya. "Ayo minum lah, Taeyeon" ajak Jihoon. "Tidak, terimakasih Jihoon" Taeyeon jelas saja menolak. "Baiklah, hmmm kau cantik sekali malam ini" ujar Jihoon. "Gomawo~" jawab Taeyeon canggung. HENING~!!! Taeyeon benar-benar sangat butuh leeteuk sangat butuh!! Ia berniat menelpon namjanya itu. Saat ia mengeluarkan handphonenya, Jihoon mencegah Taeyeon. "Mau menelpon suamimu? Wae? Pestanya bahkan belum dimulai" ujar Jihoon. Taeyeon tentu saja merasa tidak enak, ia kembali memasukkan handphonenya kedalam tas kecilnya.
Berjam-jam Taeyeon menemani Jihoon minum, obrolan mereka benar-benar canggung tak seperti biasanya, "Jihoon, aku rasa kau terlalu banyak minum.. Hentikan" pinta Taeyeon, dia tak tega melihat Jihoon yang terus-terusan minum entah sudah botol keberapa saat ini, Jihoon seperti terlihat sedang frustasi dan stress. Wajahnya sudah memerah tak jelas. "Wae? Aku mau terus minum, kalau itu membuatmu tetap bersamaku Taeyeon" ujar Jihoon. Taeyeon kaget mendengarnya, "Apa maksudmu? Hentikan Jihoon" Taeyeon menyingkirkan botol minuman itu serta gelasnya. "Andweeee~" Jihoon mencegahnya. "Kau sudah terlalu banyak minum Jihoon!!!!"

@TaeTeuk's Home

Leeteuk sudah khawatir tentang Taeyeon, ini sudah jam setengah 12. Taeyeon belum juga pulang, ia terus menelponnya tapi tak ada jawaban, ia juga sudah mengirim sms pada Taeyeon berkali-kali. "Kau ini kenapa sih Taeyeon?? Kau dimanaa?" gumam Leeteuk, perasaannya kenapa tidak enak. Ia menggaruk-garuk kepalanya frustasi. "KAU INI DIMANA???" teriak leeteuk. *lebay deeh. haha xP*. Ia memperhatikan seluruh isi kamar, dan menemukan sesuatu di meja rias Taeyeon. Undangan dari Jihoon tertinggal, ia segera mengambilnya, memperhatikan alamat undangan itu dan langsung mengambil mantel dan kunci mobil langsung menuju ketempat pesta itu.

Diperjalanan, pikiran leeteuk sudah mulai negatif, dia mencoba tenang. Tapi, rasanya sulit sekali. Ia menginjak gas kencang, membuat audi putihnya melaju cepat.
Sampai ditempat itu, perasaan leeteuk semakin campur aduk. Pikirannya sudah dipenuhi kemungkinan hal-hal buruk yang menimpa Taeyeon.
Tanpa ragu dia masuk ke club itu. Memperhatikan sekeliling, dengan cemas dan... Matanya berhenti beredar, tubuhnya benar-benar panas saat itu. Ia mencoba mencerna tentang apa yang ia lihat saat ini. Jihoon memegang pipi Taeyeon, mencoba menciumnya sedangkan Taeyeon ia mencoba melawan, leeteuk yakin Taeyeon menangis. Leeteuk benar-benar dilanda shock, otaknya seperti berhenti bekerja. KENAPA SELURUH MANUSIA YANG ADA DISITU TIDAK MENCOBA MEMBANTU TAEYEON!!!!!! Pikir Leeteuk kemudian, ia langsung menghampiri Jihoon yang masih mencoba mencium Taeyeon. Ia segera menarik Jihoon sampai Jihoon bersandar ke bar dan memegangi kerah kemeja Jihoon, "APA YANG KAU LAKUKAN???" bentak Leeteuk. Mata Jihoon seperti berapi-api menatap Leeteuk yang tak kalah berapi-api. Sedangkan Taeyeon, ia terduduk lemas dilantai, menangis sendiri. Leeteuk mendengar tangisan Taeyeon dan membuatnya semakin marah. "WAE? KAU MEREBUTNYA DARIKU!!!" gertak Jihoon. "TAPI KAU TAK PANTAS MELAKUKAN INI PADANYA!!" satu tonjokkan mantab di pelipis Jihoon, darah pun mulai mengalir. "PUKUL SAJA AKU!!! BIAR SELURUH TUBUHKU SAKIT, MENEMANI HATIKU YANG SAKIT INI!!! PUKUL!!!" teriak Jihoon. Leeteuk kembali memukuli Jihoon, "Ini bayaran karena kau mengajak istriku ketempat seperti ini.!!" gertak leeteuk. "Lalu ini bayaran untuk kau karena kau telah menyentuh kulit istriku!!" satu tonjokkan kembali mendarat. "Lalu ini, bayaran untuk kau karena telah mencoba mencium istriku!!!" Leeteuk tak bisa menahan emosinya, ia kembali menonjok Jihoon. Jihoon benar-benar tak melawan, ia setengah sadar saat itu dan entah apa yang ia pikirkan dan wanita-wanita yang ada disana hanya terdiam melihat kejadian itu. "Dan yang terakhir, ini bayaran karena kau telah membuat istriku menangis!!!" BRUUUK, satu tonjokkan kembali mendarat diwajah Jihoon darah mulai mengalir dari pelipis dan dekat bibir Jihoon. Leeteuk menjatuhkan Jihoon yang lemah kelantai, "Jangan pernah ganggu dia lagi! Arraseo!!" gertak Leeteuk lagi, "Dan kalian!! Kalian ini wanita, kenapa kalian tak mencoba membantu dia yang sedang ketakutan seperti tadi? Tak punya hati!!" gertak leeteuk pada semua tamu yang ada. Ia menghampiri Taeyeon dan berjongkok, "Honey, ayo kita pulang" Leeteuk mengambil tas Taeyeon dan menggandengnya. Taeyeon yang masih menangis, mengikuti leeteuk keluar.

@TaeTeuk's Home again (?)

Leeteuk menggenggam tangan Taeyeon dan masuk kerumah. Hati Leeteuk terasa sakit karena tangan Taeyeon gemetar dan dingin. Mereka segera masuk kekamar. Taeyeon yang masih menangis, langsung memeluk Leeteuk. "Aku benar-benar takut" ujarnya didada leeteuk, suaranya bergetar. Leeteuk mengelus rambutnya dan menenangkan Taeyeon. "Kau bersamaku sekarang, babe..." ujarnya. "Jangan tinggalkan aku" gumam Taeyeon. "Aku disini.." ujar leeteuk. Taeyeon semakin memeluknya erat. "Kau butuh istirahat" leeteuk menggendong Taeyeon. "hmm, kau butuh ganti baju.." ujar leeteuk. Ia segera membuka lemari mengambil pakaian paling atas yang ada dilemarinya entah punya Taeyeon atau miliknya, dan bodohnya dia juga mengambil celana yang ada ditumpukkan paling atas, dan itu celana pendek dan tidak lupa kaos kaki juga =.=" *oppa~ u.u*
"Pakai ini saja" ujar leeteuk sambil memberikan pakaian itu. Sweater putih milik leeteuk ternyata dan celana pendek putih mlik Taeyeon. "Jangan melihatku" pinta Taeyeon. "Wae?" tanya leeteuk sok polos. "Ish, sana..!!" ucap Taeyeon parau. Leeteuk segera membelakangi Taeyeon, menghadap kearah lain sementara Taeyeon mengganti bajunya.
"Nah, sudah selesai" gumam Taeyeon. Sweater itu tentu saja kebesaran dibadan Taeyeon. Tangannya terlalu panjang pokoknya serba kebesaran. Tapi, tampak manis dipakai Taeyeon. Tubuhnya yang mungil seperti ditutupi hanya dengan sweater itu, haha. "Kebesaran" komentar Taeyeon. "Sudah biarkan, yang penting hangat" Leeteuk tersenyum. "Kau perlu tidur" Leeteuk menarik selimut dan menutupi tubuh Taeyeon. "Jaljayo, baby" ia mengecup kening taeyeon sebentar. Taeyeon memeluk namjanya itu, "Jangan pergi oppa" gumam taeyeon lagi. "Aku tidak kemana-mana.." jawab leeteuk.

Paginya~

Taeyeon bangun dan mendapati leeteuk tak ada disampingnya, "Oppa" panggil Taeyeon, tak ada jawaban. "Oppaa" panggil taeyeon lagi. Tetap tak ada jawaban. "Oppaaa" panggilnya lagi kali ini sedikit teriak, ia memegangi kepalanya yang terasa berat dan pandangannya yang sedikit jadi buram. Pintu kamar terbuka, leeteuk masuk membawa nampan berisi bubur dan air putih. "Ne, mianhae meninggalkanmu.. Aku baru saja membuatkan sarapan untukmu" leeteuk tersenyum dan duduk di pinggir tempat tidur. Ia memegangi kening Taeyeon, "Panas, sepertinya kau demam" gumam leeteuk. "Ayo sarapan, nanti akan kupanggilkan dokter." Taeyeon hanya mengangguk dan menuruti perkataan leeteuk. "Taeng, aku benci wajahmu yang pucat begini" komentar leeteuk. "Aku mau kau selalu ceria" tambahnya. Taeyeon tersenyum, "Aku akan cepat sembuh untukmu" jawabnya. "Janji?", Taeyeon tersenyum dan mengangguk lagi. "Okee~ Jangan ingkari janjimu" ancam leeteuk.

Dokter keluarga Taeyeon datang kerumah TaeTeuk, memeriksa Taeyeon dengan benar. Dokter itu seorang wanita, dia memeriksa dengan lembut tubuh Taeyeon. 'kenapa lama sekali periksanya! Sepertinya kalau hanya sakit panas tak akan begitu' pikir leeteuk. "Bagaimana dok??" tanya Leeteuk akhirnya. Dokter tadi tersenyum, "Taeyeon hanya demam, untung saja kandungannya tidak apa-apa" ujar sang dokter senyum menghiasi wajahnya. '!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!' Leeteuk dan Taeyeon diam, mencoba mencerna kata-kata itu. Dokter itu keheranan, "Wae?" tanyanya. "Kandungan????" ulang leeteuk, sedangkan Taeyeon hanya diam memegangi perutnya. "Iya, Taeyeon hamil 3 minggu.. Kalian tidak tahu?" tanya sang dokter kebingungan. Keduanya menggeleng. Sang dokter tertawa, "Waah, chukkae Jung Soo-sshi Taeyeon-sshi. Kalian adalah calon orangtua baru" ujarnya ceria. Taeyeon dan Leeteuk masih tak percaya. "Nah, Taeyeon hanya butuh istirahat saja, kau leeteuk-sshi tugasmu sekarang bertambah, selain menjaga Taeyeon kau harus menjaga calon anakmu juga" ujar sang dokter masih ceria. Leeteuk mengangguk, "Kamsahabnida" ujarnya sedikit ling lung. "Baiklah, aku harus pergi. Taeyeon-sshi. Kau harus rajin control kandunganmu ya" saran sang dokter dan ia pun meninggalkan Taeyeon.
Leeteuk mengantar sang dokter keluar dan segera balik lagi kekamar.
"Tadi... Jadii... Bagaimana???" leeteuk tak bisa berkata apa-apa. Taeyeon mengangkat bahunya dan tersenyum, "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA~~~!!!!!!!!!" Leeteuk berteriak dan memeluk Taeyeon. "Oppa, bisakah kau sedikit lembut padaku?" ujar Taeyeon, pelukan leeteuk mengendur "Ne, neee~" leeteuk melepas pelukannya dan menatap Taeyeon. "Lalu? Apa rencanamu?" tanya Taeyeon.

TBC~
Horraaaaayyyy, wohoooo akhirnyaaa :D

2 komentar:

  1. hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa eonnie kamuuu hamiiiil .. akhirnya ..
    gak ada komentar laiin selain , ji hoon kmu mau aku masukiin karung hah! berani bgt kmu mau nyium eonnie akuu .. hhuhuu
    hwaa ga sabar pingin tauu tae ngidamnya apa ..
    di tunggu part selanjutnya ... ahhahah

    BalasHapus
  2. hahaha, wooo jihoon !! Masukkin masukkin!!!! ==a
    taeyeon ngidam bebek kali hahaha... jieee taeteuk xD

    BalasHapus