Selasa, 06 Desember 2011

[FF] Andante chapter 5


Annyeonghaseyo~ ^_^

Hehehe, aku mau lanjutin FF ku nih, masih cast nya TaeTeuk Couple !! Ohooo, best pairing di Super Generation *dipikiranku doang* hahaha, aaa kian hari rasa sayangku sama mereka berdua bukannya makin luntur gara-gara ya tau lah kalian, tapi justru makiiin sayang sama mereka berdua...
Dan sekarang aku bingung harus gimana, soalnya aku suka Dimple Couple tapi aku juga sangat suka Leader Couple, jadi intinya TaeTeuk is no.1 and TeukSo is no.2 for me ~ kekeke
Udah kelamaan -.-, 

HAPPY READING ~

Chap 4 > Andante 4

Author POV

Leeteuk tersenyum tipis, "Karena kau special.. kau bertanya kenapa kau menjadi wanita special bagiku. Hanya itu jawabanku, karena kau special.." ucap Leeteuk sambil menatap kosong kearah sungai. "Maksudku.." ucapan Taeyeon dipotong oleh Leeteuk yang tiba-tiba menoleh dan menatapnya serius. "Jangan tanya aku kenapa kau begitu sp ecial bagiku. Karena aku juga tidak tahu jawabannya.." ujar Leeteuk lebih serius dari sebelumnya. "Baiklah, aku tak akan bertanya tentang itu.." Taeyeon tersenyum dan kembali memandang sungai, ia menghindari mata lembut tapi tajam milik Leeteuk yang sejak awal ia lihat memang sulit sekali dijabarkan, namja ini begitu misterius bagi Taeyeon tapi jauh dalam hatinya, dia seperti pernah mengenal namja ini. Ia pernah ada, tapi entah dimana. Apa itu didunia nyata atau didunia mimpi... "Hmm, kau mau minum?" tanya Leeteuk ditengah keheningan antara mereka. Taeyeon menjawab hanya dengan anggukkan kepala dan senyumnya. "Tunggu disini sebentar saja.. Aku akan kedalam mengambil minuman." Leeteuk berdiri dan buru-buru masuk ke aula tak jauh dari situ. Taeyeon mengambil nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan saat ia yakin Leeteuk sudah tak keliatan, dadanya terasa sesak. "Jebal, jangan sekarang kumohon!!" gumam Taeyeon pelan sambil memegangi dadanya. Ia kembali menarik nafas dan mengeluarkannya perlahan.

Tak lama Leeteuk datang membawakan minuman, "Nih..." ia memberikan satu gelas ditangannya pada Taeyeon. "Gomawo.." Taeyeon tersenyum lagi. "Kau selalu tersenyum" komentar Leeteuk. Taeyeon lagi-lagi tersenyum, "Aku sangat suka senyum.. Kalau aku tersenyum, sepertinya semua beban akan hilang dan melihat orang tersenyum juga membuatku merasa kalau didunia ini aku tak sendiri.." jawab Taeyeon ramah. Sedetik Leeteuk merasa ada sesosok umma nya saat ini, tepat disampingnya. Leeteuk sangat ingat perkataan umma nya tentang senyum, dan yg Taeyeon katakan itu benar-benar sama dengan apa yg ummanya katakan. Rasa sayang Leeteuk pada yeoja satu ini semakin bertambah, walaupun baru 5 hari ia melihatnya. "Kalau begitu, teruslah tersenyum Taeyeon-ah.." ujar Leeteuk. "Kau juga harus selalu tersenyum agar semua beban dan kesedihanmu sedikit hilang.." ucap Taeyeon ceria. Leeteuk malah tertawa mendengarnya, "Ne.. Aku akan mencobanya", Taeyeon tersemyum senang mendengarnya. Mereka akhirnya menghabiskan waktu berdua, Leeteuk banyak mengomentari semua yang ada pada diri Taeyeon dan Taeyeon? Ia menjawabnya dengan sabar. Contohnya, Leeteuk mengomentari mata bersinar milik Taeyeon yang bisa membuat semua orang sangat menyukainya. Taeyeon hanya menjawab kalau itu sebuah anugrah dari Tuhan. Setelah itu Leeteuk tak bertanya apa-apa lagi. "Sudah jam 11.30 PM, sebaiknya kuantar kau pulang.." ujar Leeteuk. Ia berdiri kemudian Taeyeon mengikutinya.

Di mobil...

Karena jarak antara Inha ke rumah Taeyeon lumayan jauh dan suasana yang hening, akhirnya Taeyeon ketiduran. Leeteuk menoleh kearah Taeyeon dan tersenyum. Kemudian menepikan mobilnya. Ia mengambil selimut di jok belakang yang selalu ia bawa karena ia kadang suka tidur dimobil karena malas pulang kerumah, dan kemudian menutupi badan Taeyeon lalu kembali menyalakan mesin menuju rumah Taeyeon. Sampai dirumah Taeyeon. Leeteuk tersenyum melihat Taeyeon yang ketiduran. Ia ingin membangunkannya tapi tak tega. Akhirnya dia memencet bel, "Hmm. Tuan Park?" ujar salah satu pelayan. "Ne.. Taeyeon-ssi ketiduran, aku akan menggendongnya masuk" ujar Leeteuk. "Oh. Tidak usah biar yg lain saja.." sang pelayan tampak tak enak. "Biar aku saja.." ujar Leeteuk tak senang kalau ada yg menyentuh Taeyeon. "Baiklah.." sang pelayan menyerah. Leeteuk segera menggendong Taeyeon menuju kamarnya, untung saja Taeyeon tak berat. "Terima kasih sudah mengantarnya kerumah.." ujar pelayan pribadi Taeyeon. "Sudah kewajibanku mengantarnya pulang, kalau begitu aku pamit.." Leeteuk tersenyum dan masuk kemobilnya meninggalkan rumah Taeyeon.

Taeyeon POV

Aku bercermin, melihat diriku sendiri. Mulai hari ini, aku akan memulai semuanya. Kuliaaah~ entah berapa kalori yg akan hilang nantinya selama aku kuliah -.- badanku sudah kurus, dan aku ini malas makan. Jadi apa nanti tubuhku. T.T Tapi tak apa-apa aku akan berusaha hidup sehat, karena banyak yg memperhatikanku dirumah. Tok tok tok... "Taeyeon-ah... Bolehkah umma masuk??". Apa? Umma? Aku segera berlari kearah pintu dan membukanya, "Ummaaa..." aku segera memeluk wanita paling kucintai itu. Umma melepas pelukan kami, dan tersenyum menatapku. "putriku makin hari makin cantik.." komentarnya lembut. "umma menyesal jarang melihat kecantikkanmu..." lanjutnya. Aku tersenyum, umma dan appa memang jarang sekali dirumah. Ia selalu mengikuti appa yang akhir akhir ini sering keluar negri mengurus bisnisnya. "Appa eodiseo?" tanyaku. "hmm. Dia sedang menunggumu untuk sarapan. Kau sudah selesai bersiap?" tanya umma. "Tunggu sebentar.." aku mengambil tasku dan kembali menghampiri umma.

Di meja makan.

Appa tersenyum padaku, "Taenggoo!!" serunya. Aku menghampiri appa dan memeluknya. "Aku rindu pada putrikuu" ujarnya. "Nado appa!!" aku tersenyum ceria. "ayo sarapan.." ajaknya. Akhirnya kita sarapan bersama, "Taeyeon-ah.. Nanti sore appa akan segera kembali ke Singapore, umma juga ikut. Appa sangat menyesal meninggalkanmu lagi." ujar appa saat kami selesai sarapan. Sakit sekali mendengar itu, "Kenapa begitu cepat? Kalau begitu aki tak mau kuliah hari ini.." putusku langsung. "Taenggoo, kau harus kuliah.." umma tampak khawatir. "Tapi umma..." omonganku terhenti ketika melihat tatapan appa yg tampak memohon. "Baiklah baiklah, aku akan kuliah dan setelah itu mengantar kalian ke bandara.. Yaksok" aku menurut, wajah appa dan umma tampak masih muram. Sepertinya ada yang ingin mereka katakan. "Taenggoo.. Appa ingin bicara padamu.." ekspresi appa tampak tak enak. Aku memperhatikannya serius. "Setelah pekerjaan appa selesai di Singapore, appa dan umma harus tinggal di Inggris selama beberapa tahun. Menemani nenekmu yg sedang pengobatan disana.." ucap appa. "Hah!! Jadi kalian meninggalkanku di Korea?" kusadari nada suaraku meninggi. "Taenggoo, kau harus meneruskan kuliahmu.. Tapi umma janji, pasti sesekali akan datang ke Korea untuk melihatmu.." umma menatapku lembut, seperti meyakinkanku bahwa ini akan mudah. Dengan berat hati aku mengangguk, "Ne.. Arrasseo.." dan dengan getir aku tersenyum.

Author POV

Taeyeon turun dari mobil, tampangnya kusut karena mendengar kabar dari orang tuanya tadi. Ia berjalan sambil menunduk ke gedung fakultas kedokteran. Tiffany yang sedang duduk di taman melihat Taeyeon yang tampak sedih. Ia segera menghampirinya. "Taeyeon-ssi.. Wae keurae?" tanya Fany sambil memegang bahu Taeyeon. "Anio. Tak ada apa-apa." Taeyeon tersenyum.

Walaupun tak yakin fanny akhirnya tersenyum, dan berjalan bersama dengan taeyeon ke kelas. Taeyeon duduk dan langsung menaruh tasnya dimeja, lalu membenamkan diri disana. Tiffany yakin Taeyeon menangis. Ia mendekati Taeyeon yang sedang menangis tertahan itu. "Taenggoo. Wae keurae?" tanya fany lembut. Taeyeon menggeleng. Fanny semakin khawatir, "Aku belikan minum ya?", ujar fanny tapi Taeyeon hanya diam saja. Tiffany pun meninggalkan Taeyeon sendiri diruangan itu. Saar sedang berjalan ke arah kantin (?). Leeteuk berpapasan dengan Tiffany, seperti biasa dia selalu bertanya tentang Taeyeon. "Tiffany-ssi.. Taeyeon eodisseo?" tanya Leeteuk datar -,-. "Hmm. Dia ada dikelas. Dan dia menangis." jawab Fany apa adanya. Mata leeteuk langsung melotot. "Menangis?? Wae??" tanya leeteuk tak santai. "Mollayo, dia tiba-tiba menangis." jawab fany hati-hati. Leeteuk langsung mengangguk dan berjalan cepat ke gedung fakultas kedokteran. Untuk apa lagi kalau bukan untuk menghampiri Taeyeon.
=====================================================
Leeteuk sampai ditempat Taeyeon, ia diam sejenak didepan pintu. Memperhatikan Taeyeon yang tampak sangat sedih. Sejenak ia ragu untuk masuk, terlalu tak tega melihat Taeyeon menangis begitu. Tapi, akhirnya dia masuk. Leeteuk duduk di kursi disebelah Taeyeon. Kursi tempat Tiffany duduk. "Kau kenapa?" tanya Leeteuk. Ia mencoba untuk bersikap biasa walaupun dalam hati dia khawatir. Taeyeon mengangkat wajahnya, menatap Leeteuk sedih. Seketika itu juga Leeteuk menatap mata Taeyeon yang tertutup air mata. "Kau menangis??" tanya Leeteuk lagi. "Menurutmu?" ujar Taeyeon sambil membuka tas nya untuk mencari tissue. Leeteuk sepertinya mengerti apa yg Taeyeon cari. Akhirnya dia mengambil saputangan di sakunya. "Nih.." leeteuk mengulurkan saputangan itu.Taeyeon bingung sendiri, "Kenapa aku tak menangiss!!" ujar Taeyeon maksa, ia lalu tersenyum lagi. "Bohong, kau JELAS menangis" ujar Leeteuk. Taeyeon cemberut, ia menghapus air matanya. "Lihat, aku tidak menangis sekarang.." Taeyeon lagi-lagi tersenyum kearah Leeteuk. "Ish, menangis ya menangis sajaaa~" Leeteuk jadi kesal sendiri. Taeyeon tersenyum maksa, "Aku tidak menangisss" ujarnya keras kepala. Leeteuk memandang Taeyeon tajam. "Ish! Ayo ikut.. Bawaa tas mu" ucapan Leeteuk bisa dibilang perintah. Taeyeon bingung sekejap dan buru-buru menggendong tasnya kemudian mengikuti Leeteuk, itu dia lakukan tanpa sadar -.-. Leeteuk menggenggam tangan Taeyeon erat, melewati kerubungan mahasiswa yang memenuhi lobby. Terkesima melihat dua orang ini lewat, masalahnya ini seorang Park Jung Soo!! -.-

Leeteuk memarkirkan motornya, dan menyuruh Taeyeon memakai helm dan naik. Ia melajukan motornya ngebut, Taeyeon memegang pinggang Leeteuk erat, ia gemetar karena tak biasa naik motor."Oppa, bisakah kau pelan?" ujar Taeyeon sedikit teriak. Leeteuk tak menjawab, ia membelokkan motornya tajam. Kearah jalan sepi. "Oppa mau kemanaaaa?" tanya Taeyeon panik. Leeteuk tak menjawab juga.
Ia meng gas motornya lebih cepat lagi, meninggalkan kota Incheon *Inha kan adanya di Incheon*, menuju ke daerah pegunungan yang ada disana. "Oppa!!!" Taeyeon benar-benar tak sabar ia menutup mata sangking takutnya. Sedangkan, Leeteuk diam, ia berkonsentrasi dengan motornya.
Akhirnya motor Leeteuk perlahan berhenti disebuah tempat, di pegunungan yang dipenuhi dengan pohon pinus. Taeyeon turun dan memandang keadaan sekitar, "Waw!" gumamnya. Leeteuk membuka helmnya dan tersenyum penuh arti, dan saat ia tersenyum itu Taeyeon menoleh kearah Leeteuk. Mereka saling bertatapan.

TBC~
hahhahha xP

4 komentar:

  1. annyeong chingu. ffmu ini bagus banget, aku juga lagi memulai membuat FF. kalau mau tau FF ku kayak apa, lihat aja di sini ya. aku juga taeteuk shipper. oke,?
    nih alamatnya: http://tirtamaniablogger.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. gomabseubnida ~ :D
    ne ne nee~ pasti kukunjungin kook ~ ^_^
    Gomawooo udah berkunjung ya...

    BalasHapus
  3. huwaaaaa ,, pinaaaaa ..
    wae wae wae ???
    ini hampir mirip sama akuu bgt .. ahhahha
    lanjuuut piiin , lanjuuuut ..
    bagus bagus ..
    suka suka suka .. ^o^/

    BalasHapus
  4. jjinjayo??
    Aaaaa~ ga tau ichaaa xD xD hahaha
    Iya aku lanjutin, suer ga nyangka bisa sesuai kayak kamu -.-" ckckckc xD

    BalasHapus