Kamis, 03 Mei 2012

[FF] Story Chapter 2


STORY 

Chapter 2 : New Life 

Cast : 
Leeteuk 
Taeyeon 
Other 

---------- 

Author POV 

Keesokan harinya. Taeyeon dan Leeteuk berpamitan untuk mencarii apartemen untuk mereka berdua. Mr dan Mrs. Hwang melepas mereka dengan penuh kekhawatiran. "Kalian yakin akan mencari berdua saja?" tanya Mr. Hwang. "Ne.. Kami tak akan kenapa-kenapa. Kau ingat? Aku kan pernah 5 tahun tinggal disini" Leeteuk mengedipkan matanya. Taeyeon melongo mendengar kalau pacarnya ini penah tinggal di Jepang selama 5 tahun. Taeyeon tak pernah tahu itu. "Baiklah, kami berangkat..." Leeteuk dan Taeyeon membungkuk. "Baiklah, hati-hati. Jangan lupa hubungi kami jika kalian sudah memutuskan kapan akan menikah." ujar Mrs. Hwang. Leeteuk hanya tersenyum menanggapinya, kemudian ia melambaikan tangan dan pergi meninggalkan dua orangtua asuhnya itu. 


----- 

Setelah lelah berjam-jam mencari apartemen murah tapi nyaman, akhirnya mereka menemukannya di pinggiran kota Tokyo. Lumayan jauh dari paman dan bibi Hwang. Mereka menempati apartemen dilantai 3. Sebenarnya tempat itu lebih pas dipanggil rumah susun dibanding apartemen, karena bagi TaeTeuk tempat itu jauh dibawah tempat tinggal mereka di Korea. Sangat jauh berbeda... 

Tok tok tok... 

Seseorang mengetuk pintu apartemen. TaeTeuk justru tatap tatapan bukannya buru-buru membuka pintu. "Haish. Ppali buka pintunya!" omel Taeyeon. Leeteuk buru-buru menuju pintu dan membukanya. "Moshi-moshi" sapa pemilik apartemen yang saat ini ditempati mereka berdua. Leeteuk tersenyum dan membungkuk, membalas sapaan bibi pemilik apartemen. "Bagaimana, apa kalian nyaman?" tanyanya dalam bahasa Jepang. Beruntung Leeteuk sudah menguasai bahasa itu, ia pun bisa menjawabnya dengan lancar. Sedangkan Taeyeon hanya memperhatikan kekasihnya bicara saja. "Silahkan masuk..." Leeteuk mempersilahkan. Bibi itu pun masuk dan tersenyum pada Taeyeon. "Apa kalian suami istri? Istrimu sangat manis" tanya sang bibi. "Huh? Ya ya. Dia istriku, maaf dia belum terlalu mengerti bahasa Jepang" jawab Leeteuk salah tingkah. "Oh. Kau beruntung sekali. Tentu tidak apa-apa, lama kelamaan juga dia pasti bisa" ujar sang bibi ramah. Ia menaruh kotak yang di bungkus kain di meja dan tersenyum. "Ini makanan untuk kalian. Sebagai tanda perkenalan dariku. Semoga kalian nyaman dan betah tinggal disini." ucap bibi itu ramah. TaeTeuk tersenyum, tak dapat menutupi ekspresi lapar. "Arigatou gozaimaz" Leeteuk membungkuk, diikuti Taeyeon dibelakangnya. "Sama-sama. Aku pergi dulu, masih ada sedikit urusan... Selamat beristirahat" bibi pemilik apartemen pun segera berjalan menuju pintu dan pergi meninggalkan mereka berdua. 

Hening~~~~~ 

"Ekhm, aku harus mandi" Leeteuk memecah keheningan. Ia buru-buru masuk ke kamar mandi. 

----- 

Leeteuk baru selesai mandi selagi Taeyeon menyiapkan makanan yang tadi diberikan oleh pemilik apartemen. Leeteuk membuka kopernya dan ternyata sudah kosong. "Taeng-ah? Pakaianku..." , "Semua sudah ada dilemari, pakaian yang kau bawa lebih banyak dariku" sindir Taeyeon. Leeteuk nyengir, "Hehe.. Entahlah. Aku hanya membawa baju yang terlihat oleh mataku" jelas Leeteuk. "Kau ini. Ayo bantu aku sini" ujar Taeyeon. Leeteuk segera menghampiri Taeyeon dan memeluknya dari belakang. "Apa yang bisa kubantuu?" goda Leeteuk. "Issh. Kau ini, jangan bercanda. Ini panas" Taeyeon mencoba melepaskan diri dari Leeteuk. "Hmmm... Shireo shireoo~~" Leeteuk menunjukkan aegyonya dan menahan Taeyeon tetap dipelukannya. "Oppaa~~" Taeyeon mulai kesal, ia pun berbalik badan dan mencubit hidung Leeteuk. "Lepas dulu, atau kita tak bisa segera makan malam." omel Taeyeon lembut (?). Leeteuk menggelengkan kepala, "Kiss?" pinta Leeteuk. "Haih. Opp..." terlambat bagi Taeyeon untuk mengomel, Leeteuk keburu menciumnya, ciuman untuk pertama kalinya saat mereka di Jepang, walau hanya sebentar. "Jangan marah..." Leeteuk mencubit pipi Taeyeon. "Sudahlah. Ayo makan" Taeyeon cemberut melihat Leeteuk. 

----- 

Taeyeon dan Leeteuk terpaksa harus tidur dikamar yang sama. Karena memang hanya ada satu kamar disana. Leeteuk mengeluarkan matras dari lemari kecil didekat kasur yang tak begitu besar. Taeyeon memperhatikan Leeteuk menyiapkan segalanya. "Oppa? Kau akan tidur dibawah?" tanya Taeyeon. "Yup, kau diatas saja.." jawab Leeteuk. "Tapi, selimutnya hanya ada satu. Mana bisa kau tidur tanpa selimut" komentar Taeyeon. "Tidak apa-apa, aku kan pakai jacket." Leeteuk tersenyum. Taeyeon diam sejenak. "Aku ingin tidur disampingmu" ujar Taeyeon polos. "Huh?", "Aku ingin tidur disampingmu oppa, kenapa kita tidak berbagi selimut saja?" Taeyeon segera mengeluarkan matras lain, menatanya di samping tempat Leeteuk. "Begini kan lebih baik" Taeyeon tersenyum. "Tidurlah, aku akan memelukmu" lanjut Taeyeon. "Seharusnya kau tidur dikasur" Leeteuk tetap tak enak pada Taeyeon. "Aku kan sudah bilang, aku ingin ada disampingmu" Taeyeon segera berbaring di matras yang tak begitu hangat itu. Leeteuk menyerah, ia pun segera berbaring menghadap kearah Taeyeon. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Taeyeon. "Tidurlah..." gumam Leeteuk. "Kau duluan" Taeyeon tersenyum. "Hey, aku yang akan memperhatikanmu tidur" Leeteuk mencubit hidung Taeyeon. "Give me night kiss" kali ini Taeyeon memintanya. "Huh?? Kau..." Leeteuk tak percaya dengan apa yang ia dengar. Cupp~~ sebuah kecupan singkat mendarat di bibir Leeteuk, dan Taeyeon segera menutup matanya. Sedangkan Leeteuk tersenyum, ia merasa takjub dengan Taeyeon untuk hari ini. Aigoo... 

----- 

Keesokan paginya... 

TaeTeuk bangun sangat siang! Jam 11 siang mereka baru saja bangun. "Oppa!! Ireona ireona" Taeyeon mengguncang-guncang badan Leeteuk. "Lihat, sudah jam 11" Taeyeon rusuh dan segera bangun. "Waeeee?" Leeteuk mengerjap-ngerjapkan mata. "Sudah jam 11, ayo bangun" Taeyeon segera membereskan kamar. "Haih.. Lagi pula kan kita tak ada kegiatan apapun hari ini" Leeteuk menarik selimut yang sedang Taeyeon pegang. "Ani. Kita harus membeli perlengkapan dan bahan makanan. Kau mau hari ini tidak makan?" omel Taeyeon. "Aku malas, besok saja" ujar Leeteuk dibalik selimut. "Hiiiiih. Kau ini, kita kan ada janji untuk ke rumah bibi Hwang. Kau lupa?" sindir Taeyeon. Leeteuk segera membuka mata. "Huh? Kau benar..." ucapnya menyerah. "Baiklah aku bangun" Leeteuk segera bangun, dan berjalan ke ruang tengah dengan badan setengah sadar. Taeyeon memperhatikan namja chingunya itu, "Oppa awas!" 

~JEDDUUK~ 

Leeteuk menabrak pintu kamar yang setengah terbuka. "Ya ampun... Kau ini" Taeyeon menggeleng. "Awww" Leeteuk memegangi kepalanya. "Sini biar kulihat" Taeyeon menghampiri Leeteuk dan memeriksa kepalanya. "Untung tak berdarah" gumam Taeyeon. Leeteuk memperhatikan Taeyeon. "Agak sedikit bengkak, tunggu sebentar" Taeyeon segera mengambil air hangat dan kain untuk mengompres Leeteuk. "Oppa, duduk disini" ujar Taeyeon. Leeteuk segera mengikuti perkataan Taeyeon. "Kau ini, makanya hati-hati. Lihat kan sekarang? Keningmu bengkak begini." ujar Taeyeon sambip mengompres luka itu. "Kalau didiamkan nanti makin lama lukanya" lanjut Taeyeon. Leeteuk mengangguk seperti anak yang baru mendapat nasihat dari ibunya. Taeyeon tersenyum dan mengecup luka di kening Leeteuk. "Hehehe..." 

----- 

Mereka tak jadi keluar apartemen karena cuaca yang dingin, TaeTeuk memutuskan untuk menghabiskan hari itu di apartemen sederhana mereka. Mereka duduk berdua di sofa panjang yang menghadap ke arah televisi kecil, ditemani teh hangat dimeja. "Apa rencana kita besok?" tanya Taeyeon. Leeteuk tampak berpikir. "Aku ingin mencari pekerjaan.." ujarnya serius. "Pekerjaan? Kau serius?" tanya Taeyeon. "Yup, aku sangat serius tentang ini. Bagaimana pun uang simpanan kita akan menipis, aku harus mencari pekerjaan secepatnya." jelas Leeteuk. Taeyeon mengangguk setuju. "Lalu, bagaimana denganku?" tanya Taeyeon bingung. "Terserah, kau mau mencari pekerjaan aku mendukung atau kau mau di apartemen saja aku juga mendukung" Leeteuk tersenyum. "Hmmm. Keahlianku hanya merancang busana, itu keahlian sekaligus hal yg paling kusuka. Bagaimana menurutmu?" tanya Taeyeon lagi. "Yasudah, tekuni saja" jawab Leeteuk singkat. "Ishh..." Taeyeon mencubit lengan Leeteuk. "Hmm, oppa. Kau sangat berbeda semenjak kita memutuskan pindah ke Jepang." ujar Taeyeon tiba-tiba. "Maksudnya?", "Yaa. Kau sangat amat berbeda. Dari seorang Park Jung Soo yang cuek dan dingin sekarang kulihat kau lebih perhatian, manja, bawel dan bertanggung jawab" komentar Taeyeon sambil mengangkat 2 jempol tangannya. "Benarkah? Kalau begitu aku akan kembali menjadi Jung Soo yang cuek dan dingin, aku yakin wanita di apartemen ini akan suka padaku" goda Leeteuk. "Heeey, baiklah. Kalau begitu aku akan mengenakan pakaian sexy dan make up menggoda kemana pun aku pergi, dan yang pasti laki-laki disini akan menyukaiku" ujar Taeyeon tak mau kalah. Leeteuk menatap Taeyeon serius. "Ya! Kau tak boleh seperti itu, hanya aku yang boleh melihatmu dalam keadaan seperti itu" Leeteuk tersenyum evil. "Hei, mana bisa seperti itu. Kau kan bukan suamiku xP" Taeyeon menggoda Leeteuk. "Sebentar lagi kan aku akan menjadi suamimu.." "Kapan?" tanya Taeyeon dengan nada bercanda. "Heeng, setelah aku mendapat pekerjaan tetap" jawab Leeteuk serius. Taeyeon terdiam dan menatap Leeteuk serius. 

Taeyeon POV 

Kenapa dia bicara seserius itu? Aku kan hanya bercanda. Lagipula, aku akan tetap menunggunya. Sampai kapanpun.. Aku akan menunggunya. Aku harus segera mencairkan suasana. Disaat serius seperti ini Leeteuk tampak menyeramkan, aku tak suka dia seperti ini. "Haish kenapa seserius itu kau menjawabnya." aku mencubit pipinya. Ia tersenyum, "Tapi, kau janji akan menungguku kan?" tanyanya padaku. Aku tersenyum menenangkan diri sendiri, "Ya, tentu..." 

Author POV 

"Tanggal berapa ini?" tanya Taeyeon mengalihkan pembicaraan. "Hmm. 19 Desember. Wae?" tanya Leeteuk. "Sebentar lagi natal..." ujar Taeyeon. "Ya, kau benar.. Natal" suasana berubah menjadi hening. "Sepertinya ini natal pertama tanpa ibuku" Taeyeon tersenyum tipis dan berdiri kearah jendela. Ia membuka tirai putih yang menutupi jendela itu dan mengelap sedikit kaca jendela yang berembun. Leeteuk diam, ia tahu itu pasti berat untuk Taeyeon karena ia sangat tahu, disetiap natal ia selalu menghabiskan waktu bersama ibunya. "Aku sangat bahagia bisa merasakan natal yang berbeda tahun ini" Taeyeon tersenyum, tapi setetes air mata membasahi pipinya tepat saat Leeteuk menoleh kerah Taeyeon. Leeteuk menghampiri Taeyeon, tak tega melihatnya, ia pasti ingin menangis saat ini. "Mian..." ujar Leeteuk. Taeyeon tersenyum "Maaf? Haha, anio oppa. Kenapa harus minta maaf?" Taeyeon memeluk Leeteuk. "Tak ada kebahagiaan tanpa pengorbanan kan?" lanjut Taeyeon. Leeteuk tersenyum dan membelai rambut Taeyeon. "Ya... Kau benar~" 

TBC...

hwihihihihi, lanjut yah ke chapter selanjutnya... 

Warmest Gift :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar