Look at Me ! Part 17

Huaaaa, readers masih kepikiran part yang sebelumnya, uhuhuhu~ Jeongmalyo!! xD
Sedikit curhat, itu cerita bisa gitu emang request dari salah satu temen yang bilang "Ayoo dooong, kisseu terus kapan nihh mereka lebih?? Gemes gue" << jiahaha -.-" dia gemes banget, sama dua orang ini nyampe nunggu-nunggu part itu, dan kalau aku gak segera bikin, aku yakin dia bakal baweeeelll terus xD hahaha...

Gomawoooyooo buat yang udah baca FF ini, terutama buat chaichaEverlatingSuju, yang awalnya kenal di FB dan ternyata dia suka ngunjungin blog ini, gomawo yoo chingu, hihi PIPIIIIII~ ^^

Oh ya aku mau rekomendasiin FF, tapi pake bahasa Inggris. haha Aku baca FF ini, suerr keren banget ini xD haha sukaaaa A Dorky Heart sama Best Job Ever?~ hihihi, aku suka 2 FF itu :D

Pokoknya gomawo readerss semuaaaa, aaaa *screaming* *bow* :)
Happy reading ^^~

 

 Author POV

"Untuk apa dia kesini?" tanya Eeteuk penasaran. "Dia bilang, dia hanya ingin berkunjung. Dia tampak manis, ehmm dia itu... Mantan pacarmu kan??" tanya Mrs. Park ragu. Eeteuk diam sebentar menimbang-nimbang sesuatu, "Hmm, ne~" jawab eeteuk singkat. "Dia cantik ya, dan manis juga, eomma iri." eeteuk menatap ibunya tajam, dengan tatapan apa-maksud-mu. Mrs. Park seakan sadar dengan tatapan anaknya. "Oh, mianhae mianhae~! Tapi tetap saja eomma lebih suka kau bersama dengan Taeyeon, gadis mungil yang baik dan menyenangkan" Mrs. Park tertawa mengingat-ingat tentang Taeyeon. Wajah eeteuk kembali dihiasi senyum, "Eomma" gumam eeteuk. "Ne?" suasana mendadak serius. "Aku tidak menyangka kalau akhirnya aku bisa menyukai Taeyeon, dan menginginkannya" ujar eeteuk malu-malu. "Ah, jadi sekarang anak eomma sudah jatuh cinta pada Taeyeon, padahal kan dulu..." Mrs. Park berhenti bicara karena lagi-lagi eeteuk menatapnya dingin, "Jangan bahas eomma" pinta eeteuk. "Baiklah, baiklah... Itu terjadi mungkin karena kau dan Taeyeon sudah mulai terbiasa bersama, aku senang mendengarnya." Mrs. Park tersenyum dan mengelus rambut Eeteuk. "Taeyeon memang sangat mudah disayang ya, eomma kira itu tidak berlaku untukmu tapi ternyata sama saja, hahaha, eomma turun, aku akan membuat makan siang untuk kalian." Mrs. Park berdiri dan meninggalkan eeteuk.

Dibawah Taeyeon dan Inyoung tampak sibuk didapur, ini semua ide Inyoung yang ingin membuat Taeyeon sibuk memasak karena ia tahu kalau Taeyeon mulai memasak ia pasti akan menjadi autis, haha, Inyoung segera mengambil kamera dan mengambil gambar-gambar Taeyeon yang sedang memasak itu. Semua fotonya pure, Taeyeon tidak sadar sama sekali Inyoung sedang memotretnya. Setelah semua dirasa cukup bagi Inyoung, ia segera pergi menuju kekamar eeteuk. 

"Teuk-ah!! Kalau kau mau pulang kerumah, ajak aku!! Arra??" ujar innyoung langsung. Teuki yang sedang sibuk dengan handphonenya tidak mendengar perkataan kakaknya. "Ya! Teuk-ah!!! Dengar tidaak??" omel Inyoung. Eeteuk mengalihkan pandangan kearah noonanya. "Apa?" ujarnya menyebalkan. "Kalau kau mau pulang kerumahmu, aku mau ikut. Bolehkan?" tanya Inyoung penuh harap. "Apa yang mau kaulakukan dirumahku?" tanya eeteuk curiga. "Aku kan hanya ingin menginap 2 hari sajaaaaa~! Jebal Teuk-ah" rengek Inyoung. "Aku curiga padamu noona" eeteuk menyipitkan mata. "Aish, kau curiga pada noonamu sendiri? Baiklah, aku akan tanya Taeyeon, dia pasti mengizinkanku" ujar Inyoung. "Eh, eh eh.. Jangan!! Baiklah-baiklah nanti malam kita pulang" eeteuk kembali fokus pada handphonenya, sedangkan Inyoung ttersenyum penuh kemenangan dan segera meninggalkan eeteuk.

Taeyeon POV

Aku sibuk memotong sayuran, senang sekali aku bisa memasak dirumah ini lagi. "Taeng?" seseorang menepuk pundakku. "Eomma~ hehe" aku tersenyum dan melanjutkan memotong sayuran. "Eomma baru saja mau memasak." Eomma tersenyum dan berdiri disebelahku. "Taeyeon-ah~" panggilnya. "Ne?" .. "Eomma bingung kenapa kau bisa tahan bersama Jung Soo yang manja dan menyebalkan itu -.-" ujarnya heran. Aku nyengir, benar semua yang eomma bilang benar, bahkan ibunya sendiri pun mengakui. Aku mengangkat bahu karena memnag tidak tahu apa jawabannya, "Kau tidak tahu? Hmm, sama seperti eomma, kenapa eomma bisa tahan merawat dia." Aku tertawa mendengarnya, eomma pun ikut tertawa, keluarga ini memang penuh tawa sepertinya =.="

Author POV

Malamnya, setelah makan malam. Eeteuk segera mengajak Taeyeon pulang karena ia ingin mengerjakan pekerjaan yang kemarin dibawa kerumah. Inyoung segera menghampiri eeteuk, "Aku ikut!!!" ia tersenyum penuh harap. Eeteuk menatap sebal kearah kakanya, "Haish, noona~ Baiklah, kajja". Taeyeon bingung melihat kedua kakak beradik ini. 

Dimobil, taeyeon dan eeteuk sibuk berargumen, mereka membahas kenapa Inyoung harus ikut kerumah mereka. "Noona, aku masih curiga kenapa kau ingin sekali ikut kerumahku." ujar eeteuk memulai pembicaraan. Taeyeon yang duduk disebelahnya menatap eeteuk dingin, "Biarkan saja lah oppa, lagi pula rumah kan sepi, emang apa salahnya?" komentar Taeyeon. "Bukan begitu, pasti dia ada maksud tertentu mau ikut kerumah kita" balas eeteuk. "Ish, kenapa kau mencurigai kakakmu sendiri??" tanya Taeyeon. "Aku kan sudah mengenalnya sejak aku lahir! Jadi aku pasti tahu." ujar eeteuk keras kepala. Inyoung yang duduk dibangku belakang hanya diam dan senyum-senyum gemas, melihat mereka bertengkar. Ia segera mengambil kameranya dan memfoto mereka berdua dan tersenyum jahil, 'terus lah bertengkar! Ini menyenangkan' pikir Inyoung.

Sampai dirumah TaeTeuk jadi diam karena lelah berbicara. Park Inyoung segera merangkul keduanya, "Adik adikku, kalian lelah pasti tadi bertengkar dimobil. Istirahatlah~" ujar Inyoung semanis mungkin ia menahan tawanya. "Ish, apaan sih noona, aku mau langsung mengerjakan pekerjaan -.-", Inyoung tersenyum dan menatap adiknya, "Oh jadi begitu, silahkan silahkaan", Inyoung melepaskan rangkulannya. "Dan kau mau kemana Taeyeon-ah?" tanya Inyoung. "Aku mau.. emm, langsung tidur." Taeyeon nyengir. Inyoung mengerutkan alis, "Mwo? Aku kira kau akan menemani eeteuk" ujar Inyoung polos. "Anioo~ Oh eonni mau aku temani?" tanya Taeyeon. "Hmm, tidak usah, kau pasti lelah. Tidur saja" Inyoung tersenyum, "Noona tidak pernah semanis itu padaku" gumam Eeteuk sinis. "Kau saja tidak pernah berbuat manis padaku~" omel Inyoung, "Yayaya, sudahlah, aku keatas dulu." eeteuk segera meninggalkan Taeyeon dan Inyoung. 

"Taeyeon-ah, dimana kamarku?" tanya Inyoung matanya berdedar keseluruh ruangan. "Ada 3 kamar kosong, kau mau tidur diatas atau dibawah?" tanya Taeyeon. "Kau dan eeteuk tidur dilantai mana?" tanya Inyoung. Taeyeon ragu-ragu menjawab, "Hmm, di atas", Inyoung tersenyum nakal "Baiklah, aku juga tidur diatas" Inyoung nyengir dan menatap Taeyeon penuh kemenangan. Taeyeon heran apa yang akan Inyoung lakukan. "Baiklah, kajja eonni."~

Inyoung banyak bertanya tentang rumah TaeTeuk yang warna warni itu, saat ia melewati kamar TaeTeuk ia jadi heran sendiri. "Kenapa kamarmu dan kamar eeteuk dicat putih sendiri? Sedangkan yang lain..." Inyoung menatap heran kearah Taeyeon yang berada disampingnya. "Hmm, karena aku dan eeteuk oppa yang mau" ujar Taeyeon. "Oh keurae?" Inyoung mengangguk. "Rumahmu tampak rapi kau pasti yang mengerjakannya" tebak Inyoung. "Anii, ada ahjumma yang datang setiap harinya, hanya untuk membersihkan rumah saat aku dan eeteuk oppa tidak dirumah.", Inyoung mengangguk lagi. "Taeyeon, apa jungsu baik padamu?" tanya Inyoung tiba-tiba. Taeyeon berpikir sejenak, "Hmm, baik walaupun kadang dia menyakitiku dan menjahiliku" ujar Taeyeon jujur. "Keurae?? haha" Inyoung tertawa gemas. "Jujur, baru kali ini eeteuk sampai segitunya terhadap wanita, dia biasanya tidak mau memegang seorang gadis yang jadi pacarnya, bahkan hanya menggandeng tangannya, tapi padamu... Aku tidak tahu kenapa dia begitu" ujar Inyoung heran. Taeyeon diam dan tersenyum, ia yakin pipinya memerah sekarang. "Keurae?" hanya itu yang bisa Taeyeon ucapkan. "Neee~" jawab Inyoung semangat, "Eh, Taeyeon-ah bukankah kau mau langsung tidur? Aku juga mengantuk kita bisa mengobrol lagi besok." Taeyeon tersenyum dan mengangguk, "Kau benar, jaljayo eonni". Taeyeon segera meninggalkan Inyoung. Saat akan menuju kekamar Taeyeon berhenti didepan ruang 'sibuk' mereka berdua *ruang kerja eeteuk sama ruang belajar taeyeon*. Dia membuka pintu pelan, dan melihat eeteuk sedang menatap layar laptopnya serius, Taeyeon jadi kasihan... Ia segera menutup pintu dan turun kebawah, berniat membuatkan eeteuk coklat hangat dan mengambilkannya biskuit. Taeyeon senyum-senyum sendiri saat membuat coklat hangat untuk eeteuk. 

"Oppa~" Taeyeon masuk keruang sibuk mereka, tapi eeteuk hanya diam. "Oppa~" panggil Taeyeon lagi. "Hmm?" gumam eeteuk. "Aku membuatkan coklat hangat untukmu" ujar Taeyeon malu-malu. "Keurae? Simpan saja, dan keluar" ujar eeteuk santai, matanya masih fokus pada laptop. Taeyeon bagai disambar petir mendengar perkataan eeteuk, isssh -.-" "Oke" Taeyeon mengangguk-angguuk dan segera keluar. "Taeyeon!" panggil eeteuk saat taeyeon mau menutup pintu, "Nee~!" ujar taeyeon cepat. "Noona sudah tidur?" tanya eeteuk. "Sepertinya sudah..." ujar Taeyeon, ia sgera menutup pintu. "Taeyeon~" panggil eeteuk lagi. Taeyeon kembali membuka pintu, "Ne?" katanya polos. "Hmm, apa besok kau kuliah?" tanya teuk. "Hmm, tidak.. Fanny bilang dosen sedang sakit, lebih baik aku tidak usah kekampus" jelas Taeyeon. "Keurae? ehh, kalau gitu temani aku disini" suara eeteuk berubah kembali menjadi lebih manis. Taeyeon malah diam, eeteuk segera berdiri dan menarik tangannya. "Ayooo~" Taeyeon hanya mengikuti eeteuk dan duduk disampingnya. "Kau diam saja disitu, aku hanya butuh ada seseorang yang menemaniku" ujar eeteuk santai. Taeyeon mengangguk dan ikut fokus kearah laptop. 

"Yang ini? Kok tidak bisa? Eerrrgh" eeteuk geram dengan pekerjaannya. Taeyeon yang sejak tadi memperhatikan membuka mulut, "Itu, tadi kau salah memasukkan angkanya jadi kau harus bla bla bla.." Taeyeon menjelaskan kesalahan eeteuk, sedangkan eeteuk bukannya memperhatikan pekerjaannya ia malah memperhatikan Taeyeon yang sedang mengoceh. "Bagaimana? Kau mengerti?" tanya Taeyeon. Eeteuk tersenyum, "Kau tahu aku salah kenapa tidak bilang sejak tadi??" Eeteuk gemas dan mencubit Taeyeon. "Hehe, aku takut kau malah marah padaku~" ujar Taeyeon. "Kalau begitu, aku malas mengerjakannya lagi." eeteuk bersandar dikursinya, "Ya, waeyo?? Eotteokhae?" ucap Taeyeon. Eeteuk segera duduk tegak dan meraih pinggang Taeyeon, perlahan ia mendekatkan wajahnya hendak mencium Taeyeon...

Leeteuk POV

Aku benar-benar gemas pada gadis ini, naluriku berjalan. Aku meraih pinggangnya dan mencoba menciumnya, tapi...

Tubuh Taeyeon gemetar, aku memegang tangannya kenapa jadi dingin. Ada apa dengannya, ia gemetar seperti orang ketakutan. *haha, lagian sihh salah sendiri!! xp* Apa dia masih takut gara-gara kejadian waktu itu?? Aku menelan ludah, membelokkan ciumanku ke pipinya. CHU~ Aku segera melepaskannya ia benar-benar seperti orang ketakutan, mianhaeyo Taeyeon ah.

"Wae keurae???" tanyaku langsung. Dia hanya menggeleng, "Baiklah, sebaiknya ini aku kerjakan besok saja, Sekarang kita tidur", ajakku. Dia lagi-lagi hanya mengangguk dan berdiri mengikutiku. "Kajja!!!" aku menggendongnya di punggungku, ia tampak nyaman diperlakukan seperti anak kecil begini. 

Author POV

Saat mereka berdua akan tidur, eeteuk berbalik kearah Taeyeon yang sudah memejamkan mata. "Taeyeon?" bisiknya. "Hmm?" gumam Taeyeon. "Mianhaeyo, aku..." eeteuk tidak tahu harus berkata apa. "Gwenchanayo, hmm aku juga minta maaf" ujar Taeyeon. "Untuk apa? Aku yang salah." gumam eeteuk. "Oh iya, aku tidak jadi minta maaf" ujar Taeyeon jahil. Eeteuk tersenyum lega karena Taeyeon sudah bisa bercanda lagi dengannya, padahal beberapa menit yang lalu dia tampak ketakutan. "Yaaa~!!!! Sudah tidur"eeteuk menutupi Taeyeon dengan selimut dan tidur.

Paginya, eeteuk bangun ia meninggalkan Taeyeon yang masih tertidur pulas. Ia turun kebawah berniat untuk sarapan, matanya yang masih mengantuk tiba-tiba terbuka lebar saat ia melihat "NOONAAAAAAAAAAA~~~!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Teriak eeteuk

TBC~!