Senin, 19 Desember 2011
[FF] Andante chapter 6
안녕하세요 친구들 ~ ㅋㅋㅋ
Wohoooo, cepet juga ya udah chapter 6 aja xD
hahaha, kebiasaan nih aku kalau bikin FF TaeTeuk selaluuu panjang -.- tapi kan sekali post ga terlalu panjang-panjang amat story nya..
Aku berharap kalian ga bosen yaa dan kalian ga kecewa gara-gara nge post nya lama :'( hehehe #tabok
Udah ah udaaah, masiih dengan Cast yang sama, kita lanjut yuuu~
HAPPY READING ^^
Author POV
Taeyeon menatap Leeteuk bingung. "Kenapa kau mengajakku kesini?" tanya Taeyeon bingung. "Karena aku mau." jawab leeteuk singkat, ia kemudian turun dari motornya dan berdiri disebelah Taeyeon yang masih bingung. "Indahkan??" tanya Leeteuk kemudian. Taeyeon mengalihkan pandangannya menuju deretan pohon pinus didepan matanya. "Ne.." Jawab Taeyeon. Ia menutup matanya, mencoba menghirup udara segar disana. Senyum kembali menghiasi wajah Taeyeon. Leeteuk melihatnya. Lagi lagi, hatinya bergetar, Leeteuk menghembuskan nafas panjang. Mencoba mengeluarkan sesuatu yang menyesakkan hatinya dan ikut menutup matanya seperti apa yang Taeyeon lakukan. Senyum dengan sendirinya menghiasi wajah Leeteuk. "Kenapa kau bisa tahu tempat ini?" tanya Taeyeon masih dengan mata terpejam. "Aku sering kesini dengan seseorang yang sangat special bagiku.." jawab Leeteuk. Mendengar itu Taeyeon membuka matanya perlahan. "Hmm. Nugu?" tanya Taeyeon hati-hati. Leeteuk ikut membuka matanya dan tersenyum. "Ibuku.. Dia orang special bagiku" ujar Leeteuk. Nada suaranya penuh dengan kerinduan. Taeyeon memperhatikan wajah Leeteuk dan merasa ada yang salah. "Kenapa? Kenapa kau tampak sedih?" tanya Taeyeon takut-takut. Leeteuk diam sebentar kemudian menggeleng, "Anio.. Gwenchanayo" Leeteuk tersenyum. "Jinjja?" Taeyeon sepertinya tak yakin. "Nee.." jawab Leeteuk. "Oy, tadi kenapa kau menangis.?" tanya Leeteuk.
Taeyeon POV
"Oy, tadi kenapa kau menangis.?" tanyanya. Pertanyaannya membuatku kembali teringat pada orang tuaku yg akan pindah ke Inggris. Aku melirik jam ku, setidaknya 5 jam lagi, orang tuaku akan berangkat. "Wae??" tanya Leeteuk oppa lagi. Aku tersenyum, mungkin aku harus memberi tahunya dari pada dia kembali menculikku dan membawaku pergi. "Orang tuaku akan pindah ke Inggris. Aku ditinggal di Korea..". "Keurae? Kapan?" tanyanya. "Sekitar 5 jam lagi mereka akan berangkat.." jawabku seadanya. Leeteuk sepertinya menimbang-nimbang sesuatu. Apalagi yang akan dia lakukan sekarang? -.- "Baiklah.. Ayo!" Benar apa yang kupikirkan, Leeteuk menarik tanganku dan mulai berjalan cepat ntah akan kemana. "Kau tak bertanya kita mau kemana?" tanya Leeteuk. "Hah? Lagi pula percuma kalau aku bertanya kau pasti tak menjawab ku" aku berkata jujur dan berniat menyindirnya. "Iya sih.." dia tertawa. Secara tak langsung dia menertawai dirinya sendiri -.-
Author POV
Leeteuk membawa taeyeon menuruni pegunungan itu. Jalanannya yang lumayan berbatu dan licin membuat Taeyeon kesulitan. Untung hari itu dia tidak memakai sepatu yg tinggi. Suara air mulai terdengar saat mereka menginjak satu batu beasar.Leeteuk berhenti sejenak, senyum menghiasi wajahnya. "Kita sampai" ujar Leeteuk senang. "Jinjja??!" Taeyeon ikutan semangat. Mata Taeyeon melebar. "Wauw!!" ia berdecak kagum dengan apa yang ia lihat. "Keren kan?" Leeteuk mengangguk-anggukkan kepalanya. Taeyeon mengangguk pelan. "Ayo! Tunggu apa lagi! Cepat main air!!!" ajak Taeyeon semangat. "Ya! Jjamkamanyo..." Leeteuk mengejar Taeyeon. Tapi, sampai ditepi Taeyeon berhenti "Nanti bajunya basah. Aku tak membawa baju." Ujar Taeyeon polos. Leeteuk nyengir, "Yasudah tak usah pakai baju." jawab Leeteuk bodoh. "Haruskah?" tanya Taeyeon polos dengan wajah sedih. Leeteuk semakin tertawa keras sampai memegangi perutnya, "Haha. Aniyo!! Aku hanya bercanda.." ujar Leeteuk sambil menenangkan tawanya. "Iiiiihh!!!!!!" Taeyeon kesal sendiri dan menciprat-cipratkan air ke badan Leeteuk. Dan akhirnya mereka pun perang air saudara-saudara -.-
----
Setelah lelah dan sadar waktu. Taeyeon dan Leeteuk kembali keatas ketempat awal mereka datang. "Sunbaenim, sekarang jam berapa?" tanya Taeyeon. "Hmm. Jam 5 sore." jawab leeteuk. "Eomma dan appa akan berangkat sebentar lg.." ujar Taeyeon datar. "Kau mau kebandara??" tanya Leeteuk. Taeyeon menggeleng sedih, "Kalau aku ke bandara, pasti aku sangat sedih.." ujar Taeyeon lemas. "Keurae?" leeteuk mencoba meyakinkan Taeyeon. "Ne.. Maukah kau menemaniku??" tanya Taeyeon dengan wajah melas. Leeteuk tersenyum, hatinya kembali bergetar. "Tentu..." Taeyeon tersenyum senang mendengar jawaban Leeteuk. "Hmm. Bgaimana kalau kita ke apartmenku dulu?" ucap Leeteuk. "Mau apaa?!" tanya Taeyeon curiga. "Ih! Jangan berpikir yg macam-macam. Ikut saja.." Leeteuk melemparkan helm kearah Taeyeon, dan dengan sigap Taeyeon menangkapnya. "Kajja!!" ajak Leeteuk. Taeyeon tersenyum dan memakai helm dari leeteuk dan naik kemotornya. "Pegangan! Aku mau ngebut!!" Teriak Leeteuk. Ia melajukan motornya dengan kecepatan maksimal. Taeyeon bergetar dan memejamkan matanya, ia memegang pinggang Leeteuk erat nyaris memeluknya. Untuk pertama kalinya Taeyeon naik motor dan merasa nyaman saat dekat dengan seorang namja.
-----
Leeteuk memarkirkan motornya dihalaman rumah yg lumayan luas. Rumah Leeteuk bernuansa tradisional modern *bangunan tradisional tp dalemnya modern --> Impianku!! >_<* . Taeyeon yang masih gemetar turun dari motor dan mencoba membalikkan kesadarannya. "Mau ikut masuk tidak??" tanya Leeteuk. Taeyeon yg masih babo hanya mengangguk menyetujui perkataan Leeteuk. "Kajja.." Leeteuk menggandeng tangan Taeyeon dan masuk ke rumahnya. "Kau tunggu disini saja.. Aku mau kekamar" . Leeteuk menyuruh Taeyeon untuk duduk di sofa dekat kamarnya. Disana banyak dipajang foto Leeteuk dan teman-temannya. Taeyeon tersenyum melihat foto-foto itu. Tapi satu foto yg menarik perhatian Taeyeon, foto dimana Leeteuk sedang bersama seorang yeoja. Ia memeluk yeoja itu dari belakang dan tersenyum ceria,begitu juga dengan yeoja itu. Taeyeon menyipitkan matanya, merasa ada sesuatu yg aneh. Ia pun berdiri, penasaran ingin melihat dari dekat. "Taeyeon-ssi.. Kajja" Leeteuk keluar dari kamarnya dan tersenyum ceria, Taeyeon menoleh kearah Leeteuk yg tersenyum dengan membawa beberapa tas. "Apa itu??" tanya Taeyeon. "Hari ini, bagaimana kalau kita berkemah?? Aku sangat merindukan saat-saat berkemah" ujar Leeteuk ceria. "Kemah?????" sontak perhatian Taeyeon teralihkan. "Ne... Kau suka??" tanya Leeteuk. "Aku sangat suka sunbaenim!" jawab Taeyeon semangat. "Tapi, aku harus pulang dulu.. Sebentar saja" ujar Taeyeon sambil memperhatikan badannya sendiri. "Wae?" tanya Leeteuk. "Aku harus mengambil barang-barangku.." jawab Taeyeon polos. "Hmm. Baiklah.." leeteuk mengangguk. "Ayo. Selagi belum gelap.."
Leeteuk POV
Taeyeon selesai mengambil perlengkapannya. Tampaknya dia juga sangat suka berkemah sepertiku. Buktinya semua perlengkapan sudah ia persiapkan dan tinggal berangkat, ia hanya berganti baju dan mengambil beberapa makanan. Dengan bantuan pelayannya, ia menghampiri mobilku memasukkan barangnya ke bagasi. Kami pun berangkat.. "Sunbae?! Ini pasti menyenangkan.. Sudah lama aku tak berkemah" ujar Taeyeon senang. "Kau pikir begitu??" tanyaku balik. "Ne.. Tentu!!" jawabnya yakin. Aku mengangguk setuju, karena memang ini akan sangat menyenangkan terlebih dengan Taeyeon disampingku. "Taeyeon ssi.." aku memulai percakapan. "Ne??" tanyanya ceria. "Jangan panggil aku sunbaenim saat diluar kampus.. ku tak enak mendengarnya." ujarku jujur. "Ne.. Jadi??" tanya Taeyeon polos. "Babo.. Tentu saja panggil aku oppa -.-", ia cekikikan. "Ne. Baiklah.." Taeyeon mengangguk. Sampai di lokasi.. Kami berdua segera mendirikan tenda karena hari sudah gelap. Taeyeon gagal membangun tendanya, dan sialnyaa lagi tenda nya sobek terkena ranting pohon yg tajam. "Oppa!! Na eotteokhae???" ujarnya kecewa. Aku jadi ikutan bingung. "Yasudah.. Terpaksa" ujarku ragu. "Apa?" tanyanya tak mengerti. "Terpaksa satu tenda denganku.." ucapku sedikit menggodanya. Mata berbinarnya sekejap membulat, seperti berkata apa-maksud-mu-sebenarnya. "Lagipula tak akan terjadi apa-apa" aku mencoba meyakinkannya. Taeyeon tampak berpikir dan akhirnya mengangguk.
Author POV
Taeyeon tampak sangat senang dan mulai melupakan kesedihannya. Taeyeon dan Leeteuk duduk di depan tenda sambil meminum cofee yang mereka seduh, dan memakan beberapa cemilan. "Kau masih sedih??"tanya Leeteuk ragu-ragu. Taeyeon memandangi langit sebentar. "Hmm. Anio.. Lagi pula aku masih bisa menelpon mereka sesekali." jawab Taeyeon. "Nah! Kau benar.." Leeteuk mengangguk setuju. Hening. Leeteuk menatap wajah Taeyeon. Senyum diwajahnya memudar saat ia melihat sesuatu. "Taeyeon ah! Kau berdarah?!" mendengar itu Taeyeon langsung menoleh kearah Leeteuk. "Hidungmu!! Berdarah!" Leeteuk segera mencari saput tangan di jaketnya. "Ppali!! Darahnya makin banyak!" Leeteuk panik sendiri. Taeyeon gemetar, ia segera mengusap darah yg mengalir dari hidungnya. "Oppa. Aku tak kuat dingin sebenarnya.." gumam Taeyeon parau. "Hah!!! Kenapa kau tak bilang?!" Leeteuk panik. Dia segera menarik tangan Taeyeon. "Ayo! Kita kemobil...!" dengan tergesa-gesa Leeteuk membawa Taeyeon masuk ke mobilnya. Dan mengambil selimut di tas Taeyeon. Ia benar-benar panik dan tak tau apa yg harus ia lakukan. "Kenapa darahnya tak berhenti mengalir?!!!" Taeyeon panik sendiri. Leeteuk panik sendiri. Akhirnya dia menyalakan mesin dan segera melaju kencang. "Mau kemana sekarang??" tanya Taeyeon. "Ke apartemenkuKalau aku mengantarmu pulang, aku takut seisi rumahmu akan panik." ujar Leeteuk. Taeyeon tak berkata apa-apa lagi. Dia hanya diam dan menyandarkan kepalanya ke kursi mobil, darah masih terus mengalir dari hidungnya.
@ Leeteuk's apartmen
Leeteuk memperhatikan Taeyeon. "Darahnya masih mengalir, kau ini kenapa sebenarnya???" Leeteuk benar-benar khawatir dan tak tau apa yg harus ia lakukan. "Gwenchanayo, jinjja gwenchana.." jawab Taeyeon parau. Dia sendiri bingung, kenapa darah yg keluar dari hidungnya tak mau berhenti mengalir. Sebelumnya pernah seperti ini tapi tak separah ini. "Wajahmu pucat! Na eotteokhae??" Leeteuk menggaruk kepalanya. Taeyeon duduk di sofa, sibuk mengusap darahnya yang terus mengalir perlahan-lahan itu. "Bisakah kau ambilkan tasku, oppa??" pinta Taeyeon. Tanpa pikir panjang Leeteuk langsung mengambil tas biru Taeyeon dan memberikannya. Taeyeon mengaduk-aduk tasnya. Dan tampak panik seperti ada sesuatu yang hilang atau . Leeteuk mengambil tissue dan inisiatif mengusap darah yg mengalir di hidung Taeyeon. Sontak Taeyeon terperangah ia menatap Leeteuk yang benar-benar tampak khawatir. "Jangan seperti ini lagi Taeyeon-ssi" ujar Leeteuk masih sibuk membersihkan darah. Taeyeon diam, ia hanya tersenyum tipis dan mengangguk pelan. "Sunbaenim.." Taeyeon menjauhkan tangan Leeteuk darinya. Leeteuk tersenyum sambil menatap Taeyeon. "Gomawo sun.. Hm oppa" Taeyeon membalas senyum tulus Leeteuk. "Mau kuantar pulang??" tanya Leeteuk. Taeyeon melihat kearah jam dinding. "Ini sudah jam 1 pagi.." ujar Taeyeon. Seluruh pelayan pasti sudah tidur, aku..." Taeyeon diam sejenak. "Kau tak enak membangunkan mereka?" Leeteuk menebak. Taeyeon mengangguk takut-takut. "Ne.." ujarnya pelan. "Hm. Kalau begitu tetap disini saja.." tawarnya. "Hmm??" Taeyeon seakan meminta kepastian. "Ne, hari ini kau menginap disini.." Leeteuk tampak semangat. "apa tak masalah.?' tanya Taeyeon. "Memangnya kenapa?" Leeteuk bingung sendiri. Taeyeon menatap Leeteuk, berharap dia mengerti maksud Taeyeon. Keduanya saling memberi kode. "Hm?? Apa?" Leeteuk benar-benar tak mengerti. "Oh! Arrasseo!! Taeyeon-ssi, aku bukan namja seperti itu.." Leeteuk memberi sebuah kepastian. Tapi Taeyeon, ia masih menatap Leeteuk dengan tatapan menyelidik. "Ya! Kau ini, darahmu baru berhenti mengalir sekarang kau begini. Baiklah, bagaimana kalau kita nonton film??" ajak Leeteuk kesal campur semangat. "Oke!!!' Taeyeon langsung menyetujuinya.
--------
Akhirnya mereka menonton film kesukaan Leeteuk, Harry Potter dari tahun pertama sampai tahun ketujuh (hahahaha, itu mah kerjaan aku xP) . Taeyeon yang kebetulan juga suka dengan film itu tampak semangat. Tahun demi tahun Harry Potter disekolah Hogwarts mereka tonton, tapi sampai pada tahun ke-5 Taeyeontampaknya sudah tidak kuat. Hanya Leeteuk yang masih bertahan. "Taeyeon-ssi, aku suka saat dibagian ini. Bagian Cho Chang dan Harry..." Leeteuk menoleh kearah Taeyeon yang sudah tertidur menyandar ke sofa. Ia tersenyum dan melirik jam, sudah jam 4 pagi dan pandangannya kembali kearah Taeyeon yang tertidur pulas. Leeteuk segera membetulkan posisi tidurnya dan mengambil selimut kemudian menutupi tubuh mungil Taeyeon. Ia kemudian memperhatikan wajah yeoja dihadapannya itu. "Sebenarnya kau kenapa?" ~
TBC
Gomawooo :))
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kok taeyeonnya sakit..
BalasHapusjangan sampe sad ending dong :'(