Author POV
"Kau kan tau oppa, aku masih sakit kalau jalan, baru juga sembuh" ujar Taeyeon, mata bonekanya lagi-lagi membuat Leeteuk jadi meleleh, "Haish, kau ini selalu merepotkanku" Leeteuk berjalan keluar untuk mengambil makanan. Leeteuk turun dengan malas-malasan dan melihat appa, umma dan kakaknya sedang mengobrol ringan dibawah sambil minum teh. Ia berharap mereka tak melihatnya. "Oh, jungsu! Kau mau kemana?" Tanya Mrs. Park yang menyadari anaknya sedang ada disitu. "Mengambil makanan" jawabnya singkat. Mrs. Park khawatir dengan anak laki-lakinya yang tiba-tiba kedapur ia takut terjadi apa-apa. "Makanan sudah habis tadi dimakan pelayan -_-" ujar Mrs. Park. "Oh ya, tadi kenapa Taeyeon teriak-teriak?" lanjutnya ia bertanya penuh selidik. "Dia kesakitan saat aku memijat dan menariknya" jawab Leeteuk tak jelas. Mrs. Park mengerutkan kening dan sesaat kemudian, "OMO~! Kalian berdua??" Mrs. Kim menutup mulutnya dan menatap Leeteuk penuh harap. "Umma, ada apa, kenapa mereka??" Inyoung baru saja masuk kedapur karena mendengar ibunya histeris. Leeteuk hanya menggeleng dan mulai memasak
ramen. Mrs. Park membisikkan sesuatu ketelinga Inyoung, "Omo~ Teuk-ah, jadi kalian berdua???" Inyoung tersenyum gaje dan melirik adiknya yang sedang sibuk menuangkan bumbu ke mangkuk. Leeteuk sepertinya tahu apa maksud eomma dan kakaknya ini dan ide jail terlintas diotaknya, "Yap, baru saja" Jawab Leeteuk sambil nyengir. "Lalu, untuk apa kau masak ramen, huh??" selidik Inyoung, Mrs. park tampak tertarik dengan jawaban Teukie. "Taeyeon lelah dan lapar kasian dia" Leeteuk nyengir dan menuangkan ramen itu ke mangkuk dan mengambil air putih. "Kau tidak perlu menceritakannya" omel Inyoung. "Kau kan bertanya padaku noona!" jawab Leeteuk tak mau kalah. "Aku kekamar dulu ya, mau ekhm..." lanjut Leeteuk. Inyoung gemas sekali dengan adik laki-lakinya itu. "Kau ini~~~!! Kapan kau akan dewasa?" Gerutu Inyoung tapi Leeteuk tidak menggubris kakaknya itu.
Leeteuk POV
Aku masuk kekamar repot membawa ramen dan air putih untuk Taeyeon. "Makan, aku yang masak semua" aku memberikan ramen itu, "Kau yang masak semua?" Tanya gadis itu, nada suaranya benar-benar tak yakin. "Iya!! Sudahlah makan".Aku berjalan dan berbaring dikasur sambil membaca. "Oppa~" panggil Taeyeon. "Apa lagi sekarang?", "Aku tak bisa makan sendiri" jawabnya lembut. "Jadi kau mau aku menyuapimu??" tembakku langsung. "Issh, bukan! Aku tidak bisa makan tanpa ada orang yang makan bersamaku." ujarnya. "Oh, anggap saja aku makan bersamamu" aku kembali membaca buku. "makanlah denganku oppa" ajak Taeng. "Ani, aku tidak lapar" mataku masih fokus ke buku. Kurasakan Taeng mendekatiku, "buka mulutmu" dan hap! Ramen hangat masuk kemulutku, susah payah aku menelannya. "Enak?" tanyanya. "Tentu saja! Itu masakanku, kau tau?" Aku memuji masakanku. "Ah, jjinjayo?" Taeng mencoba ramen itu, ekspresinya tampak bagus. hahaha. "Hmm, ne ne, lumayan." komentar Taeng. "Aku ahli masak" aku kembali memuji diri sendiri, aku suka menggoda gadis ini. "Aku lebih jago." ucapnya. "Kau tidak bisa memasak ramen yang lebih enak dari pada milikku." Sepertinya perang argumen akan dimulai lagi~~
tbc~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar