Aku balik lagi nih dengan lanjutan FF nya, wkwk tadi siang aku ditengah belajar yang membosankan sempet aja nulis FF di notes HP =.=a kekek
Hmm, apa ya? Aish.. Readers readers, aku suka loh WGM nya Leeteuk sama Sora xP haha, masa lucu ^^
Kalian harus nonton aku saranin, hahaha~
Pastinya itu acara rusuh banget kayaknya ditambah dengan anak-anaknya Leeteuk *SJ* wakak, Sora harus bersabar menghadapi anak-anaknya :( hihihi.. Johaa~
Nonton yaah :D Jamin ngakak xD kekeke
Author POV
"Yeoboseyo?" jawab leeteuk, dia masih cekikikan karena kegelian bercanda dengan Taeyeon. Sedangkan Taeyeon, dia masih saja mengganggu Leeteuk dengan menggelitikinya. Leeteuk memegang tangan Taeyeon agar dia berhenti. "Yeoboseyo??" ucap Leeteuk sekali lagi. Orang yang menelpon tidak menjawab dia hanya diam. Leeteuk jadi kesal, "Ada yang ingin kau bicarakan denganku?" tanya Leeteuk masih sedikit sabar. Taeyeon memeperhatikan Leeteuk, heran sendiri. Leeteuk segera memutuskan telepon itu dan menaruh kembali handphonenya di meja. "Nugu??" tanya Taeyeon penasaran. Leeteuk mengangkat bahunya, "Tidak tahu, mungkin salah sambung." ujar leeteuk. "Masa sih??" Taeyeon mengerutkan keningnya. Drrt drrrt handphone leeteuk bergetar, ada SMS masuk. "Siapa lagi sih!?" ia segera mengambil handphonenya membaca SMS yang datang. Wajahnya berubah serius, melihat nomor pengirim SMS itu. "Dari yang menelponku tadi" gumam Leeteuk. Taeyeon mengangguk dan Leeteuk membuka SMS itu.
"Bisakah kita bertemu? Di hotel Park kamar 301. Ada yang ingin kubicarakan. Aku harap kau datang..."
Leeteuk diam berpikir keras siapa yang mengiriminya SMS itu. 'sebaiknya aku datang' putus Leeteuk. Dia memandang Taeyeon yang sejak tadi memperhatikannya. "Mianhae taeyeon-ah, ada hal penting yang harus kulakukan. Hmm~ tidak apa-apa kan?" tanya leeteuk hati-hati. Taeyeon cemberut tanda tidak suka, "mau kemana?" tanya Taeyeon kecewa, dia memegang tangan Leeteuk erat. Leeteuk bingung disatu sisi dia masih ingin bersama Taeyeon dirumah tapi disisi lain rasa penasarannya tak bisa dia tahan. "Hmm mianhae Taeyeon-ah. Tapi, ini penting sekali..." jelas Leeteuk. Taeyeon cemberut lagi tapi tak lama dia kembali senyum dan akhirnya mengangguk "Baiklah, hati-hati" ujar Taeyeon dia mengusap-usap pipi Leeteuk. Leeteuk tersenyum "hehe, aku akan segera kembali." Leeteuk mengacak-acak rambut Taeyeon dia pun segera mengambil kunci mobil dan bergegas pergi. "Oppa~!!" panggil Taeyeon saat leeteuk mau masuk ke mobil. "Apa??" jawab Leeteuk. "Kau yakin kau akan keluar dengan masih memakai itu?" tanya Taeyeon. Leeteuk memperhatikan dirinya sendiri, dia masih menggunakan celemek bekas tadi memasak. "Hehehe" ia segera melepaskan celemek itu dan memberikannya pada Taeyeon dan segera pergi.
@Park Hotel...
Leeteuk membuka pintu kamar itu, kenapa perasaannya tak enak. Sejenak dia menyesal datang kesana tapi rasa penasaran itu membuatnya berani. Dia melangkah masuk. Ruangan itu kosong tak ada orang, Leeteuk memerhatikan setiap sudut ruangan itu, matanya terhenti beredar saat melihat beberapa kumpulan foto di tempat tidur. Leeteuk segera mengambilnya. Matanya membulat melihat foto-foto yang sedang ia pegang. Foto dimana kejadian di malam yang sudah merebut calon bayi Leeteuk dan Taeyeon juga kejadian yg hampir merebut nyawa mereka berdua. Semua tampak jelas, saat-saat dimana Taeyeon disakiti semua terasa nyata kembali dipikiran Leeteuk. Amarahnya datang lagi, dia meremas foto-foto itu dan melemparkannya. Dia mengepalkan tangannya. Rasa sakit itu kembali merayapi tubuhnya. Ia mencoba tak menangis. Saat mencoba menahan tangisnya itu, Leeteuk mendengar suara langkah kaki mendekat "Apa kau mau terus menyakitinya?" ujar orang itu dibelakang Leeteuk. Leeteuk segera berbalik, sejenak tak percaya melihat siapa yang ada dihadapannya sekarang. "Joo?" ujar Leeteuk ia menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ya. Ini aku.. Joo" jawab Joo sinis. "Apa kau yang ada dibalik semua ini?" tanya Leeteuk. Joo tersenyum tipis. "Kau memang selalu pintar oppa" jawab Joo, dia mendekati Leeteuk yang terdiam kaku. "Keterlaluan!!!" bentak Leeteuk. "Keterlaluan? Bukannya kau yang keterlaluan?? Tidak-tidak semua salah Taeyeon, dia yang membuatku menjadi seperti ini." ujar Joo, suaranya mulai bergetar. "Apa salahnya?? Dia tidak salah!" sanggah Leeteuk. "Tentu saja dia salah. Dia merebutmu dariku kau tau?" ujar Joo keras kepala. "Dia tak merebutku darimu, tapi kau yang meninggalkanku!!" protes Leeteuk. "Jadi kau masih mau bersamaku? Katakan kau masih ingin bersamakukan?" tanya Joo matanya berkaca-kaca. Leeteuk jijik melihatnya, "Tidak sama sekali.." jawab Leeteuk dingin. "Kenapa? Apa karena Taeyeon?" tanya Joo. Wajahnya memelas. "Ya! Karena saat ini hanya dia yang kucintai. Jadi, jangan ganggu dia." ancam Leeteuk. "Aku tak akan mengganggunya kalau dia tak mengganggu pikiranku~!" ujar Joo. Leeteuk semakin marah mendengar perkataan Joo. "Hentikan! Berhenti berpikir seperti anak kecil!! Seharusnya kau sadar, apa yg kau lakukan itu sudah keterlaluan. Kau sudah merebut nyawa calon bayiku, apa sekarang kau masih mau menyakitinya??" ucap Leeteuk, suaranya benar-benar menahan marah. "Kalau iya apa yang mau kaulakukan?" tanya Joo keras kepala. "Aku akan melindunginya kau tahu~!" jawab Leeteuk yakin. "Jangan bodoh!!" bentak Joo. "Lalu apa yang bisa membuatmu berhenti menyakiti Taeyeon??" tanya leeteuk kesal. "Kalau aku tidak bisa bersamamu, aku mau Taeyeon juga tak bersamamu.!" ujar Joo. Leeteuk ingin sekali menampar Joo tapi dia menahannya mengingat Joo adalah seorang wanita. "Kau tidak berhak mengatur hidupku dan Taeyeon!! Cukup hentikan semua pikiran licikmu?!! Arraseo?!" Leeteuk pergi, menabrak bahu sebelah kiri Joo. Sedangkan Joo dia menangis, kakinya tak kuat menopang tubuhnya sendiri, akhirnya dia menangis sambil berlutut. Leeteuk mengendarai mobilnya dengan penuh kekesalan dia tak segera kembali ke rumah. Dia mrnuju tempat yang hanya dia dan Taeyeon yang tau saat ini, yaitu sebuah kebun ditengah kota Seoul peninggalan nenek Leeteuk. Tempat dimana pertama kali Leeteuk mencium Taeyeon *ingetkan?*. Dia memarkirkan mobilnya dan keluar. Gerbang kayu kebun itu tampak mulai rapuh, Leeteuk berhenti sejenak sebelum masuk dia merogoh sakunya dan mengambil handphone, ia mememcet nomor panggilan ke-1. Nomor Taeyeon... "Taeyeon-ah?" ujar Leeteuk saat Taeyeon mengangkat teleponnya. "Heung? Kau dimana?" tanya Taeyeon. Leeteuk tersenyum tipis dengan hanya mendengar suara Taeyeon, tandanya dia baik-baik saja. Leeteuk menarik nafas sebelum berbicara, dia mencoba agar terdengar setenang mungkin. "Hmm. Aku masih ditempat temanku Taeyeon-ah. Mungkin akan pulang sedikit telat. Tidak apa-apakan??" tanya Leeteuk ragu. Taeyeon diam sebentar, "Ah, arraseo... Aku mengerti." Ujar Taeyeon. "Gomawo~ Hmm, sarangahae..." ujar Leeteuk. "Nado~" setelah mendengar jawaban Taeyeon itu. Leeteuk segera menutup telepon dan masuk kekebun itu. Dia duduk di bangku dibawah pohon rindang disana...
Leeteuk POV
Hatiku terasa berat. Rasanya ada sesuatu yang harus kulepaskan untuk saat ini. Entah apa itu, tapi yang pasti saat ini pikiranku diganggu akan apa yang dilakukan Joo nanti untuk menyakiti Taeyeon yang kedua kalinya. Aku berpikir keras tentang kemungkinan-kemungkinan apa yang akan terjadi nanti. Terbersit dipikiranku untuk melepas Taeyeon agar dia hidup aman, tapi itu pasti sulit. Bukankah itu akan menyakitiku dan Taeyeon?? Tapi kalau aku tak melepasnya, Taeyeon pasti akan selalu ketakutan. Na eotteokhae??? Jika aku harus melepas Taeyeon, aku akan melakukannya. Tapi kurasa itu akan sangat berat..
Author POV
Leeteuk baru sampai dirumah. Rumahnya sepi, sejenak hatinya jadi takut akan apa yang terjadi. "Taeyeonnie??" panggil Leeteuk. Tapi tak ada yang menjawab. Leeteuk segera naik keatas, kamarnya juga kosong. "Taeyeon-ah??" panggil Leeteuk lagi. Tak ada jawaban. Leeteuk semakin gusar dia segera mencari Taeyeon. Saat dia masuk ke ruang kerjanya, hatinya lega. Taeyeon sedang ada dimejanya dan dia tertidur. Pulpen bulunya masih dia pegang. Dia melihat ada satu note yang sepertinya baru Taeyeon tulis. Leeteuk mengambilnya perlahan agar tak membangunkan Taeyeon kemudian duduk disebelahnya dan membaca note itu.
"Aku selalu mencoba melupakan kejadian 1 minggu yang lalu. Kejadian yang membuatku takut dan kehilangan calon bayiku yang baru 4 bulan. Jujur sampai saat ini aku masih sangat sedih, tapi aku tahu disini bukan hanya aku yang amat terpukul tapi masih ada suamiku, Park Jung Soo... Aku sangat mencintainya dan karena dia lah aku menjadi kuat sekarang. Aku ingin selalu terlihat kuat didepannya. Aku berharap itu bisa membuat aku dan dia tak bersedih terus... Aku tidak tahu apa aku masih bisa memiliki anak atau tidak setelah kejadian itu. Sebenarnya aku sangat takut memikirkan itu, kalau sampai hal buruk terjadi pada rahimku, aku tak tau lagi bagaimana caranya untuk tersenyum..."
Leeteuk memakan makan malam telatnya itu dengan lahap, dia rindu masakan Taeyeon sepertinya. "Ini lebih baik dibanding yang tadi siang.." ujar Leeteuk. "Yang tadi siang itu kan karena kau ikut campur tangan, menyebalkan..." Taeyeon tersenyum sinis. Leeteuk nyengir, "Hehehe, mian mian." dia pun melanjutkan makannya. "Hmm oppa?" panggil Taeyeon. "Hm?" ... "Apa kau masih menyanyangiku?" tanya Taeyeon polos. "Maksudmu? Tentu saja iya.." jawab Leeteuk yakin. "Setidaknya kau masih menyanyangiku, aku senang mendengarnya.." gumam Taeyeon. Leeteuk berhenti makan, "Memangnya kenapa kau bertanya begitu?" tanya Leeteuk serius. "Hmm, ada yang ingin kusampaikan oppa" ujar Taeyeon. "Apa itu?" Leeteuk menaruh sumpit makannya dan memperhatikan Taeyeon.
Taeyeon diam sebentar dia tersenyum penuh arti kearah Leeteuk yang memperhatikannya. "Aku sudah memikirkan semua ini, oppa..." kata-kata Taeyeon membuat Leeteuk gugup. "Apa?" tanya Leeteuk penasaran. "Aku hmm memutuskan untuk ke Perancis" ujar Taeyeon, ia memegang tangan Leeteuk. "Aku memutuskan kesana, karena kau tahu... Aku ingin menenangkan diri disana. Aku tahu ini egois, tapi kejadian yang selama ini menimpaku rasanya sangat sakit, terlebih dengan kejadian minggu lalu itu. Apa kau mengizinkanku? Aku tidak akan pergi kalau kau tak mengizinkanku.." jelas Taeyeon dia menunduk sedih harus mengatakan itu. Leeteuk memegang tangan Taeyeon, menenangkannya. "Berapa lama?" tanya Leeteuk lembut. "Hmm, 1 tahun.." ujar Taeyeon dengan nada suara menyesal. Leeteuk tersenyum, pikirannya kembali pada saat dia tadi kekebun. 'Mungkin ini yang terbaik' ucap leeteuk dalam hati. "Aku akan selalu mendukung setiap langkahmu Taeyeon-ah. Jika itu yang kau pilih, aku mengizinkannya..." Leeteuk memeluk Taeyeon, hangat. "Gomawo... Aku tidak bermaksud meninggalkanmu" ujar Taeyeon, suaranya bergetar. "Aku tak pernah berpikir kau akan meninggalkanku Taeyeon-ah.." ujar Leeteuk lembut. "Gomawo sudah selalu mengerti aku, aku akan kembali dan ada disampingmu lagi.." Taeyeon terharu, dia kembali menangis dipelukan Leeteuk. "Berjanjilah, setelah kau kembali kau akan menjadi seorang Taeyeon yang ceria seperti dulu, arraseo?" Leeteuk memandang wajah Taeyeon dia tersenyum dan menghapus air mata Taeyeon. "Ne.." Taeyeon mengangguk dan tersenyum juga. "Kapan kau akan berangkat?" tanya Leeteuk. "Hmm, mungkin 5 hari lagi.." jawab Taeyeon.
TBC~
kekekeke, hiyaaaak.. Gini nih jadinya FF yang ditulis di note HP ^^
Makasih ya udah baca, :* tunggu lanjutan selesai aku UTS ya tanggal 15 baru selesai T.T UTS oh UTS =.=
iiih JOO jahat bgt iih ..
BalasHapusmenghilangkan nyawa calon ponakan akuuu ..
pergii ah JOO pergiii ... hush ..
iiih tae eonnie jangan tinggalin oppa iih .. ntar teuknya di rebuut loh eon .. xixixi
hwaaaa akuu ga sabar nunggu part selanjutnyaaa ..
cepet selesai yah UTS nya .. hheu
fighthing !!
Hahaha yang penting si joo udah hilang xp
BalasHapushihihihi, siiiippp tunggu aja kkkk