Selasa, 03 Januari 2012

[FF] Andante chapter 7


안녕하세요 친구들~!!  >_<
Aku balik lagi nih dengan lanjutan FF Andantenya J Kekeke~
Jeongmal mianhaeyo kalo kelamaan -.- abis modemku pulsanya abis, dan eomma baru ngasih uangnya sekarang ini~! -.-“ azz~
Tapi, gak apa-apa.. Semoga chingudeul gak marah ya J heheh~
HAPPY READING~

Author POV

Paginya..
Sudah jam 9 pagi, Taeyeon bangun dari tidurnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya mencoba mengingat sedang ada dimana dia. "Haish.." ia menghela nafas. Akhirnya dia sadar sekarang sedang dimana. Taeyeon bangun dan menggaruk kepalanya yg tak gatal kemudian tersenyum saat melihat Leeteuk tertidur dilantai didepan tv. Senyum Taeyeon mengembang dan buru-buru membereskan sofa dan ruangan yg dipenuhi tissue itu. Tangannya berhenti bergerak saat ia mengambil satu tissue didekat sofa. Ia kembali teringat akan tatapan Leeteuk semalam dan semua kekhawatirannya. Hal itu membuat senyum tipis menghiasi wajah Taeyeon.

Leeteuk POV

Kenapa badanku terasa sakit semua? Aku segera bangun dan mencoba membetulkan tulang yang sepertiny a bengkok (?) -.-". Kuperhatikan apartmenku yang semalam kuingat sangat kotor. Oh tidak, apartemenku memang selalu kotor -.-". Semua tampak rapi, dan.. Seingatku juga semalam ada seseorang disini. Kemana dia? Tas birunya sudah tidak ada. Apa dia pulang sendiri?

 --------

Aku berjalan menuju kamar. Tapi saat melewati pantry ada sesuatu yang menyita pandanganku. Aku segera menghampiri meja makan. Dan melihat apa yang ada disana. Nasi goreng, susu dan kue serta jus mangga sudah tersedia disana. Siapa yang memasaknya untukku? Nasi gorengnya tampak masih hangat. Hmm.. Siapa lagi kalau bukan.

Author POV

Leeteuk hanya tersenyum menebak siapa yang membuatkan sarapan untuknya. Ia segera duduk dan mengambil nasi goreng. "Waa. Tampak enak!!!!!" dan dengan semangat dia memakannya. Dan bersiap kekampus walaupun sangat amat telat. Bagi seorang Jung Soo tak ada kata telat untuk ke kampus...

@ Inha University

Leeteuk berjalan menyusuri lobby utama universitas dengan wajah yang berseri-seri. Ia merasa setelah sarapan tadi energinya bertambah berkali-kali lipat. Semua mata yang tertuju pada Leeteuk tampak heran dengan tingkah lakunya hari ini. Ia lebih banyak tersenyum dari hari-hari sebelumnya. "Oy! Park Jung Soo!!' teriak seseorang dari belakang, tampak Siwon dan Yesung. Dua sahabat karib Leeteuk. Mereka menghampirinya dan memandang sahabatnya dengan tatapan aneh. "Ya! Kau kenapa?" tanya si aneh Yesung. "Aku? Aku tidak apa-apa" jawab leeteuk berseri. Siwon dan Yesung saling bertatapan. Memandang sahabatnya geli. "Kalian kenapa? Tak pernah liat orang senang ya?" Ucap Leeteuk sambil senyum-senyum. Yesung dan Siwon semakin bingung dengan sahabat yg menurutnya dingin ini. "Rapat dadakan" bisik Siwon diikuti anggukkan dari Yesung.

-----

Leeteuk memandang keluar jendela. Ia tersenyum dan memikirkan hal jail yg akan ia lakukan untuk mengerjai Taeyeon. Omongan panjang lebar dosen tentang sejarah musik Korea sama sekali tak masuk ke otak Leeteuk. Bukan hanya karena ia tidak sedang konsen tp dia juga memang tak suka materi, dia lebih suka praktek -.-.

"Oke pertemuan hari ini saya rasa cukup, Terimakasih" ujar sang dosen berwibawa. Seluruh mahasiswa yg ada dikelas itu langsung membereskan peralatannya dan berhamburan memenuhi koridor. Leeteuk adalah orang pertama yg keluar. Karena tak ada yang harus ia bereskan. Ia sama sekali tak mengeluarkan apapun dari.tasnya, apalagi mencatat. Leeteuk segera mengambil ponsel di saku celana kirinya dan segera mengontak Yesung. "Hari ini kita tak jadi ke Busan. Aku ada urusan." tanpa menunggu jawaban dari Yesung, Leeteuk memutuskan telepon.

-------

Leeteuk segera menuju gedung kedokteran. Ia berdiri di lobby utama gedung itu, menunggu yeoja yg hari ini akan dia culik dan siksa. Haha. Sekitar 10 menit kemudian, seorang yeoja memakai jeans dan kemeja kotak-kotak pink putih biru, berjalan berdampingan dan kemudian duduk dibangku dekat taman.. Taeyeon tersenyum sambil mengobrol dgn Tiffany, ditangannya ia memegang note biru yg sangat Leeteuk kenal. Ia tersenyum dan menghampiri Taeyeon.

-----
 
"Taeyeon-ssi" ujar Leeteuk. Taeyeon yg sedang membaca notenya mengangkat wajah. "Oh!!" ia terkejut dengan siapa yang saat ini berdiri didepannya. Sontak mulai banyak pasang mata menatap mereka berdua. "Yup, ikut aku yuk!" ajak Leeteuk tapi dengan nada perintah. Bisik-bisik antara mahasiswa junior mulai terdengar. "Fany-ya. Tak masalah kan?" ujar Leeteuk pada Fany yang saat itu ada disebelah Taeyeon. "Hmm. Mianhae sunbaenim. Saya..." belum selesai Taeyeon bicara. Leeteuk sudah keburu menarik tangannya. "Ayolah~!" Leeteuk tersenyum evil dan membawa Taeyeon ke tempat dimana dia memarkirkan mobilnya. Taeyeon kebingungan, karena tumben sekali Leeteuk membawa mobil ke kampus. Padahal Taeyeon dengar, Leeteuk terkenal dengan motornya dan jarang sekali membawa mobil ke kampus padahal mobilnya berjejer di garasi rumah. "Ayoo.." Leeteuk membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Taeyeon masuk. Tak ada pilihan, Taeyeon akhirnya masuk ke dalam mobil Audi 5 putih itu. Diperjalanan mereka tak bicara apapun. Taeyeon sendiri bingung dan pasrah akan dibawa kemana oleh namja yang tengah serius membawa mobil itu. "Ekhm.. Sebenarnya kita mau kemana?" tanya Taeyeon takut-takut. "Sebentar lagi kita sampai kok.." Leeteuk tersenyum.

------

"Kita sampai!" ujar Leeteuk semangat. Taeyeon mengerutkan keningnya. "Dimana ini??" tanya Taeyeon penasaran. "Hmm. Disalah satu tempat favoriteku.." ujar Leeteuk. Mereka turun dan mulai memasuki halaman sebuah rumah sederhana tapi sangat indah itu. Tanaman yang tumbuh di halaman itu tampak terawat. Saat memasuki rumah yang didominasi dengan kayu itu. Taeyeon merasakan kehangatan yang luar biasa. "Wah.. Apa ini rumahmu?" tanya Taeyeon. Leeteuk menggeleng, "Bukan.. Ini rumah milik ibuku yang sudah meninggal. Dia selalu kesini untuk sekedar beristirahat atau mengajakku bermain." Taeyeon tersenyum dan mengangguk-angguk sambil memperhatikan sekelilingnya. "Terus kenapa kau mengajakku kesini?" tanya Taeyeon, ia menatap Leeteuk lekat-lekat. Sejenak Leeteuk diam, dia saja bingung kenapa dia mengajak Taeyeon. "Euung. Karena aku ingin kau memasak untukku Taeyeon-ssi. Hehe" ujar Leeteuk salah tingkah. "Masak? Kau megajakku kesini untuk itu?? Memangnya kenapa?" tanya Taeyeon. "Yup. Hmm karena aku ingin mengingat seseorang" ujar Leeteuk jujur dari hatinya. Ia memang sangat merindukan seseorang yang sering membuatkan makanan untuknya dirumah ini. Ibunya yang sangat ia cintai. Semenjak kemunculan Taeyeon rasa rindunya pada sang Ibu semakin menjadi. Ia benar-benar merasa sang bunda sekarang ada dihadapannya lagi. "Keurae? Baiklah.. Kenapa kau bisa tahu aku bisa memasak?' tanya Taeyeon heran. "Memangnya yang menyiapkan sarapan untukku tadi pagi siapa?" goda Leeteuk. Sontak pipi Taeyeon memerah, "Ah. Sudahlah.. Memangnya ada bahan untuk membuat makanan?" tanya Taeyeon tak yakin. "Sepertinya tak ada. Bagaimana kalau kita memancing ikan?" ajak Leeteuk. Taeyeon langsung mengangguk. "Tunggu disini.." Leeteuk meninggalkan Taeyeon dan mengambil peralatan memancing. Sedetik ia diam saat ia akan membuka lemari perlengkapan dibawah tangga. Kembali kenangan saat keluarganya masih utuh teringat. Saat dimana ayah dan ibunya berada di sisi Leeteuk. Saat dimana sang ayah memberikan semua perhatiannya pada Leeteuk dan saat dimana ibunya masih bisa memeluk dan membelainya. Nafas Leeteuk terasa berat, perlahan ia membuka lemari itu dan mengambil 2 alat memancing. Satu milik ayahnya dan satu milik ibunya dan kembali menghampiri Taeyeon. "Kajja.." ajak Leeteuk.

----------

Leeteuk mengajak Taeyeon ke sungai dekat rumah ibunya itu. "Waw.. Aku sangat suka disini.." ujar Taeyeon senang sambil duduk disalah satu batu besar dipinggir sungai. "Aku belum pernah memancing sebelumnya.." ujar Taeyeon. "Jinjja? Aaah kau norak sekali" goda Leeteuk. Taeyeon mamandang Leeteuk dengan tatapan sinis. "Baiklah. Aku akan mengajarimu.." Setelah setidaknya 1 jam. Mereka sudah dapat 2 ikan yang lumayan besar. Taeyeon yang baru kali ini memancing tampak sangat senang. "Ayo. Aku akan membuatkan sesuatu untukmu." ucap Taeyeon manis.

"Kajja.!' Leeteuk membawa 2 ikan segar yang berhasil mereka tangkap. Sedangkan Taeyeon membawa 2 alat pancing. Sampai di rumah kayu itu, tanpa ba bi bu lagi. Taeyeon segera menuju ke dapur. "Sunbae.. Eh, oppa. Kau tidak ikut memasak?" tanya Taeyeon. "Bolehkah? Aku tak mengganggumu?" tanya Leeteuk. "Tentu saja boleh." ujar Taeyeon manis. "Baiklah..". Akhirnya mereka memakai celemek dan mulai memasak. Bukannya ikut membantu Taeyeon memasak. Leeteuk malah sibuk memperhatikan wajah Taeyeon yang sedang sibuk memotong sayuran.


Leeteuk POV
Wajahnya.. 
Tuhan benarkah ini Taeyeon? Beritahu aku perasaan apa ini. Apa aku jatuh cinta padanya atau... perasaan ini hanya karena dia mirip dengan ibuku? Saat ia memasak begini, aku semakin ingat dengan ibuku. Wajahnya amat manis dan teduh. Tampak bercahaya ditimpa matahari sore. Aura keibuannya terlihat sangat jelas saat ia memotong sayuran itu. Tampak lembut dan nyaris perfect. Aku bingung dengan perasaanku sendiri. Sebenarnya.. Perasaan apa ini??

Author POV

"Oppa.. Bisakah kau..." Taeyeon menoleh kearah Leeteuk dan menautkan kedua alisnya. "Ya! Kenapa kau melihatku seperti itu??" omel Taeyeon, tapi Leeteuk sama sekali tak bergeming. "Ooy. Oppa!!" Taeyeon mencoba menyadarkan Leeteuk. "Oh!! Ne ne.. Mian" Leeteuk tersenyum. "Ada apa?" tanyanya. Taeyeon menghela nafas. "Bisakah kau mencuci sayuran yang sudah kupotong ini??' Taeyeon menyodorkan sayuran yang sudah ia potong rapi. "Baiklah.." Leeteuk menerimanya dengan senang hati.

-----------

Mereka makan berdua. Leeteuk benar-benar menikamati masakan itu. Ia sangat bahagia. "Taeyeon-ssi?" panggil Leeteuk. "Ne?" Taeyeon menjawab sambil memakan makanannya. "Gomawo untuk hari ini~" ujar Leeteuk. Taeyeon tersenyum. "Yap. Aku juga berterima kasih padamu. Karena kau aku jadi tahu caranya memancing dan juga tahu tempat indah ini.." ucap Taeyeon sopan. "Nanti ku antar kau pulang." Leeteuk tersenyum. "Ne~ "

-------

Sampai didepan rumah Taeyeon, Leeteuk memarkirkan mobilnya dan diam sejenak. Perasaanya tiba-tiba jadi kalut semenjak ia mulai menyadari dan mulai bingung perasaan apa yang ia rasakan saat ini terhadap yeoja disebelahnya. "Oppa.. Terima kasih sudah mengantarku pulang" ujar Taeyeon takut-takut karena melihat ekspresi Leeteuk yang menurutnya jadi aneh. "Taeyeon-ssi..." Leeteuk memanggil Taeyeon dan segera mendekatkan tubuh Taeyeon kearah tubuhnya. Ia mendekap tubuh mungil Taeyeon. "Oppa.." gumam Taeyeon. Ia bingung harus berbuat apa atas perlakuan Leeteuk ini. "Aku.. Sangat ingin memelukmu, sejak kapan aku tidak tahu" ujar Leeteuk jujur. Taeyeon hanya bisa diam dan membiarkan namja itu memeluknya. Setelah beberapa saat, Leeteuk menguraikan tangannya dan tersenyum. "Masuklah Taeyeon-ssi. Hari semakin malam. " ujar Leeteuk lembut. "Ne.." dengan kaku Taeyeon turun dari mobil Leeteuk dan buru-buru membungkuk kemudian dengan langkah cepat memasuki rumahnya yang seperti istana itu. Leeteuk diam sejenak, ia menyandarkan kepalanya dan membuang nafas yang serasa berat. "Perasaan macam apa ini!!??" bisik Leeteuk pada dirinya sendiri.

TBC~

Gimana, gimana?? O.o  Semoga kalian suka yaa ~ heheheh Makasih udah mau baca ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar