Hallo hallo~
Liat foto diatas, IMUT banget..
Hmm, lanjut niiiih lanjutan FF ku :))
Mian ya kelamaan -.-v heheheh
Lets Read !! ^-^
Author POV
Keesokan harinya. Leeteuk sudah dibangunkan oleh Minhwa yang entah dari mana bisa masuk kerumahnya. "Kau! Kenapa kau bisa masuk??" ujar Leeteuk kaget. Minhwa tersenyum dan menunjukkan kunci rumah Leeteuk, "Dari mana ini jangan banyak bertanya, ayo berangkat kuliah. Kau akan berangkat bersamaku kan??" ujar Minhwa semangat. Leeteuk mengerutkan keningnya. "Siapa bilan g? Kau berangkat duluan sana!' usir Leeteuk. Ia pun menarik kembali selimutnya. "Baiklah, tapi jangan. salahkan aku kalau nanti kebetulan aku berte..." "Baik! Baiklah!! Kita berangkat" Leeteuk segera bangun dan berlari ke kamar mandi. Minhwa tersenyum, tapi senyumnya tak bahagia. Bagaimana pun Leeteuk tak mencintainya lagi.
-----
Mereka berdua sampai di kampus, Minhwa menggamit tangan leeteuk. Leeteuk sangat risih dengan apa yang dilakukan oleh Minhwa. "Berlebihan" komentar Leeteuk. Minhwa pura-pura tak mendengar dan menarik Leeteuk untuk jalan bersamanya. Sementara itu... Taeyeon juga baru saja datang, ia turun dari mobil dan berlari menuju kelasnya pagi ini. Entah ini sial atau bagus bagi Taeyeon, ia sama sekali tak melihat Leeteuk.
~
Minhwa terus saja menempeli Leeteuk kemana pun dia pergi. Termasuk ke ruang musik dimana Leeteuk biasanya hanya ingin sendiri. "Oppa, bisakah kau membawakan sebuah lagu untukku??" pinta Minhwa. Leeteuk tak mendengar ia sibuk dengan pianonya. Leeteuk pun membuka tasnya dan mengeluarkan buku musiknya. "Kau sebaiknya diam dan tidak menggangguku" ujar Leeteuk dingin. Minhwa mengerucutkan bibirnya. Leeteuk pun mulai memainkan pianonya, ia ingin membuat lagu lagi. Entah kapan akan selesai, yang pasti ia ingin membuat lagu lagi. Minhwa memperhatikan Leeteuk yang sedang serius. "Apa aku sudah tak bisa memilikinu lagi?' batinnya.
-----
Taeyeon mengeluarkan ponselnya, berniat untuk menghubungi Leeteuk. Tapi, ada keraguan dihatinya, apa ia perlu menghubungi Leeteuk atau bertemu langsung dengannya. Taeyeon segera memasukkan lagi ponselnya dan pergi menuju gedung seni. Ia berharap semua ketegangan ini berakhir.
Sementara itu...
"Oppa?' ujar Minhwa takut-takut. Leeteuk diam saja. "Apa kau benar-benar tak bisa menerimaku lagi?" tanya Minhwa. Leeteuk menatapnya, miris. "Kita hanyalah masa lalu, jadi jangan banyak berharap" jawab Leeteuk santai. "Tapi, kau mencintaiku.." ujar Minhwa. Leeteuk kembali menatap gadis itu. "Kapan? Itu dulu, sudah sangat lama. Aku bahkan tak tau aku benar mencintaimu atau tidak.". Perkataan Leeteuk membuat hati Minhwa terasa kosong. "Mianhae Minhwa ssi, kalau kau begini ini sama saja kau menyakiti dirimu sendiri." ujar Leeteuk lembut. Minhwa menutup telinganya. Leeteuk menggelengkan kepala melhat gadis dihadapannya ini. "Kau bisa mencari pria yang lebih baik dariku" Leeteuk measukkan buku musiknya kedalam tas dan berjalan menuju pintu. Saat ia menoleh, Taeyeon sudah berdiri diambang pintu. Matanya berkaca-kaca. "Taeyeon?!" ujar Leeteuk ia segera menghampiri gadisnya itu. Minhwa nampaknya menyadari itu, ia segera menarik tangan Leeteuk dan mendekapnya. "Tch, lepas" gumam Leeteuk. Taeyeon mengepalkan tangannya dan menatap Leeteuk penuh kekecewaan, ia pun berlari meninggalkan mereka. "Taeyeon!!!" panggil Leeteuk, tapi Minhwa masih menahan Leeteuk. "Aaaargh!"~
-----
Taeyeon berjalan sempoyongan di koridor sepi itu. Dadanya terasa sesak melihat kekasihnya seperti itu. Taeyeon masih tak percaya ini akan terjadi. Air mata Taeyeon tak henti-hentinya jatuh. "Bodoh!!" gumamnya pada diri sendiri. Ia pun duduk di bangku terdekat di koridor itu. 'Seharusnya aku tahu ini semua akan terjadi" gumam Taeyeon. "Bodoh!" Taeyeon merutukki dirinya sendiri. "Jangan menyalahkan diri sendiri" suara namja mengagetkan Taeyeon. "Oppa?" ia menghapus air matanya. Yesung tersenyum dan duduk di sebelah Taeyeon. "Aku tahu bagaimana rasanya dikhianati." ujar Yesung. "Ne?" Taeyeon tak mengerti. Yesung tersenyum, "Sudahlah. Aku tahu apa yang terjadi" Yesung menepuk bahu Taeyeon. Taeyeon menatapnya tak mengerti. "Aku mengenal Leeteuk lebih lama dari pada kau mengenalnya. Dan setahuku, dia namja yang selalu menjaga kesetiaannya." Yesung menatap Taeyeon dan lagi ia tersenyum. "Biarkan dia melindungimu. Semua ini akan segera berakhir Taeyeonni" Yesung mengacak-acak rambut Taeyeon dan pergi. "Oppa??!" panggil Taeyeon, Yesung menoleh "Mau kuantar pulang?" tawar Yesung. Taeyeon mengangguk dan mengikuti Yesung.
Sementara itu...
"Minhwa, lepas kan...!". Minhwa tak melepaskan Leeteuk ia malah menatapnya tajam. "Oppa!!" bentak Minhwa. Leeteuk menatapnya dingin dan putus asa, namun pada akhirnya ia harus menuruti Minhwa juga.
-----
Taeyeon menekuk wajahnya saat ia memasukki kamarnya yang tenang itu. Ia menaruh tasnya dan melemparkan diri ke tempat tidur. Ia memandangi langit-langit kamarnya, memikirkan apa yang tadi Yesung ucapkan. Satu kata yg membuat Taeyeon jadi penasaran yaitu "Biarkan dia melindungimu". Maksudnya apa? Dan kenapa harus begitu? Apa yang Leeteuk sembunyikan darinya. Taeyeon sama sekali tidak tahu, dan ia benar-benar ingin tahu.
Leeteuk POV
Hari ini benar-benar hari paling buruk yang pernah kutemui. Kenapa hal seperti ini bisa terjadi padaku? Aku hanya ingin tenang bersama Taeyeon apa tidak bisa? Apapun cara untuk menghentikan Minhwa berbuat seperti ini akan kulakukan. Terkadang aku kasihan pada Minhwa. Tapi, aku sendiri tak pernah lupa dengan pengkhianatan yang pernah dia lakukan dan aku hanya ingin memberinya satu pelajaran. Kuharap Minhwa mengerti...
Author POV
Malam harinya, Taeyeon duduk dimeja belajarnya. Memegang ponsel dan berharap Leeteuk menghubunginya. "Hhhh, aku seharusnya tak banyak berharap, seharusnya dari awal aku tahu ini akan terjadi." Taeyeon menaruh ponselnya dan mengambil buku catatan birunya lengkap dengan pulpen bulu kesukaannya. Jiwa bermusiknya mengalir lewat sebuah lirik lagu yang ia tulis.
"스쳐 가나요 우리의 사랑은
가슴 아픈 추억인가요
돌아서네요 그대의 마음은
눈물로도 잡을 순 없나요
My love 사랑해요 사랑해요
그대 듣고 있나요
My love 잊지 말아요 지우지 말아요
우리의 사랑을
나의 눈물이 그대 보이나요
하루하루 그리워합니다
가슴 떨리던 그대 입맞춤도
이제는 추억이 됐나 봐요
My love 사랑해요 사랑해요
그대 듣고 있나요
My love 잊지 말아요 지우지 말아요
우리의 사랑을
매일 난 그리움 속에 하루를 버티는데
그댄 어디 있나요
내가 미안해요 미안해요
그댈 잊지 못해서
My love 돌아와 줘요 떠나지 말아요
내 곁에서 제발 - Taeyeon I Love You (Translate)
Saat ia terlarut dalam lirik yang ia tulis, seketika ia berhenti menggoreskan tinta di buku nya itu. Setitik darah menetes, Taeyeon menaruh pulpennya dan mengusap bawah hidungnya dengan ibu jari. "Hhh, kumohon jangan sekarang" bisiknya.
-----
Esoknya...
Taeyeon tak masuk kuliah, ia dirawat karena kejadian semalam dan tampaknya Leeteuk tak mengetahuinya. "Kemana Taeyeon?" tanya Yesung saat ia bertemu Tiffany. Tiffany memasang wajah sedih, "Dia... Dia dirawat di Rumah Sakit, semalam dia kritis" jelas Fany. Yesung terkejut mendengar penjelasan Fany. "Lalu saat ini bagaimana?" tanya Yesung. "Aku tidak tahu, aku belum mendapat kabar lagi" Fany membungkuk dan pergi meninggalkan Yesung. Yesung segera mengambil ponsel dan menghubungi Leeteuk.
"Taeyeon sedang dirawat" jelas Yesung saat Leeteuk mengangkat teleponnya.
"Mwo?" suara Leeteuk tampak khawatir.
"Dia semalam kritis" ucap Yesung sedih. Disebrang, Leeteuk tak bicara apa-apa, karena disebelah Leeteuk sedang berdiri Minhwa yang sedang memperhatikannya.
"Baiklah" hanya itu kata yang terucap dari Leeteuk, ia pun menutup telepon. Minhwa melihat perubahan ekspresi Leeteuk yang tampak lebih muram dari sebelumnya.
"Ada apa?" tanya Minhwa. Leeteuk menggeleng "Bukan urusanmu" jawabnya. "Hm? Taeyeon?" tebak Minhwa. "Ck, sudah kubilang bukan urusanmu" jawab Leeteuk ketus. Minhwa tak ingin bertanya lagi. Lebih baik dia diam dan tak tahu apa yang terjadi pada Leeteuk.
-----
Sudah dua minggu Taeyeon dirawat, tetap tak banyak perubahan. Leeteuk juga menjalani hari yang berat bersama Minhwa. Keduanya benar-benar sulit bertemu. Tiffany setiap hari mengunjungi sahabatnya itu, begitu juga Yesung. "Taeyeonni, kapan kau akan sembuh" gumam Fany. Taeyeon tersenyum, "Aku akan segera sembuh..." jawab Taeyeon lemah. Fany tersenyum prihatin. Taeyeon diam, ia memikirkan Leeteuk yg tak datang. Dirinya sendiri masih berharap namja itu ada disebelahnya. Taeyeon ingin sekali bertanya pada sahabatnya yang saat ini sedang berdiri disampingnya, tapi ia terlalu takut untuk mendengar jawaban terburuk. Ia masih ingin sembuh...
-Sementara itu-
Leeteuk benar-benar lelah dan tak konsentrasi mengerjakan tugasnya. Ia ingin menghentikan semua ini dan melihat Taeyeon yang sampai saat ini masih sakit. "Ini harus berakhir" gumam Leeteuk. Ia memandangi Minhwa yang duduk tak jauh didepannya. Memikirkan apa yang harus ia lakukan nanti. Selesai jam kuliah. Leeteuk segera menarik tangan Minhwa dan membawanya pergi. Leeteuk membawanya ke sebuah cafe didekat kampus. "Ini harus segera berakhir" ujar Leeteuk langsung. Minhwa mengerutkan kening, "Maksudmu?", "Maksudku, biarkan aku pergi menemui Taeyeon dan mengakhiri kepura-puraan antara kita" jelas Leeteuk. Mata Minhwa membulat dan segera menggeleng, "Anio! Aku tak akan melakukannya, arra??" perkataan Minhwa membuat darah Leeteuk memanas. "Wae? Kenapa kau terus berbuat seperti ini padahal kau tahu aku sama sekali tak menyukaimu??" Leeteuk nyaris putus asa. "Karena aku yakin kau akan menyukaiku, jika kau selalu ada bersamaku" ucap Minhwa parau, matanya mulai berkaca-kaca. "Kalau kau begini, ini sama saja kau menyakiti dirimu sendiri Minhwa-ya" Leeteuk memberinya penjelasan. Minhwa tersentak dengan perkataan Leeteuk tadi. Sejenak ia diam dan tak tau harus berkata apa, "A... Aku... Ini jalanku. Jika kau terus bertanya seperti itu, kau sudah tau jawabannya" ujar Minhwa tegas, ia mengambil tasnya kemudian pergi meninggalkan Leeteuk.
-----
2 minggu kemudian...
Taeyeon sudah diizinkan pulang dan melakukan aktivitasnya. Selama dua minggu itu juga, Leeteuk terus meminta Minhwa untuk menghentikan ini semua dan semua jawaban Minhwa tetap sama. Taeyeon turun dari mobil dan berjalan ke arah gedung kedokteran. "Taeyeon-ah!!" panggil seseorang. Taeyeon mencari sumber suara dan menemukan Yesung sudah berdiri dan tersenyum melihatnya. Yesung setengah berlari mendekati Taeyeon dan tersenyum cerah. "Kau sudah masuk?" tanyanya senang. "Ne... Aku rindu dengan kampus ini" ujar Taeyeon ceria. "Tapi wajahmu masih pucat" komentar Yesung. Taeyeon hanya tersenyum. "Hmm... Kau pasti belum makan, ayo" Yesung merangkul Taeyeon dan berjalan kearah kantin (?).
-sementara itu-
Leeteuk sedang berada di tempat favoritenya di kampus itu. Ia sedang duduk disebuah bangku taman dekat sungai yang mengalir tanang. Tempat dimana Leeteuk pernah duduk bersama Taeyeon saat menjauh dari pesta. Minhwa mengikuti Leeteuk dan menghampirinya, ia duduk disamping namja yang sedang menatap kosong kedepan. Hati Minhwa terasa sakit. Leeteuk terasa amat tertekan. "Sudah 1 bulan kita bersama" ujar Minhwa memulai pembicaraan. "Bagaimana perasaanmu?" tanya Minhwa. Ia sendiri sebenarnya tau apa jawaban Leeteuk tapi ia ingin mendengarnya langsung. "Rasanya sama saja, aku tidak bisa..." jawab Leeteuk. Minhwa tersenyum kaku. "Kumohon hentikan ini" Leeteuk berdiri dan berjongkok didepan Minhwa. Minhwa terkejut dengan apa yang Leeteuk lakukan. Leeteuk menatap Minhwa serius dan meraih tangannya. "Aku tahu kau gadis yang baik, jadi kumohon hentikan ini. Aku juga tak mau menyakitimu terus." ujar Leeteuk penuh pengertian. Minhwa diam, tak tau harus bicara apa, beberapa saat ia diam. Leeteuk menanti jawabannya. "Kalau begitu..." akhirnya Minhwa buka suara. "Kiss me!!" pinta Minhwa.
Taeyeon POV
Selesai makan bersama Yesung oppa. Aku dan dia berjalan bersama menuju tempat favorite Leeteuk oppa. Yesung oppa akan menemaniku seharian ini. Ia sudah berjanji padaku. Tapi, pandanganku berubah menjadi mendung saat melihat Leeteuk sedang berlutut di hadapan Minhwa. Wajahnya tampak lelah. Yesung oppa meraih tanganku dan menarik tanganku agar segera meninggalkan tempat ini. Tapi aku tak mau, tubuhku terdiam tak mau pergi. "Kiss me!!" ujar Minhwa tegas. Perkataannya terasa jelas ditelingaku. Dadaku terasa sesak karena Leeteuk oppa mulai bereaksi, ia berdiri.
Author POV
Sepertinya Yesung tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia manarik tubuh Taeyeon dan mendekapnya agar ia tak melihat kejadian itu. Yesung sendiri tak kuat melihatnya. Tapi ia tahu, sahabatnya punya maksud tertentu melakukan itu.
TBC...
Gomawo udah baca ^-^
Iya chingu...
BalasHapusWGM udah bikin dunia TaeTeuk suram -.-" ckckck~
Iya chingu, aku juga nyalurin kangen aku lewat FF mereka :'(
Huhuhuhu~ Makasih yaa udah baca ^-^